Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Haura Nisaulhasanah

Penyesalan? Belajar untuk Mengikhlaskan

Curhat | Saturday, 03 Sep 2022, 20:21 WIB
Satu bulan telah berlalu, aku bagaikan berjalan di sebuah hujan badai yang tak pernah ku temukan ujungnya aku bahkan hampir tersesat, singkat cerita Satu bulan lalu aku di backlist dari biayasiswa dimana aku di terima kuliah dan pada saat itu juga aku mengambil keputusan yang sangat besar untuk masa depan ku tentunya, aku mengambil keputusan yang benar-benar gila ku rasa, ini semua di luar realitaku,di luar ekspektasi ku dan mungkin ini di luar logika ku, entah pikiran dari mana aku membulatkan tekad ku untuk melanjutkan pendidikan di jurusan alquran, ini semua benar-benar di luar kendali ku aku hampir gila sungguh.

aku yang hanya bisa baca alquran seadanya bahkan hukum tajwid pun tak tau seperti apa, apa lagi untuk bahasa arab, apa aku bisa bertahan disini? Terlalu banyak ke takutan yang menghampiri ku, ini semua bagaikan sebuah penyesalan ketika aku membuat keputusan gila ketika aku membulatkan tekad ku untuk masuk jurusan alquran walau aku tau mungkin ini bukan bidang ku.

sedangkan teman-teman ku disini mereka sungguh jauh dari jangkauan ku, aku insecure karna aku merasa paling bodoh disini, mungkin pada saat itu aku juga merasa aku salah jurusan, sampai pada satu titik aku lelah karna aku tidak bisa mengejar teman-teman ku yang jauh terbanding terbalik otaknya dari ku, aku takut disini,aku hampir gila karna aku selalu melihat orang yang sangat jauh dari ku,kepalaku bagaikan ingin meledak, aku lelah,padahal pada saat itu aku baru dua minggu tinggal di kehidupan ku yang baru, aku bahkan berfikir untuk memeriksakan diriku kepada dokter kejiwaan wah aku rasa aku benar-benar akan gila.

Akan tetapi seiring berjalanya waktu aku mulai percaya diri,aku mulai berusaha lebih karna aku merasa aku tidak seperti teman-teman ku yang lain, maka dari itu aku berusaha menyetarakan langkah ku dengan teman-teman ku yang lain walau mungkin itu sangat susah aku tetap berusaha aku tidak akan menyerah walau mungkin pada akhirnya aku tidak bisa bertahan disini setidaknya aku sudah mencoba .

Dan saat ini aku melalui perjalanan ku bukan seorang diri, aku tidak melangkah sendirian banyak orang yang merangkul ku,mereka menuntun ku pelan-pelan, sungguh aku sangat beruntung memiliki teman seperti mereka mungkin di awal aku merasa ini semua begitu berat, tapi aku berusaha menjalaninya dengan ikhlas dan lapang dada, jangan lupakan juga ada allah swt yang selalu memberkati hamba-hambanya,terimakasih untuk semua orang yang terus menerus untuk menguat kan ku bertahan setidaknya dengan ada nya kalian aku tau bahwa aku tidak sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image