Komunikasi Penyiaran Islam
SMP Al-Amanah Cileunyi Adakan Penilaian Tengah Semester Awal Bulan Oktober
Eduaksi | Friday, 07 Oct 2022, 22:48 WIB
Bandung - SMP Al-Amanah mengadakan Penilaian Tengah Semester (PTS) awal bulan Oktober. Ini disampaikan oleh Elik, salah seorang guru di SMP Al-Amanah. Tujuan kegiatan PTS menurutnya untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian pembelajaran setelah 8-10 minggu proses belajar mengajar dilaksanakan.
“Kegiatan PTS ini dinilai sangat efektif untuk mengetahui sejauh mana pencapaian para siswa dalam proses belajar yang dilakukan dikelas. Mengapa saya bilang ini efektif karena dengan diadakannya PTS ini kami selaku guru yang mengajar mengetahui apakah proses belajar mengajar yang kita lakukan dikelas itu efektif dan mudah dipahami oleh para siswa atau tidak,” ujar Elik dalam wawancara yang dilakukan di SMP Al-Amanah Cileunyi, Rabu (5/10/2022).
Beberapa tahun yang lalu penyebutan Penilaian Tengah Semester (PTS) itu adalah Ujian Tengah Semester atau biasa disingkat UTS. Namun, meski berbeda istilah inti dari kegiatan tersebut tetaplah sama, yang membedakannya adalah penyebutannya saja.
Untuk teknis pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) ini menurut Elik dilakukan dengan cara para siswa diberi soal berupa essay atau uraian, di mana soal tersebut sudah divalidasi oleh tim validator yang ditunjuk oleh sekolah. Sebelum pelaksaan PTS ini para siswa sudah diberi kisi-kisi dari soal yang akan diuji pada saat pelaksaan PTS itu sendiri.
“Nanti para siswa akan mengerjakannya langsung di kertas jawaban yang dibagikan oleh guru pengawas. Setelah PTS ini selesai guru akan memeriksa hasil jawabannya dan siswa kemudian akan melaporkan hasilnya kepada orang tua mereka,” pungkasnya.
Febrina Nurul Hidayat, KPI UIN SGD Bandung
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
