Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummu Fatimah

Maulid Nabi SAW, Moment Introspeksi Diri

Agama | 2022-10-08 23:46:10

Maulid Nabi, Momen Intropeksi

Peringatan hari lahir Rasulullah Muhammad bertepatan pada 10 Oktober 2022. Berbagai acara dilaksanakan untuk mengingat moment bersejarah sepanjang mas, yaitu lahirnya suri tauladan terbaik kaum Muslimin. Bersamaan dengan peringatan hari lahir beliau, perlu dipahami bersama bahwa dengan lahirnya Rasulullah maka awal peradaban Islam terbentuk. Karena Islam diturunkan Allah kepada Muhammad SAW untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Fakta tersebut ketikka dicermati bersama, aktivitas mengagungkan Rasulullah dengan memperingati kelahirannya selayaknya diikuti dengan muhasabah. Yaitu proses muhasabah atas segala aktivitas yang dilakukan akankah sesuai seperti yang di contohkan oleh beliau atau justru hal ini tidak pernah terpikirkan.

Aktivitas ini selayaknya hal yang wajar karena rasa cinta akan membuat seseorang terdorong untuk senantiasa meniru sosok yang dicintai. Maka, ketika seseorang mencintai Rasul, tidak heran ia akan senantiasa mencontoh setiap aspek kehidupan Rasul. Sibertekap ini juga menunjukkan adanya konsekuensi keimanan yang berusaha untuk dipenuhi. Bagaimana tidak, ketika seseorang menyatakan bahwa Allah adalah Tuhannya serta Muhammad adalah Nabi dan Rasul sebagai utusanNya yang bertugas menyebarluaskan Islam itu sendiri, seharusnya paham bahwa setiap pilihan akan ada pertanggung jawabannya.

Ketika seseorang memahami bahwa Allah adalah Tuhannya kemudian penyadari bahwa tidak siapapun yang lebih mengetahui tentang kita selain Pencipta. Maka, tidak heran jika aturan kehidupan manusia perlu diambil dari bagaimana agama mengatur hal ini. Berdasarkan hal ini fungsi dan peran Rasul yang sesungguhnya dapat dirasakan lebih dalam. Hal ini karena perlu adanya sosok ideal dalam penerapan aturan Sang Pencipta, sosok ini tentu harus terverifikasi keimanannya. Siapa lagi jika bukan Nabi dan Rasul.

Untuk itu perlu diingat bersama bahwa satu satunya contoh yang mampu memberikan gambaran seperti apa menjalankan konsekuensi keimanan kepada Allah adalah Rasulullah Muhammad. Berdasarkan hal ini aspek yang diatur di dalam Islam mencakup seluruh sendi sendi kehidupan secara 3 dimensi yaitu hubungan dengan diri sendiri, Pencipta dan manusia yang lain. Sehingga ketika ingin mencontoh Rasul, hal yang perlu dilakukan adalah mempelajari ilmunya kemudian melaksanakan ilmu tersebut. Jangan sampai hanya menjadi pengetahuan semata tentang seperti apa Rasul mencontohkan penerapan Islam dalam 3 dimensi tersebut, tetapi justru mengazzamkan diri untuk mencontoh Rasul pada sebagian aspek dan menolak aspek yang lain. Ketika hal ini terjadi, perlu dikaji lebih dalam argumen tersebut. Bukankah menolak melaksanakan seluruh syariat Islam yang dicontohkan oleh Rasul adalah bentuk keraguan terhadap Islam yang sempurna itu sendiri?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image