Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Trimanto B. Ngaderi

Mengenal Lebih Dekat Nabi Joshua

Agama | Wednesday, 28 Sep 2022, 20:07 WIB

MENGENAL LEBIH DEKAT NABI JOSHUA

Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia diakrabkan oleh sebuah nama yaitu Brigadir Joshua Hutabarat, yang merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dkk. Dari namanya, kita sudah bisa menebak agama Joshua, termasuk asal etnisnya.

Namun dalam tulisan kali ini kita tidak akan membahas perihal Brigadir J, akan tetapi membahas mengenai salah seorang nabi yang bernama Joshua. Mungkin saja orang tua Brigadir J memberi nama anaknya dengan nama seorang nabi, sebagaimana orang Islam yang terbiasa memberi nama anak-anak mereka dengan nama-nama nabi pula.

Sumber gambar: https://kalam.sindonews.com

Joshua lahir sekitar 1400 SM di Ghosen, sebuah permukiman Bani Israil di delta Sungai Nil, Mesir. Beberapa sebutan lain untuk Joshua yaitu: Yosua (Indonesia), Yehoshua (Ibrani), Iesous (Yunani), Isho (Aram), Yusya’ bin Nun (Arab, Islam), dan Joshua sendiri (Inggris). Kisahnya lebih banyak ditemukan di dalam Alkitab Perjanjian Lama (Kitab Keluaran, Bilangan, dan Yosua). Sedangkan di dalam Al Qur’an hanya disebutkan secara implisit, termasuk juga beberapa hadits.

Joshua berasal dari keturunan Efraim bin Yusuf, jadi dia merupakan cicit Nabi Yusuf. Dialah yang menjadi salah satu pengintai (mata-mata) ketika hendak memasuki gerbang kota Jericho, Palestina (Al Maidah: 22-23). Antara Joshua dan Musa masih masuk lingkaran keluarga besar, sebab buyut dari Musa adalah Lewi, yang merupakan kakak dari Nabi Yusuf.

Joshua termasuk orang yang ikut serta dalam rombongan Nabi Musa ketika hendak meninggalkan Mesir menuju “tanah yang dijanjikan” (Kan’an/Palestina) disebabkan oleh pengejaran Raja Fir’aun dan bala tentaranya. Selepas berhasil menyeberangi Laut Merah, Nabi Musa wafat. Kepemimpinan Bani Israil diteruskan oleh Joshua. Bani Israil sempat tersesat di Padang Tih 40 tahun lamanya sebelum sampai di Palestina.

Mukjizat Nabi Joshua

Ketika Bani Israil sudah tiba di negeri Kan’an (Palestina) dan hendak menyeberangi Sungai Yordan, atas izin Allah, air sungai itu berhenti mengalir dan menjadi kering, sehingga Nabi Joshua dan para pengikutnya bisa menyeberangi sungai dengan mudah dan aman. Hal ini mirip dengan mukjizat Nabi Musa ketika tongkatnya bisa membelah lautan, sehingga mereka bisa menyeberangi laut laksana berjalan di atas daratan.

Tibalah mereka di pintu gerbang kota Jericho. Sebelum melakukan penyerbuan, maka dilakukanlah aksi spionase. Nabi Joshua sendiri menjadi salah satu pengintai itu. Setelah semua informasi yang dibutuhkan dirasa cukup, akhirnya mereka memutuskan untuk menyerbu ke dalam benteng.

Hari itu adalah hari Jum’at. Hingga waktu menjelang petang, peperangan masih tampak sengit. Kemungkinan besar peperangan tidak akan selesai pada hari dan akan berlanjut hingga keesokan harinya. padahal, hari Sabat (Sabtu) adalah hari mulia bagi pengikut Musa, sehingga pada hari itu Bani Israil dilarang untuk melakukan aktivitas apapun selain beribadah kepada Allah.

Dengan izin Allah pula, Nabi Joshua dapat menahan matahari untuk berhenti beberapa waktu lamanya, sehingga pada waktu itu siang hari menjadi lebih lama dari biasanya. Hal ini dimaksudkan agar peperangan bisa selesai pada hari itu juga dan mereka mendapatkan kemenangan. Sebagaimana hadits berikut:

Maka ia (Yusya') berangkat hingga mendekati kota kira-kira pada waktu Ashar. Ia kemudian berkata kepada matahari, 'Hai matahari, engkau tengah menjalankan tugasmu dan aku pun sedang menjalankan tugas dari Allah. Maka, wahai Tuhanku, hentikanlah matahari!' Dan matahari pun berhenti sejenak hingga Allah mengaruniakan kemenangan kepadanya." — HR Muslim 19/4327

Setelah berhasil menguasai kota Jericho, Bani Israil secara beruntun menguasai kota-kota lainnya, termasuk Yerusalem.

Berikut beberapa peristiwa penting yang dialami oleh Nabi Joshua semenjak meninggalkan Mesir hingga penaklukan Palestina:

1. Nabi Musa menerima wahyu Taurat di Gunung Thur;

2. Penyembahan patung anak sapi oleh sebagian Bani Israil yang diprakarsai oleh Samiri;

3. Mukjizat munculnya 12 mata air dengan pukulan tongkat Musa;

4. Turunnya makanan dari langit, manna wa salwa;

5. Dikutuknya sebagian Bani Israil menjadi kera;

6. Berputar-putar di Padang Tih selama 40 tahun akibat kedurhakaan Bani Israil kepada Allah;

Setelah Bani Israil mampu menguasai negeri Kan’an secara keseluruhan dan Nabi Joshua telah wafat, datanglah era Nabi Daud. Bani Israil mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Sulaiman, putra Nabi Daud. Namun sayang, ketika Sulaiman telah tiada, Bani Israil terpecah-belah menjadi dua kerajaan yang terus berselisih satu sama lain.

Catatan:

1) Nama Yesus merupakan varian kata dari Joshua (Ibrani=Yehosyua), yang memiliki arti keselamatan atau juruselamat.

2) Jika Joshua merupakan pembantu terdekat dari Nabi Musa, sedangkan Joshua Hutabarat merupakan ajudan dari Ferdy Sambo. Pembantu dengan ajudan memiliki arti dan fungsi yang lebih kurang sama.

3) Imam Bani Israil yang menyertai Nabi Joshua dalam penaklukan negeri Palestina bernama Eliezer. Demikian halnya Brigadir Joshua juga hidup bersama Bharada Eliezer.

Referensi:

1) Kitab Suci Al Qur’an;

2) Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2001;

3) Id.wikipedia.org;

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image