Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Revista Rizky

HARGA MELAMBUNG, RAKYAT BISA APA?

Agama | 2022-10-15 00:08:30

Per tanggal 3 September 2022 Presiden Joko Widodo resmi menaikan harga BBM. Atas keputusan tersebut banyak menuai pro dan kontra ditengah masyarakat. Tidak sedikit yang menyayangkan keputusan tersebut. Sebab, banyak masyarakat khawatir kenaikan harga BBM dapat memicu kenaikan harga barang lainnya. Benar saja, kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat terjadi. Dimana sejak tanggal 7 Oktober 2022 terjadi kenaikan tarif tol yang berada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi. Tidak hanya itu, pada tanggal 8 Oktober 2022 harga pangan seperti minyak goreng, cabai, telur, daging ayam, dan bawang merah mengalami kenaikan (Bisnis.com 08/10/2022).

Berdasarkan penelusuran SP2KP (Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok) Kementerian Perdagangan bahwa harga minyak goreng kemasan baik sederhana maupun yang premium masing-masing Rp100 dari hari sebelumnya menjadi Rp16.200 per liter dan Rp21.300 per liter. Daging ayam dari Rp34.300 menjadi Rp34.400 per kilogram dan telur dari Rp28.100 menjadi Rp28.200 per kilogram. Cabai merah keriting dari Rp47.800 menjadi Rp.48.800 per kilogram. Dan harga bawang merah dari Rp33.400 menjadi Rp33.500 per kilogram.

Tidak hanya itu, kabarnya terjadi kenaikan harga tarif listrik diberbagai golongan, seperti R2/R3, yaitu dari Rp1.444,7/kWh menjadi Rp1.699,53/kWh. Ini juga terjadi di golongan P2, P1, dan lainnya. Sungguh malang nasib masyarakat saat ini yang dihadapkan dengan berbagai kenaikan harga dan tuntutan kebutuhan hidup. Sehingga meski upah mereka dalam bekerja terbilang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun mereka harus tetap terus berjuang hidup dalam kondisi yang serba mahal ini. Padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam berlimpah.

Berdasarkan pengalaman selama ini, rakyat telah berulang kali pesimis terhadap adanya bantuan negara agar dapat memberikan kehidupan yang layak dan sejahterah bagi mereka. Rakyat terus berjuang meminta keadilan dan kesejahteraan dengan melakukan berbagai upaya seperti aksi. Meskipun aksi yang dilakukan tidak dapat mengubah kebijakan negara. Hal ini disebabkan oleh sistem kapitalisme. Dimana kapitalisme membuat negara tunduk pada korporasi. Pasalnya resep-resep IMF, seperti penghapusan subsidi diambil oleh negara. Sehingga negara tidak dapat berkutik dengan ulah kapitalisme yang memonopoli kebutuhan pangan dan kekayaan alam. Selama kapitalisme terus berkuasa maka kesejahteraan rakyat akan sulit didapatkan.

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem alternatif yang mampu menjamin kesejahteraan rakyat. Sistem alternatif ini adalah sistem khilafah. Khilafah adalah negara pengurus urusan rakyat karena Allah SWT dan Rasul-Nya memerintahkan demikian. Seperti sabda Rasulullah SAW: “Siapa saja yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan bagi dirinya surga” (HR.Al-Bukhari dan Muslim).

Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, akan dijamin semua dapat tertuntaskan karena Khilafah menerapkan sistem ekonomi Islam. Untuk masalah tarif tol, Islam memilih paradigma khusus untuk hal ini. Tol adalah infrastruktur yang dibutuhkan semua orang dan tidak boleh dimonopoli oleh individu. Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam buku Sistem Keuangan Negara Khilafah menjelaskan infrastruktur yang dibutuhkan oleh seluruh manusia itu wajib disediakan oleh negara. Khilafah akan membangun tol dan infrastruktur lainnya menggunakan dana pos kepemilikan negara dan pos kepemilikan umum Baitul Mal. Sehingga fasilitas umum tersebut bisa digunakan rakyat secara gratis. Selain infrastruktur, kebutuhan publik dasar lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan juga menjadi tanggung jawab khilafah secara penuh. Sehingga rakyat bisa mengaksesnya secara gratis dengan kualitas terbaik.

Jaminan lainnya adalah khilafah mengelola kekayaan alam secara mandiri tanpa interfensi asing. Hal itu sesuai dengan perintah syariat bahwa kekayaan alam adalah harta kepemilikan umum yang pengelolaannya diberikan kepada negara. Rasulullah SAW bersabda: “Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara: yaitu padang rumput, air, dan api” (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Dengan adanya konsep pengelolaan ini dapat membuat rakyat bisa menikmati BBM, listrik, dan kebutuhan energi lainnya secara gratis karena disubsidi oleh negara. Jika tidak gratis, masyarakat akan dibebani biaya produksi saja. Dan harganya sangat bisa dijangkau oleh rakyat.

Adapun untuk menjamin ketahanan pangan, khilafah akan menerapkan politik pertanian dari sektor produksi dan distribusi. Dari sektor produksi, khilafah memiliki kebijakan meningkatkan produksi pertanian melalui intensifikasi yang ditempuh dengan penggunaan sarana produksi yang lebih baik. Dan ekstensifikasi pertanian yang dilakukan untuk meningkatkan luasan lahan pertanian yang diolah. Konsep ini akan menjamin ketersediaan bahan pangan dalam negeri. Khilafah juga akan menjaga keseimbangan supply dan demand. Jika terjadi ketidak seimbangan supply dan demand seperti harga naik dan turun drastis, khilafah segerah menyeimbangkannya dengan salah satu cara mendatangkan barang baik dari daerah lain. Demikian sistem ekonomi Islam yang diterapkan oleh khilafah dalam menjamin kesejahteraan dan kebutuhan hidup rakyat. Wallahu a’lam bishawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image