Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fauziah Ernawati

Orientasi dan Pelatihan Karyawan

Bisnis | Sunday, 18 Sep 2022, 23:45 WIB

Orientasi perlu diprogramkan karena adanya sejumlah aspek khas yang muncul pada saat seseorang memasuki lingkungan kerja baru.Aspek-aspek tersebut diantaranya:Kecemasan karyawan baru memasuki lingkungan baru,Harapan yang tidak relitis,Lingkungan kerja yang pertama (gegar budaya),Perluunya sosialisasi budaya organisasi.Materi-materi dalam orientasi diantaranya:Profil perusahaan,Peraturan dan kebijakan perusahaan yang terkait dengan SDM,Berbagai fasilitas yang mungkin digunakan oleh keryawan,Pengenalan kondisi lingkungan kerja,Pengenalan job description.Skil yang harus dikembangkan:\Diskusi dengan pimpinan,Tanyakan kpada karyawan,Feedback customer,Benchmark.
Manfaat dan Tujuan Orientasi Jika karyawan baru paham dan mengerti tentang pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitarnya maka ia tidak merasa takut di tempat kerja baru. Ini sangat baik untuk tujuan ke depannya supaya karyawan dapat bekerja fokus dan produktif. Karyawan baru perlu dikenalkan kepada unit tempat dia bekerja maupun unit-unit yang berkaitan. Ini membuat keakraban tersendiri dengan tim yang sudah ada serta mempermudah kerja sama tim. Beberapa manfaat yang diambil saat orientasi karyawan baru adalah:Mengenalkan karyawan baru dengan unitnya,Mengenalkan karyawan baru dengann lingkungan perusahaan,Menyampaikan informasi tentang pekerjaanya.
Tujuan dari orientasi karyawan adalah:Welcoming & Introduction: Membuat mereka merasa dirumah dan menjadi bagian dari tim.Basic Information: Berfungsi secara efektif seperti akses email, kebijakan dan benefit personal.Understand the Organization: Berikan konteksnya, Sejarahkanya, Masa kini, Visi/misi, dan Strategi kedepan.Culture & Values: Perilaku kerja yang diharapkan dan cara melakukan sesuatu.Performance Expectation: Untuk tempil sperti yang diharapkan, sasaran individu dan standar kinerja yang diharapkan.

Definisi Pelatihan Pelatihan adalah sebuah subsistem di dalam suatu perusahaan yang menekankan pada perbaikan kinerja individu. Subsistem ini sangat penting karena perusahaan besar dan berkelanjutan akan membutuhkan karyawan dengan kinerja yang luar biasa pula. Dan pelatihan juga menjadi suatu program yang diharapkan dapat memberikan rangsangan/stimulus kepada seseorang untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh pengetahuan umum dan pemahaman lingkungan kerja dan organisasi.Tujuan dan Metode PelatihanTujuan dari pelatihan adalah:Agar karyawan memperoleh keterampilan yang lebih cepat. Meningkatkan prestasi kerja karywan.Membentuk sikap dan tingkah laku karyawan sesuai dengan budaya kerja perusahaan.Membantu memecahkan masalah-masalah operasional perusahaan seperti kecelakaan kerja, labor turnover,dll.Mempersiapkan keryawan memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan perusahaan dalam jangka panjang.Menambah value added karyawan dan menimbulkan kepuasan karyawan.Metode pelatihan: On the Job Technique- Job Intruction Training: Latihan langsung di tempat pekerjaan dibawah intruksi atasan, supervisior, atau tutor.- Job Rotation: Memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain.- Apprenticeship: Karyawan belajar dari karyawan lain yang lebih pengalaman.- Coaching: Bimbingan dan contoh dari supervisior atau manajer dalam pelaksanaan pekerjaan rutin karyawan, dilaksanakann secara informal.
Off the Job Technique- Video presentation: Metode yang sama dengan lecture, tapi disampaikan dalam bentuk film, video, dsb.- Vestubule Training: Dilaksanakan dii sueatu tempat khusus training dengan peralatan yang sama dengan tempat kerja.- Role Playing: Memainkan atau menghayati peran.- Behaviour Modelling: Program belajar melalui pengalaman orang lain. - Lecture: Pemberian teori secara lisan dan diorganisasikan secara formal.- Case Study- Simulation

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image