Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture Pendidikan dan Literasi | 2022-10-08 18:47:03
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), antara lain dengan meningkatkan intelektualitas, keterampilan (Skill), dan pengabdian mahasiswa melalui disiplin ilmu sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang diterima dibangku kuliah agar mahasiswa dapat menjawab tantangan zaman yang semakin pesat. Di tengah – tengah arus kompetisi yang semakin kuat maka perlu diadakan suatu kegiatan yang terencana, sistematik, dan aplikatif untuk melatih dan medidik mahasiswa agar menjadi intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap masalah – masalah yang timbul di tengah – tengah kehidupan masyarakat dan mampu mencari solusinya. Dalam merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut, maka diadakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah suatu kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat di daerah yang mereka tempati. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan pada mahasiswa untuk mendapatkan nilai tambah pada pendidikan tinggi. Kegiatan KKN menuntut mahasiswa untuk mengabdi dan membagi ilmu yang telah didapatkan selama berkuliah kepada masyarakat, mahasiswa juga dapat secara langsung mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah pembangunan yang ada di tempat tersebut.
Salah satu desa yang menjadi tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa STIT Rakeyan Santang Karawang adalah Desa Mekarmulya, Mulyajaya dan Karangmulya. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, banyak permasalahan-permasalah yang ada di Desa tersebut yang dapat dijadikan program kerja mahasiswa KKN antara lain dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Maka dari itu, STIT Rakeyan Santang Karawang mengangkat sebuah tema “Membangun Desan Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi Keluarga Dalam Implementasi MBKM”.
Dalam pelaksanaan KKN, kami kelompok 9 ditempatkan di Desa Mekarmulya Rw 04 Rt 07 Kec. Telukjambe Barat Kab. Karawang. Selama kegiatan KKN yang dimulai dari tanggal 1 Agustus sampai 30 September 2022. Pada minggu pertama dan kedua kami melakukan identifikasi mengenai kondisi di wilayah desa Mekarmulya. Berdasarkan hasil indetifikasi tersebut terdapat 2 jenjang pendidikan, yang pertama SD Negeri 3 Mekarmulya dan PAUD Pelangi. setelah kami identifikasi lebih dalam terdapat sekolah yang benar-benar sangat memprihatin kodisinya yaitu SD Negeri 3 Mekarmulya. Dari hasil identifikasi di SD Negeri 3 Mekarmulya kurangnya tenaga pengajar, fasilitas yang ada disekolah kurang baik, dan kegiatan pembelajarannya kurang baik. Dengan fasilitas yang kurang motivasi anak untuk belajar sangat kurang. Maka dari itu kami berinisiatif untuk membantu mengajar di SD Negeri 3 Mekarmulya. Kami pun kebagian untuk mengajar di kelas 6 dan berdiskusi dengan kelompok hasilnya kami ingin mengajarkan siswa kelas 6 dengan menggunakan model pembelajaran picture & picture.
Model pembelajaran picture & picture merupakan sebuah model pembelajaran dengan menggunakan media gambar, gambar yang disajikan dalam media pembelajaran tersebut disusun secara logis atau berurutan sehingga model pembelajaran picture and picture memiliki karakteristik yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Manfaat dari menggunakan model pembelajaran picture & picture yaitu : dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar, memudahkan anak untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru, anak dapat memahami lebih cepat materi yang disajikan dengan gambar, anak dapat membaca gambar satu persatu sesuai dengan gambar-gambar yang ada, anak dapat berkonsentrasi karena anak bermain dengan gambar, Anak dapat lebih kuat dalam mengingat konsep-konsep yang ada pada gambar, menarik perhatian anak dalam audio dan visual anak dalam bentuk gambar-gambar.
Tujuan kami menggunakan model pembelajaran picture & picture diharapkan siswa SD Negeri 3 Mekarmulya khususnya kelas 6 mendapatkan pengalaman yang sangat menarik pada saat pembelajaran dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
Untuk pelajaran kami memilih pelajaran IPA tentang “pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya”
· Standar Kompetensi : 3. Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya.
· Kompetensi Dasar : 3.2 Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya.
· Indikator : 3.2.1 Menyebutkan contoh Hewan pemakan Tumbuhan (herbivora), pemakan daging(karnivora), dan pemakan segala (omnivora). 3.2.2 Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan Tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora), dan pemakan segala (omnivora).
Tujuan Pembelajaran: Menyebutkan contoh herbivora, karnivora, dan omnivora. Menggolongkan berbagai hewan sesuai jenis makanannya. Memahami ciri-ciri hewan herbivora, karnivora, dan omnivora.
Dan materi kami memperoleh dari buku LKS siswa yang sudah disediakan oleh sekolah. Setelah kami selesai mengajarkan siswa dengan model pembelajaran picture & picture respon siswa tersebut sangat antusias dan sangat senang karena baru pertama kali mereka belajar dengan menggunakan model pembelajaran itu. Setiap kali kami mengajar disana mereka meminta untuk mengajarkannya dengan model pembelajaran picture & picture lagi soalnya belajarnya menjadi menyenangkan, mudah dipahami dan dapat dimengerti.
Dapat dilihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran picture & picture pembelajaran siswa menjadi lebih menarik, lebih menyenangkan dan mudah dimengerti. Model pembelajaran ini mendapat respon yang sangat baik dari guru dan siswa tersebut.
Penulis : Reynaldi Azhar, Nurul Adaniah, Siti Saodah, Siti Julaeha
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Vina Febiani Musyadad, M.Pd
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.