Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nazariya Septi Utami

Kebijakan moneter dalam menghadapi kemiskinan

Ekonomi Syariah | Saturday, 15 Oct 2022, 14:01 WIB
Sumber gambar: rangkulteman.id

A. Pengertian kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah semua tindakan atau upaya bank sentral untuk mempengaruhi perkembangan variabel moneter (Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga, dan Nilai Tukar) untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Sebagai bagian dari kebijakan ekonomi makro, maka tujuan moneter adalah untuk membantu mencapai sasaran-sasaran makro ekonomi antara lain: pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, stabilitas harga, dan keseimbangan neraca pembayaran.

Kebijakan moneter mencerminkan hubungan antara harga pinjaman dan tingkat uang pasokan pada perekonomian dalam pengentasan kemiskinan. Kebijakan moneter dapat bersifat ekspansi atau kontraktif (Engler, 2011). Agen dari pembangunan ekonomi telah menggunakan kebijakan moneter untuk banyak tujuan utama yaitu pertumbuhan ekonomi dan pengurangan tingkat kemiskinan yang rendah (Choudhry, 2013). Adapun keterkaitan antara instrumen kebijakan dan sasaran utama melalui jalur-jalur transmisi dikenal dengan mekanisme transmisi kebijakan moneter.

B. Pengertian kemiskinan

kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau suatu kelompok hidup dibawah garis kemiskinan dengan standar hidup yang rendah. Sebagai akibat dari standar hidup yang relatif rendah karena tingkat pendapatan yang rendah, ketimpangan pendapatan yang parah dan lain sebagainya. Sebutan standar hidup adalah manifestasi perbandingan jumlah pendapatan, perumahan, pendidikan, kesehatan, angka kematian, serta peluang mendapat pekerjaan.

Penyebab awal masalah kemiskinan yaitu karena distribusi pendapatan, tingkat inflasi dan angka pengangguran yang tinggi. Adanya ketimpangan pendapatan merupakan awal mulaterjadinya masalah kemiskinan di negara berkembang.

Jumlah penduduk miskin tidak banyak berkurang dalam waktu 15 tahun terakhir mulai dari tahun 2005 - 2019. Hempasan krisis yang menimpa suatu negara sangat berdampak pada ketidakstabilan ekonomi dan sangat identik dengan kemiskinan baik di Asia Tenggara mau pun di Penjuru Dunia.

Pasca selesai krisis 1998 Asia Tenggara khususnya Laos, Indonesia, Filipina, Myanmar dan Thailand fokus dan giat memperbaiki kondisi perekonomiannya dengan berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang salah satunya ditujukan untuk mengurangi angka kemiskinan di top poverty southeast asia countries.

Salah satu kebijakan moneter yang berpengaruh terhadap kemiskinan adalah suku bunga. Efek penurunan suku bunga dapat mendorong akses masyarakat terhadap perbankan, sehingga perekonomian dapat tumbuh dengan baik serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan (Budiantoro S. , 2013).

C. Hubungan kebijakan moneter dan kemiskinan

kebijakan moneter dan kemiskinan hampir selalu berfokus pada perspektif jangka pendek. Serta sebagai bagian dari keseluruhan kebijakan ekonomi makro pada sisi permintaan (demand-side policy). Kebijakan moneter dalam batas tertentu menstabilkan siklus bisnis melalui pengaruhnya pada variabel output, pengangguran, dan inflasi dalam jangka pendek. Artinya, jika tingkat kemiskinan bereaksi terhadap variabel-variabel tersebut, kebijakan moneter dapat diarahkan untuk mempengaruhi kemakmuran golongan miskin.

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran terhadap kemiskinan di Indonesia, hasilnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan, hanya pengangguran yang berpengaruh signifikan.

Pengendalian moneter dan inflasi menjadi salah satu langkah yang di ambil pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan. Mempertahankan daya beli masyarakat menjadi tolak ukur utama dalam mengurangi angka kemiskinan. Di dalam penelitian ini akan diteliti efektifitas kebijakan moneter itu sendiri dalam mengurangi angka kemiskinan.

D. Kebijakan moneter dalam menghadapi kemiskinan

Kebijakan moneter berpengaruh dalam kegiatan perekonomian. Kebijakan moneter diarahkan untuk menjaga kendali dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah. Masing -masing variabel kebijakan moneter berpengaruh terhadap angka kemiskinan. Terdapat variabel utama kebijakan moneter yaitu

• Jumlah Uang Beredar (JUB) dan Suku Bunga (SB). Kebijakan inilah yang akan mempengaruhi stabilitas ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi (PDB), Inflasi, Nilai Tukar (Kurs) Dan Kemiskinan

• Kebijakan moneter akan mempengaruhi penawaran uang dan permintaan uang (money supply and money demand) yang terdeskripsi dalam suatu perekonomian. Sehingga hal tersebut merupakan variabel utama dalam pertumbuhan ekonomi (product domestic bruto). Produk domestic bruto sangat memberikan pengaruh terhadap inflasi, dan jika secara bersamaan inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada kemiskinan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image