Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Umsida Menyapa

Ilmu Komunikasi Umsida Asah Kesiapan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja Lewat Uji Kompetensi Profesi

Info Terkini | Monday, 03 Oct 2022, 11:29 WIB
Dokumentasi Ilmu Komunikasi Umsida

Sebanyak 25 Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi Ikom) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti uji kompetensi profesi skema penyiar, di Laboratorium Public Relation dan Laboratorium TV lantai 2 GKB 3 Umsida Kampus 1, mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB, Sabtu (03/10).

Ketua Prodi Ikom, Nur Maghfirah Aesthetika M Med Kom menjelaskan bahwa dalam uji kompetensi tersebut, tahap pertama yang dilakukan peserta ialah tes tulis di Lab. PR. Kemudian dilanjutkan dengan tes praktek di Lab. TV.

“Di dalam Lab. TV, mereka mengikuti tes sebagai penyiar TV atau news anchor (di studio) yang menyiarkan dua jenis berita yaitu hard news dan soft news. Setelah itu, peserta sertifikasi mengikuti tes live report atau tes sebagai reporter lapangan dimana mereka mencari berita sendiri, kemudian diimprovisasi saat tes berlangsung,” tutur dia.

Salah satu asesor dalam sertifikasi kompetensi skema penyiar ini, Iwan Tuwankotta, yang juga berprofesi sebagai produser pada salah satu program di TVRI, menyebut bahwa ada beberapa kriteria yang diujikan.

“Kriteria itu ialah performa peserta saat membacakan berita dan live report, kemudian gesture saat membawakan berita, artikulasi, aksentuasi, irama, dan intonasi saat membacakan berita, serta penampilan yang baik,” ujarnya.

Komposisi dalam uji kompetensi ini, lanjut Iwan, 20% dari tes tulis dan 80% dari tes praktek. Karena, pekerjaan di dunia broadcasting lebih dominan ke ranah praktek. Menurutnya, peserta yang hari ini mengikuti sertifikasi bisa dibilang cukup baik dalam tingkatan uji kompetensi untuk mahasiswa.

“Jadi, selain persiapan secara teori, peserta juga perlu mempersiapkan mental dan mindset mereka agar bisa berbicara seperti biasa di depan kamera. Mereka juga harus mengerti bagaimana memperlakukan kamera yang merupakan benda mati itu, agar bisa seolah-olah menjadi benda hidup, karena dengan begitu penonton dapat merasa bahwa presenter berbicara dengan mereka. Itulah yang perlu ditanamkan di mindset seorang penyiar,” ungkapnya.

Iwan juga mengatakan, tes yang lebih menguji mental dan kemampuan ialah saat melakukan live report. Apalagi sebagai reporter tentu harus bisa membaca keadaan, dan mendeskripsikan keadaan kepada publik secara padat dan jelas, serta harus mampu berimprovisasi dengan baik. (Alfaro Rico)

*Humas Umsida

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image