Tiga hingga Enam Episode dalam Sekali Duduk : Fenomena Nonton Paling Seru
Gaya Hidup | 2022-09-28 09:34:18Dunia kita tengah berada pada perubahan perilaku yang sepenuhnya berubah. Kita semua terus berupaya beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang pesat, dan wabah penyakit (Covid-19) yang mulai melambat. Beberapa hal terlihat tampak kuno, tapi masih relevan dilakukan. Seperti halnya menggunakan masker di ruang publik, contohnya. Namun, untuk aktivitas menonton, perubahan itu sangat nyata terjadi.
Budaya menonton dirumah zaman sekarang tidak lagi dimonopoli oleh stasiun televisi. Dahulu, jadwal menonton masyarakat diatur sedemikian rupa oleh para pemilik media. Begitupun, televisi tidak bisa dibawa kemana-mana, yang membuat penonton harus sampai dulu ke rumah agar dapat menikmati sajian hiburan yang tersedia.
Kini, penonton tak perlu lagi terikat dengan jadwal milik stasiun televisi. Mereka bisa menikmati serial drama favoritnya kapan saja. Mereka juga bisa mengaksesnya saat perjalanan pulang, saat menikmati istirahat kerja, atau saat mengantri di pusat perbelanjaan.
Platform layanan streaming yang terus bermunculan saat ini menjadi penyebab berubahnya perilaku penonton hiburan di seluruh dunia. Aktivitas menonton menjadi begitu personal dan sesuai kebutuhan pribadi. Bisa dikatakan, Netflix menjadi peletak dasar dari perubahaan perilaku ini.
Saking personalnya, kebutuhan itu dapat berlangsung berkali-kali dalam satu momen yang sama. Menggunakan internet provider terpercaya milik masing-masing, penonton dapat menikmati sajian hiburan Netflix paling seru sesuai pilihan selera, lebih banyak dan lebih intens dari sekali duduk saja.
Fenomena yang terjadi saat ini dikenal sebagai Binge Watching/Viewing. Diperkenalkan pertama kali oleh konsultan komunikasi, Miner & co, mereka mengemukakan bahwa penonton dapat menikmati tiga atau lebih serial drama atau sinema film dalam satu waktu secara simultan. Sekali lagi, hal ini berkat keberadaan layanan on demand streaming.
Bahkan, sempat di saat Netflix menjadi tren baru di Indonesia, layanannya menjadi indikator sebuah provider layanan internet memiliki kualitas cepat, terpercaya atau tidak. Yang paling diingat adalah ketika banyak tayangan artikel yang membuat framing bahwa layanan IndiHome tidak capable menayangkan konten milik platform hiburan dari Amerika Serikat tersebut.
Persoalan sebenarnya lebih kompleks dari sekedar layanan internet cepat dan terpercaya. Dibalik kebutuhan hiburan masyarakat, Telkom Grup memandang Netflix sebagai bagian yang harus tunduk pada regulasi pemerintah. Sedangkan layanan streaming tersebut memandang antusias warga Indonesia sebagai peluang melebarkan sayap-sayap bisnisnya.
Perselisihan yang dimulai pada kisaran tahun 2016 itu kini berakhir dengan cara yang sangat logis. Orientasi kepada kebutuhan bagi pelanggan dikedepankan, kebutuhan akan kolaborasi dapat menciptakan sebuah lompatan di tengah disrupsi pascapandemi nanti.
Dimulai pada tanggal 7 Juli 2020 Telkom Group membuka blokiran Netflix (Kompas: 29/04/2021). Masyarakat terdampak pandemi pun dapat menikmati hiburan Netflix paling seru sepanjang pemberlakuan aktivitas di rumah saja. Lalu semua benar-benar berjalan sesuai ekspektasi publik dengan pengumuman secara terbuka kerjasama perusahaan pelat merah tersebut dengan Netflix.
Intrik politik dan adu framing di media-media digital berakhir dengan kemenangan masyarakat sebagai konsumen. Sekarang, penonton dapat menikmati serial-serial korea favorit, seperti Hometown Cha-Cha-Cha, atau Extraordinarty Attorney Woo yang naik menjadi trending.
Hiburan Netflix paling seru lainnya juga bisa dinikmati secara bundling melalui program layanan IndiHome. Pengguna eksisting tinggal melanjutkan layananstreaming mereka dengan kemudahan yang tersedia. Sehingga, anggota keluarga dapat menikmati hiburan-hiburan menarik semacam serial animasi Kung Fu Panda : The Dragon Knight Season 1, hingga Squid Game yang harus dalam bimbingan orang tua.
Sebagaimana yang terjadi pada umumnya, penikmat layanan on demand streaming dari seluruh Indonesia dapat menikmati tiga hingga enam kali episode dalam sekali duduk via internet provider terpercaya manapun pilihannya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.