Badai PHK Mengancam Pekerja
Info Terkini | 2022-10-11 16:50:01Resesi global di depan mata. World Bank memprediksi 2023 akan terjadi resesi global. Seluruh negara akan terjun berjemaah ke dalam jurang resesi. Salah satu dampak yang sangat serius adalah terjadinya badai PHK yang cukup besar. Di Indonesia sendiri, banyak perusahaan melakukan PHK dengan alasan perubahan strategi dalam rangka beradaptasi dengan kondisi global. Beberapa perusahaan rintisan atau startup di Indonesia ramai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, di antaranya edu-tech Zenius, furnitur Fabelio, platform pertanian Tani Hub, fintech landing Uang Teman, e-commerce JD.ID, dan aplikasi pembayaran LinkAja. Perusahaan besar yang baru saja melakukan PHK massal adalah Shopee, Tokocrypto, dan Indosat. Jika resesi belum berakhir maka badai PHK ini pun bisa mengancam para pekerja di Perusahaan yang lainnya. PHK massal yang terjadi menjadi bukti lemahnya posisi pekerja dalam kontrak kerja, terlebih kapitalisme senantiasa menekan biaya produksi, dan pekerja dianggap sebagai salah satu bagian dari biaya produksi. Maka PHK menjadi salah satu bentuk efisiensi bagi perusahaan, demi menyelamatkan perusahaan dan mengabaikan nasib pekerja. Nyatanya PHK menjadi lebih mudah berdasarkan UU Omnibus law. PHK massal ini juga merupakan dampak dari resesi ekonomi yang terjadi sebagai akibat penerapan sistem ekonomi kapitalis Apabila banyak perusahaan melakukan PHK, jumlah pengangguran akan makin meningkat, Sehingga kemiskinan juga meningkat. Hal ini akan mengancam tatanan sosial di masyarakat sebab tingkat kemiskinan yang tinggi dapat disertai dengan kriminalitas yang tinggi pula, terlebih ketika negara tidak memiliki sistem jaminan sosial untuk rakyatnya sebagaimana yang terjadi dalam sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini. Pekerja membutuhkan sistem kerja yang memberikan jaminan dan perlindungan dan dunia juga membutuhkan satu sistem ekonomi yang tahan krisis. Hanya sistem Islam yang memiliki sistem ekonomi yang kuat, anti krisis dan juga memiliki berbagai mekanisme yang dapat menjamin pekerja hidup sejahtera. Sepanjang sejarahnya, hanya sistem Islam yang mampu memimpin dunia tanpa adanya krisis keuangan yang berkepanjangan. Ini karena Islam bertumpu pada sektor riil. Sistem moneternya menggunakan sistem mata uang emas sehingga stabil dan jarang krisis. Jadi dunia harus keluar dari sistem kapitalisme yang telah nyata menyebabkan manusia menderita. Sudah selayaknya dunia kembali menerapkan syariat Islam kafah agar kesejahteraan umat terjaga. Nanik Ika, S.Pd Guru Swasta Kediri
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.