Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Jailani

Kebahagiaan yang tertunda

Sastra | Wednesday, 21 Sep 2022, 06:18 WIB

Dulu senyum itu adalah garis kebahagiaanku

Serupa pelita yang menerangi gelap gulita

Memantulkan cahaya dipelupuk senja

Kemanakah dirimu dan apa kabarmu?

Cahayamu redup entah kemana

Tatapan matamu membuatku terkesima

Dan untuk kesekian kali aku mencoba lupa

Meski telah jauh jarak dan ruang memisahkan kita

Hadirmu telah mengajarkanku makna kehidupan

Lalu pergimu menyisahkan luka

Setelah usai kuperjuangkan semuanya

Dan akhirnya tersisi jua

Terimakasih telah hadir dalam hidupku

Setidaknya aku sudah pernah berusaha

Walaupun hanya sebatas perantara kebahagiaanmu

Doa’ku, semoga kau bahagia bersmanya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image