Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HeryWibowo

Mengenal Ragam Generasi, dari Tradisionalist sampai Generasi Z

Eduaksi | Monday, 26 Sep 2022, 06:46 WIB

Dunia terus berputar dan waktu terus berjalan. Perubahan industri berdinamika begitu cepat, sehingga mengubah pola dan gaya hidup manusia. Manusia, dalam konsep Person in Environment, selalu hidup dalam lingkungan ekologisnya dan selalu saling mempengaruhi. Baik lingkungan mempengaruhi manusia sebagai individu, ataupun individu mempengaruhi lingkungan ekologis terdekatnya. Linkungan yang dimaksud, bukan hanya manusia lain, namun juga beragam bentuk situasi lingkungan, yaitu lingkungan alam (hutan, pantai, sungai dll) dan juga linkungan fisik (padatnya bangunan rumah, transportasi, debu, polusi, sistem lalu lintas dll).

Maka, generasi demi generasi manusia juga terus berubah. Para ahli menggolongkan generasi tersebut berbasis rentang waktu yang dipengaruhi oleh pola perilaku yang dihasilkan, dan ragam teknologi yang berkelindan seiring dengan kehidupan manusia tersebut. Berikut adalah pembagian umum yang dikenal, yaitu (Stillman & Stillman, 2018):

1. Generasi Tradisional (tradisionalist) yaitu rentang waktu kelahiran pra-1946

2. Generasi Ledakan bayi (Baby Boomer) yaitu rentang waktu kelahiran 1946-1964

3. Generasi X, yaitu rentang waktu kelahiran 1965-1979

4. Generasi Millenial, yaitu rentang waktu kelahiran 1980-1994

5. Generasi Z, yaitu rentang waktu kelahiran 1995-2012

Maka, hari ini dunia industri, dimasuki oleh generasi Z sebagai pendatang baru di konteks DUDI, yaitu Dunia Usaha dan Dunia Industri. Para mantan ABG ini, berlomba memasuki, ataupun membangun industri mereka sendiri dengan cara, pola dan gaya mereka sendiri. Mereka hadir dengan karakteristik yang khas dan berbeda ala generasi mereka. Maka, sejumlah pihak menanggap hal ini sebagai 'ancaman status qou?' (khususnya mungkin pemegang kekuasaan generasi tua??), ataupun sebagai peluang (opportunity).

Hadirnya banyak perusahaan berbasis teknologi yang memiliki perkembangan kemajuan yang cepat sekali (start-up), banyak diinisiasi oleh para generasi Z dengan segala karakternya. Berikut karakter umum generasi Z (Stillman, 2018), yang perlu dikenali sebagai calon mitra ataupun patner kita dalam mengarungi dunia industri.

1. Figital: Generasi Z adalah generasi pertama yang lahir ke dunia, dimana segala aspek fisik (manusia dan tempat) mempunyai ekuivalen digital. Bagi generasi Z, dunia nyata dan dunia virtual saling tumpang tindih.

2. Hiper-Kustomisasi: Generasi Z selalu berusaha keras mengidentifikasi dan melakukan kustomisasi dan penyesuaian identitas mereka sendiri agar dikenal dunia.

3. Realistis: Mereka adalah generasi yang berpikir paling realistis. Mereka berpikir "jika bisa mudah, kenapa harus dipersulit?"

4. FOMO (Fear of Missing out), yaitu ini adalah generasi yang sangat taku melewatkan sesuatu. Mereka selalu harus meng-update informasi. Selalu harus buka gadget, setiap saat untuk memperbaharui informasi yang mereka miliki

5. Weconomist: Lahir ditengah zaman ekonomi yang gonjang-ganjing, maka generasi Z adalah generasi yang paling 'pintar' untuk mengusahakan sesuatu dengan cara yang paling hemat dan efisien. Jika bisa murah, kenapa harus mahal?

6. DIY (Do it Yourself): Generasi Z merupakan generasi yang senang dan cenderung melakukan dengan cara sendiri. Bertumbuh dengan Youtube, generasi ini belajar apapun, kapanpun dimanapun. Mereka bahkan makan makanan ringan dengan level pedas ala mereka sendiri

7. Terpacu: Disamping itu semua, generasi Z adalah generasi paling terpacu. Mereka bersemangat mengejar target-target dan visi mereka. Mereka bukanlah generasi pencundang, melainkan pejuang visi untuk menghasilkan sistem kerja, ataupun pola bisnis seperti yang mereka pikirkan.

Selamat datang generasi baru, mari bangun masa depan dengan berkolaborasi dengan mereka. Mari gandeng tangan mereka, bahu membahu membangun bangsa dengan pendekatan yang benar, dengan konstruksi perilaku yang baik (social marketing)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image