Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cekpoin

Sandiaga Uno Hadiri Peluncuran hibah Matching Fund Kedaireka UI-Kemenparekraf di Gunung Padang

Eduaksi | Monday, 26 Sep 2022, 09:58 WIB

Situs prasejarah kebudayaan Megalitikum di Cianjur atau yang dikenal sebagai Situs Gunung Padang, Kamis (22/9) menjadi lokasi peluncuran program hibah Matching Fund Kedaireka UI-Kemenparekraf. Program untuk mewujudkan Desa Wisata (DeWi) berkelas dunia juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno dan Kepala DRRC UI, Prof. Fatma Lestari.

Sandiaga Uno, Prof. Fatma foto bersama tim di Situs Gunung Padang

Indonesia memiliki lebih dari 7.000 Desa Wisata (DeWi), namun disayangkan karena belum didukung oleh ketersediaan pemetaan risiko. Kurangnya pemahaman tentang risiko CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment) pun menjadi fokus program ini sehingga kedepannya sumber daya manusianya memiliki kompetensi. Tidak lupa pencerahan tentang mitigasi bencana pun menjadi materi yang juga akan disampaikan.

Kepala DRRC UI, Prof. Fatma dalam implementasinya dibantu oleh dosen, mahasiswa, dan alumni departemen K3 FKM UI. Program ini juga melibatkan perwakilan dari Sekolah Ilmu Kesehatan (SIL) UI. Mantan Kepala UPT K3L UI ini juga menyampaikan timnya sudah menyiapkan modul pembelajaran dan sistem informasi desa wisata serta analisis dampak bencana.

“Peluncuran hibah Matching Fund Kedaireka UI-Kemenparekraf bertujun untuk melakukan identifikasi risiko CHSE & bencana. Kami melakukan pembuatan modul dan pembelajaran daring (online) aspek CHSE & bencana untuk desa wisata, memberikan donasi peralatan HSE & bencana. Kami juga membuat sistem informasi desa wisata dan analisis dampak bencana. Harapannya pemahaman sumber daya manusia di desa wisata terkait CHSE dan mitigasi bencana meningkat. Dukungan untuk DeWi (Desa Wisata) melalui cleanliness, health, safety & environment sendiri juga melibatkan dosen, mahasiswa, dan alumni K3 FKM UI. Ada juga perwakilan dari Sekolah Ilmu Lingkungan UI.” ungkap Kepala DRRC UI, Prof. Fatma Lestari.

Ada tujuh tahapan yang telah dirancang untuk mensukseskan program ini yakni:

1. Identifikasi risiko HSE dan kebencanaan

2. Pelatihan daring HSE dan mitigasi bencana

3. Verifikasi lapangan pelatihan HSE dan kebencanaan

4. Menghadirkan Sistem Informasi Desa Wisata (SIDEWITA) HSE & kebencanaan

5. Analisis dampak bencana

6. Manajemen kriris dan tata kelola destinasi, dan

7. Pengelolaan program pengembangan

Materi edukasi CHSE dan mitigasi bencana yang disampaikan secara daring dapat diakses melalui platform EDURISK. Platform tersebut merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI. Semua itu ditujukan untuk membangkitkan kunjungan wisatawan nasional dan internasional. Hingga akhirnya dapat memberikan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. ##

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image