Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Deputi Bidang KSPK BKKBN Pusat: Jelaskan Ciri Stunting

Edukasi | Saturday, 24 Sep 2022, 22:49 WIB
Nopian Andusti, SE, MT saat memberikan penjelasan

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Ciri yang sederhana untuk mengenali stunting adalah: tidak tinggi selama seribu hari pertama, tidak pintar, sering sakit-sakitan.

Hal tersebut dijelaskan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti, SE, MT dihadapan peserta dialog interaktif dengan tema Pramuka Istimewa Peduli Stunting dari Yogyakarta untuk Indonesia, di Kampung Batik Giriloyo, Sabtu (23/9/2022).

Arifin Budiharjo dari Kwarda DIY saat memberi sambutan sekaligus membuka acara

Narasumber yang turut mengisi dialog interaktif adalah Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Muda (Binamuda) Drs. Arifin Budiharjo yang menyampaikan materi terkait peran Saka dalam pencegahan stunting dan Ketua Kwarcab Bantul, Hj. Emi Masruroh, S.Pd yang memaparkan Gerakan Gemar Makan Ikan (GEMARI).

Ka Kwarcab Bantul, Hj. Emi Masruroh,S.Pd

Acara yang digagas Empat Satuan Karya Pramuka (Saka) di wilayah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) yaitu Saka Kencana, Saka Bahari, Saka Bakti Husada, dan Saka Taruna Bumi diikuti ratusan pramuka penggalang dan penegak se Bantul.

Peserta nampak antusias mengikuti dialog ditandai dengan atensi mereka dalam mengajukan pertanyaan terhadap materi yang dijelaskan. Dari peserta didik yang mengajukan pertanyaan adalah perwakilan dari SMPN 2 Imogiri dan SMAN 1 Imogiri, sedangkan dari anggota dewasa dari Puskesmas Imogiri dan Pembina MTsN 3 Bantul, Sutanto.

Sebelum dialog disuguhkan kegiatan beragam agenda atraktif antara lain demo memasak pangan lokal berbahan dasar ikan dan beras fortivit oleh Saka Bahari dipandu Pengusaha Aneka Olahan Ikan dari Pundong, Sudarisman, pemberian makanan bahgo sasaran stunting (calon pengantin, ibu hamil, anak bawah dua tahun, dan bawah lima tahun) oleh Saka Kencana, Demo pemakaian aplikasi ELSIMIL oleh TPK dan KUA dan Pemeriksaan Kesehatan bagi calon pengantin oleh TPK dan Puskesmas dengan didukung oleh personil dari Saka Bakti Husada. Terdapat pula demo tanaman anggrek dan holtikultura oleh Saka Taruna Bumi.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Perwakilan BKKBN DIY dengan Dompet Dhuafa Jogja dalam rangka pendampingan kepada sasaran resiko stunting di DIY. Penyerahan Beras Fortivit dari Perum Bulog DIY kepada sasaran rentan stunting, serta Penyerahan bantuan dari PT Indofood Jogja berupa MP ASI kepada Balita (6-12 bln) untuk mencegah stunting.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image