Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Didi Rosadi

Strategi Membumikan Kembali Visi Sekolah

Guru Menulis | 2022-10-10 22:45:53
Foto : Dokumen Sekolah

Visi merupakan manifestasi dari semua harapan yang ingin capai, dengan mempertimbangkan semua potensi yang dimiliki. Dengan visi kita bisa memperlakukan sumber daya untuk menyambut masa depan yang diharapkan. Setiap orang memiliki harapan untuk hidup ‘layak’ sesuai dengan kondisi dimana kita tinggal. Harapan-harapan hidup bisa terlihat di puisi, sajak, pantun, cerpen, bahkan di status media sosial. Salah satu pusi Bung Karno yang berjudul “Aku Melihat Indonesia” :

 

Jikalau aku melihat gunung-gunung

Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Kelebet, dan gunung-gunung yang lain

Aku melihat Indonesia

Jikalau aku mendengarkan Lagu-lagu yang merdu dari Batak

bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan

Aku mendengarkan Indonesia

 

(Modul. 1.3 Calon Guru Penggerak)

Dari puisi di atas memperlihatkan, harapan yang besar tentang sebuah negara yang memiliki kekayaan dan keragamaan dengan semua keuntikan dan potensi yang dimiliki. Dengan visi kita mampu mengukur garis start dan finish yang harus dilewati, menghitung energi yang harus dikeluarkan untuk tercipta semua cita-cita.

Sekolah sebagai lembaga terkecil dari dunia pendidikan, tentu saja menciptakan visi dengan menerapkan budaya sekolah, dengan merujuk pada pembiasaan-pembiasaan baik sikap, perbuatan maupun berbagai kegiatan yang dilakukan. Salah satu strategi yang dipakai untuk terciptanya visi adalah paradigma Inkuiri Apresiatif, sebagai pendekatan manajemen perubahan kolaboratif berbasis kekuatan. Pendekatan ini sebagai antithesis dari mindset yang selama ini ada dan berkembang, melihat lembaga atau organisasi selama ini kita selalu mendata semua kelemahan-kelemahan yang dimiliki, tanpa pernah mengekploitasi berbagai potensi. Fokus Inkuiri Apresiatif adalah kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi. Melihat masa lalu dan masa kini sebagai kekuatan untuk menatap masa depan dengan penuh percaya diri, melihat semua sisi baik dari setiap peristiwa.

Mengelola sebuah oraganisasi mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan potensial untuk membangun sisi positif dari semua psikologis anggota. Inkuiri Apresiatif dirancang denga menggunakan tahapan BAGJA (buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi). Ini sebuah rancangan yang disusun sangat sistematis untuk melakukan perubahan, diawali dengan membuat pertanyaan sebagai penentu arah dan diakhiri dengan mengatur eksekusi.

Sekolah kami berada di desa terpencil dengan kondisi imprastruktur yang tidak baik-baik saja, dengan basis sosial masyarakat yang religius dan disangga oleh satu sekolah pendukung. Visi SMPN 3 Satu Atap Cijaku : Religius, berkualitas, beretika dan berkarakter. Inilah harapan masa depan yang harus tercipta dengan semua potensi yang dimiliki, melalui pembiasaan-pembiaan yang dilakukan. Sabagai salah satu pendidik saya memiliki visi murid impian antara lain mewujudkan peserta didik yang berkarakter, kreatif, inovatif dan mandiri, dengan indicator yang terukur.

Visi merupakan pedoman untuk membumikan cita-cita yang tergantung di atas langit, membawa semua harapan menjadi kenyataan yang bisa dinikmati. Visi sekolah terorientasi kepada siswa untuk tidak teralienasi oleh jaman. Mereka hidup di masa depan dengan semua potensi dan jamannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image