Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

GEULIS Program Unggulan di SDN SAAPAN Bandung Barat

Guru Menulis | Wednesday, 07 Sep 2022, 16:34 WIB
Program GEULIS di SDN SAAPAN Cihampelas Bandung Barat

Oleh: Nunung Supriatiningsih, S.Pd

(SDN SAAPAN Cihampelas)

Mengingat masih rendahnya minat membaca pada murid di SDN Saapan terutama di kelas awal. Hal ini akan mempengaruhi terhadap prosen pembelajaran.

Banyak faktor yang menjadi penyebab hal yang demikian, diantaranya: karena masih rendahnya kesadaran peserta didik akan manfaat dari membaca, belum bisa meminij waktu secara efektif, kebanyakan murid terlena bermain dengan hp nya masing-masing ketimbang belajar/membaca buku-buku pelajaran atau buku cerita.

Oleh karnea itu, murid menjadi kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurangnya percaya diri bila disuruh tampil ke depan umum, karena kurangnya wawasan yang mereka miliki.Apalagi setelah sekian lama kita bahkan semua lapisan masyarakat merasakan dampak dari bencana COVID-19.

Hal di atas, sangat mempengaruhi terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Terutama dalam dunia pendidikan. Dampak yang kami rasakan setelah adanya C0VID-19, adalah tingkat kedisiplanan anak rendah, kurangnya rasa tanggungjawab dan kepedulian terhadap lingkungan, dan yang paling kami rasakan adalah menurunnya nilai sikap peserta didik serta cepat merasa bosan dalam belajar.

Untuk mengembalikan terhadap kedisiplinan dan tanggungjawab, serta motivasi murid dalam belajar, penulis merasa tergerak untuk mencoba menerapkan pembiasaan Gerakan Literasi Sekolah (GEULIS).

Program literasi merupakan keterampilan yang sangat penting yang harus dimilki peserta didik, karena keterampilan literasi meliputi seluruh keterampilan berbahasa, yaitu: membaca, menyimak, berbicara, dan menuluis.

Program literasi di atas sesuai dengan salah satu karakteristik dari lingkungan yang bisa menumbuhkembangkan kepemimipan murid yaitu lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapain tujuan pembelajaran akademik dan non akademik.

Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan belajar murid dan disesuaikan dengan tuntutan zaman sekarang yaitu keterampilan abad 21 atau zaman now, yang berfokus pada student center.

Kemudian, salah satu program yang sejalan dengan keterampilan ini, adalah program literasi sekolah mampu mewujudkan program yang berdampak pada murid. Hal ini sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, mewujudkan kebhinnekaan global, bekerja sama dan berpikir kritis melalui “'Geu'rakan literasi sekolah” yang disingkat “GEULIS”.

Dengan pembiasaan GEULIS aspek kepemimpinan murid (Student Agency) akan tumbuh dan berkembang, baik dari segi suara (Voice), pilihan (Choice), dan kepemilikan (Ownership). Mereka akan lebih kreatif dan mengeluarkan ide, serta dapat mengembangkan diri yang berguna bagi dirinya, temannya dan bagi masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

Tujuan GEULIS

Tujuan kegiatan Geulis adalah untuk meningkatkan minat baca pada murid, menciptakan budaya positif membaca di sekolah dan masyarakat, dan memberikan pengalaman langsung pada murid , membaca itu sangat menyenangkan.

Selanjutnya, kegiatan ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan membaca berbagai macam informasi yang bermafaat, dan meningkatkan pemahaman murid terhadap isi suatu bacaan dan mampu mengkomunikasikannya.

Deskripsi Kegiatan

Pembiasaan program literasi ini pertama kali penulis terapkan di kelas 1, karena kebetulan pada tahun pelajaran 2021-2022 penulis menjadi wali kelasnya.

Pada tahun ajaran 2022-2023 sekarang penulis mencoba menyosialisasikan dan bekerjasama dengan guru-guru lain untuk menerapkannya mulai dari kelas 1-6.

Program literasi kelas dilaksanakan setiap hari selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dengan dipandu oleh setiap wali kelas masing-masing. Sedangkan program GEULIS dilaksanakan seminggu sekali yang digelar gebyar dihalaman sekolah setiap hari Rabu 30 menit sebelum pembelajaran dimulai.

Kegiatan di atas merupakan bentuk program untuk mewujudkan pengelolaan program yang berdampak pada murid yang berbasis pada pemetaan asset sekolah dengan menggunakan tahapan ‘BAGJA’, yaitu B-Buat pertanyaan utama, A-Ambil pelajaran, G: Gali mimpi, J-Jabarkan Rencana, dan A-Atur Eksekusi.

Di tahapan Buat Pertanyaan, penulis melakukan sesi dialog dengan murid di tiap jenjang kelas untuk membahas strategi dan dampak dari program ini. Kemudian, melakukan kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan kerja, murid, dan orang tua murid tentengupaya menumbuhkan dan meningkatkan minat membaca dan kreatifitas murid.

Selanjutnya, di Ambil pelajaran, penulis melakukan survey dan observasi langsung pengalaman, bakat, dan minat murid terhadap budaya literasi, dan Curah pendapat bersama murid untuk mengetahui tentang program yang dapat meningkatkan minat membaca.

Sementara pada Gali mimpi, penulis mendapatkan aspirasi/harapan/mimpi umum dan lebih banyak murid tentang program yang dapat menumbuhkan / meningkatkan minat membaca.

Sedangkan pada Jabarkan Rencana, penulis membuat komitmen dari murid sangat penting dalam pelaksanaan program ini dalam keseharian mereka. Lalu, memberi kebebasan pada murid dalam memilih buku bacaan yang mereka sukai. Kemudian, penulis dapat menentukan bagaimana cara terbaik yang menarik kegiatan terbaik, dan meyenangkan,

Berikutnya, di tahapan Atur Eksekusi, terlihat semua yang terlibat mempunyai hak dalam hal faslitas yng diberikan oleh sekolah sebagai penunjang. Akhirnya, proses pembelajaran di mana mereka dapat menetapkan tujuan belajar dan kriteria keberhasilan mereka sendiri.

Manfaat GEULIS

Pembelajaran yang dapat penulis ambil dari program GEULIS, adalah murid menjadi termotivasi untuk membaca buku bacaan/ buku pelajaran (budaya positif). Kemudian mereka terlatih untuk tampil berbicara di depan umum.

Kemudian, murid dapat menuliskan isi dari yang mereka baca ( untuk kelas 1 minmal mereka dapat menuliskan judul yang mereka baca. Senajutnya, programini dapat meningkatkan kepemimpinan murid (student Agency), karena mereka merasa dihargai, diperhatikan, dan merasa dipercaya untuk mengembangkan segala kemampuan yang mereka miliki.

Terakhir, murid memiliki karakter kedisiplinan, kreatif, inovatif dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Refleksi Kegiatan

Agar program ini berhasil secara menyeluruh dan dilaksanakan serta dilaksanakan secara berkelanjutan oleh semua komponen yang ada di sekolah maka perlu ditingkatkan lagi berkolaborasi yang baik dengan murid, guru, dan orang tua murid. Mengidentifikasi asset lain yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan program, selanjutnya implementasi program pada murid.

Supaya murid lebih termotivasi memberikan rewards kepada murid yang mampu menceritakan kembali isi cerita yang mereka baca seminggu sekali, dan yang berhasil membaca buku cerita yang paling banyak dalam jangka watu sebulan.

Komitmen dengan jadwal program serta melakukan monitoring dan penilaian/evaluasi dalam pengelolaan program.

Rencana perbaikan ke depannya, yaitu: Akan lebih mengaktifkan kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler ini di lingkungan sekolah untuk memberikan bimbingan pengayaan materi.

Profil Penulis:

Nunung Supriatiningsih,S.Pd, lahir di Bandung tanggal 16 September 1969, Domisili Kampung Sadang RT 01/RW 06 Desa Mekarjaya, Kec.Cihampelas.Kab.Bandung Barat. Pendidikan PGSD UT Tahun 2008. CPNS di SDN Lembursawah 1991-1994, SDN Rancairung 04 1995-2001, SDN Cibeber 2002-2013, dan di SDN Saapan 013-sekarang. Peserta Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kab Bandung Barat 2021. Anggota PGRI Ranting Cihampelas. Pengurus Andalan Gerakan Pramuka Ranting Cihampelas.

Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image