Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Fatoni

Prospek Lulusan Pendidikan Bahasa Arab

Eduaksi | Friday, 07 Oct 2022, 05:55 WIB

Selama ini, tak jarang muncul pertanyaan di kalangan mahasiswa pendidikan bahasa Arab. Bagaimanakah prospek lulusan pendidikan bahasa Arab? Apakah masa depan sarjana pendidikan bahasa Arab cenderung suram? Adakah data “penerawangan” bahwa peluang kerja alumni pendidikan bahasa Arab kurang cerah?

Pertanyaan-pertanyaan di atas bertolak dari kesan pembelajaran bahasa Arab sendiri yang selama ini dikesan sulit, monoton, dan membosankan. Kesan ini terjadi, antara lain, karena banyak pengajar bahasa Arab yang terlalu mementingkan gramatika yang rumit sehingga memakan waktu relatif lama untuk menguasai bahasa Arab. Akibatnya, minat calon pebelajar bahasa Arab menurun.

Mahasiswa Baru Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM Angkatan 2022

Melalui tulisan sederhana ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar bahasa Arab serta menguak sisi lain terkait berbagai peluang yang senyatanya sangat terbuka bagi masa depan para sarjana pendidikan bahasa Arab. Untuk mewujudkan harapan tersebut, sarjana pendidikan bahasa Arab semestinya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan bekal yang memadai baik secara intelektual, spiritual, dan emosional sehingga mampu berinovasi dan berkreasi dalam kehidupan nyata, dunia kerja, dan dunia karir.

Mengutip Cahya Edi Setyawan dan Permana Octofrezi (Radar Jogja 4/9/2020), belajar bahasa Arab tidak seperti belajar bidang pelajaran lain. Belajar bahasa Arab membutuhkan “action”, “practice” dan “confidence” berbahasa Arab. Menurut dosen STAI Masjid Syuhada Jogjakarta tersebut, dalam mempelajari bahasa Arab tidak cukup hanya belajar apa itu struktur bahasa Arab, kaidah bahasa Arab dan lainnya yang bersifat pengetahuan belaka.

Karena itu, progam studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Malang (PBA-UMM) merumuskan visi, misi, dan standar profil lulusan. Mahasiswa PBA-UMM tidak hanya difokuskan pada kemahiran berbahasa Arab dan unsur-unsur kebahasa-araban, namun juga ditekankan pada aspek kependidikan dan kepengajaran. Sebagai pendidik yang profesional tidak hanya memiliki kompetensi berbahasa dan kebahasa-araban, tetapi juga harus memiliki kompetensi kependidikan.

Dalam rangka itulah PBA-UMM berupaya menggabungkan standar kompetensi kebahasa-araban dan kependidikan dalam capaian pembelajaran. Standar ini terangkum dalam profil lulusan PBA-UMM yaitu sebagai pendidik bahasa Arab, praktisi (menjadi instruktur bahasa Arab, jurnalis, penulis atau penerjemah buku, pemandu wisata, pengusaha travel haji dan umrah, staf kementerian luar negeri di negara-negara Timur Tengah, manajer atau tutor kursus bahasa Arab, motivator, dan lain-lain), serta peneliti di bidang kependidikan bahasa Arab.

Model pembelajaran bahasa Arab di PBA-UMM menggunakan pendekatan komunikatif. Artinya, bahasa Arab digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Belajar bahasa Arab ditekankan pada aspek berbicara, tanpa mengesampingkan aspek membaca dan menulis. Strategi pembelajarannya pun didesain sedemikian rupa agar proses pembelajaran terasa mudah, menggembirakan, dan mengasyikkan.

Untuk menjawab tantangan arus globalisasi yang semakin deras, revolusi industri 4.0 dan era disrupsi, desain pembelajaran di PBA-UMM diarahkan pada model pembelajaran yang holistik, kontekstual, dan futuristik. Hal ini dipertegas dalam visi PBA-UMM untuk menjadi program studi pendidikan bahasa Arab yang unggul dan kompetitif dalam pengembangan teknologi pembelajaran bahasa Arab.

Tentu saja, visi PBA-UMM di atas tidak akan terwujud tanpa dukungan sumber daya pengajar yang memadai dan berkompeten. Kombinasi antara pengajar lulusan dalam negeri dan luar negeri membentuk sebuah irama kinerja yang harmoni. Perpaduan antara pengajar yang memiliki kepakaran di bidang kependidikan dan kebahasa-araban menjadi pilar utama keberlangsungan PBA-UMM.

Memasuki usianya yang ke-8 tahun, para lulusan PBA-UMM sudah mampu berkiprah khususnya di dunia pendidikan bahasa Arab. Sebagian dari mereka menjadi pengajar di pesantren-pesantren unggulan, guru di sekolah, menjadi penulis dan youtuber, pengelola dan imam di beberapa masjid, menekuni dunia entrepreneurship, dan sebagian melanjutkan studi ke jenjang S2 pendidikan bahasa Arab. Fakta ini merupakan prospek yang kiranya dapat melecut semangat bagi mahasiswa pendidikan bahasa Arab untuk selalu optimis menatap masa depan yang cerah.

________

Ahmad Fatoni, Pengajar Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image