Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

LISA AMBU, Kreativitas Guru dalam Penanggulangan Sampah di SDN Pasirtarasi Bandung Barat

Guru Menulis | Friday, 02 Sep 2022, 14:17 WIB
Program LISA AMBU di SDN Pasirtarasi Bandung Barat.

Oleh: Siti Zahara Nuraeni, S.Pd

(SDN Pasirtarasi Cipongkor)

Saat ini, masalah sampah menjadi isu yang sangat penting. Kesalahan dalam mengelola sampah dapat menimbulkan banyak musibah, mulai dari pencemaran lingkungan, tumpukan sampah, longsor, banjir, dan lain sebagainya.

Bagi kebanyakan orang, sampah adalah barang yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Mereka menganggap sampah adalah benda atau barang yang memang harus dibuang, sehingga mereka sering mengabaikan dan membiarkan sampah, tanpa perlu mengetahui manfaat lain dari sampah tersebut.

Namun bagi kami, warga SDN Pasirtarasi Kec. Cipongkor Kab. Bandung Barat, sampah adalah barang yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan kembali sesuai dengan kebutuhannya. Kami menyadari bahwa, ternyata sampah mempunyai manfaat lain yang tentunya sangat berguna.

Mengelola sampah dengan baik, sangatlah bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satu cara pemanfaatan yang digunakan adalah dengan cara mendaur ulang kembali sampah.

Daur ulang sampah adalah pengolahan kembali barang- barang bekas yang sudah tidak berguna lagi menjadi barang- barang yang dapat digunakan kembali. Pada umumnya, setiap barang yang dihasilkan dari proses daur ulang mempunyai fungsi yang berbeda dari barang asalnya, dengan kata lain terjadi perubahan fungsi.

Proses daur ulang yang dilakukan, untuk menghasilkan barang-barang baru (hasil daur ulang), disesuaikan dengan kebutuhan, proses daur ulang juga harus membutuhkan kreativitas yang tinggi, baik dari segi seni maupun manfaatnya.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Kreativitas dapat muncul dari pemikiran yang didasari untuk memecahkan suatu masalah.

Manusia yang kreatif adalah manusia yang memiliki gambaran suatu sikap baru, pandangan baru, konsep baru, dengan kreativitas sesorang dapat menghasilkan barang-barang yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang bahkan digunakan sebagai alat peraga pembelajaran. Salah satunya dalam bidang musik, sampah dapat dibuat menjadi alat musik seperti marakas dari botol bekas, dalam bidang seni rupa sampah bisa dijadikan bentuk benda tiga dimensi berupa bentuk hewan dari sampah kertas dan lain sebagainya.

LISA AMBU

Sekolah sebagai lembaga pendidikan, memiliki kewajiban untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kepada murid-muridnya. Mengenalkan program LISA AMBU (Lihat Sampah Ambil Buang) di sekolah diharapkan dapat membentuk karakter siswa untuk mencintai lingkungan, sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah, kreatif dalam membuat sebuah karya dari bahan bekas menjadi bermanfaat bahkan bernilai jual, dan kolaboratif sesuai dengan nilai karakter Profil Pelajar Pancasila.

Mengapa LISA AMBU?

Program LISA AMBU (Lihat Sampah Ambil Buang) di SDN Pasirtarasi Kec. Cipongkor Barat ini, merupakan program Ko-kurikuler dilaksanakan secara konsisten dimana setiap hari siswa ketika melihat sampah, wajib mengambil sampah yang bisa di daur ulang dan menyimpannya di bank sampah yang telah di sediakan serta membuang sampah yang tidak dapat didaur ulang untuk kemudian membakarnya.

Selanjutnya untuk pelaksanaan pendaur ulangan sampah atau pembuatan sebuah karya/produknya dilaksanakan satu bulan sekali pada hari sabtu di minggu keempat.

Kegiatan LISA AMBU ini juga menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek, yaitu proses mencari tahu yang luas dari sebuah masalah yang ditemukan anak di dunia nyata. Selain itu pendekatan ini juga dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Alasan melaksanakan kegiatan LISA AMBU ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran siswa terhadap kepedulian lingkungan , sampah yang asalnya dipandang buruk menjadi sebuah karya yang bermanfaat bahkan memiliki nilai jual.

Program LISA AMBU ini berfokus pada proses pengelolaan sampah, pendaurulangan samapah, serta hasil karya dari daur ulang sampah di SDN Pasirtarasi Kec. Cipongkor Barat dengan tujuan menanamkan karakter siswa yaitu peduli akan lingkungan serta menumbuhkan kreatifitas siswa, berkolaborasi sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Hasil dari Kegiatan LISA AMBU

Hasil yang dicapai dari kegiatan LISA AMBU ini adalah siswa menjadi lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan terutama dari sampah yang setiap harinya ditemukan dilingkungan sekolah. Siswa juga lebih antusias dalam mengelola sampah dan mendaur ulang sampah menjadi sebuah karya yang indah bahkan berdaya jual, kemudian rasa kompetisi atau daya saing yang tinggi tertanam pada setiap siswa.

Semua anak bekerja berkolaborasi sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna bagi mereka tanpa ada rasa keterpaksaan. Selain itu, lingkungan sekolah menjadi asri indah berwarna dan unik karena banyak pajangan-pajangan hasil karya siswa yang dipajang di lingkungan sekolah.

BANK SAMPAH

Bank Sampah

Pada hari kamis, tepatnya tanggal 19 Mei 2022. penulis melaksanakan sosialisasi dengan komunitas praktisi yang ada di sekolah penulis PANCEG (Pasirtarasi Cepat Bergerak) tentang program yang telah penulis rancang yaitu LISA AMBU (LIhat Sampah Ambil Buang), yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru kelas 1 sampai 6, operator sekolah dan juga penjaga sekolah.

Apa yang telah penulis paparkan dalam kegiatan sosialisasi tersebut mendapatkan respon yang positif dan baik, dari warga sekolah bahkan banyak sekali masukan dan saran yang diberikan oleh komuitas praktisi tersebut untuk melengkapi program yang telah penulis buat sehingga menjadi sistematis dan lebih sempurna.

Kreasi siswa SDN Pasirtarasi Bandung Barat.

Pada 26 Mei 2022 penulis beserta guru dan staf SDN Pasirtarasi Kec. Cipongkor mencoba menyosialisasikan hasil rapat dengan komunitas tentang program LISA AMBU kepada semua siswa SD Negeri Pasirtrasi dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas dibimbing oleh wali kelas masing-masing.

Inti dari kegiatan tersebut: setiap warga sekolah wajib ketika melihat sampah yang bisa di daur ulang mengambil serta menyimpannya di Bank Sampah yang telah dibuat dan disediakan sebelumnya, dan wajib membuang sampah yang memang tidak bisa didaur ulang ke tempat pembuangan sampah yang nantinya akan di bakar.

Kegunaan Bank Sampah adalah untuk menampung sampah hasil pungutan warga sekolah yang akan didaur ulang dan setelah terkumpul di bulan berikutnya baru akan didaur ulang menjadi sebuah karya sesuai dengan minat murid secara berkelompok, yang tidak lain dibimbing oleh guru kelas masing-masing.

Satu bulan sudah kegiatan pemungutan sampah yang setiap harinya dilaksanakan, pada tanggal 25 Juni 2022 tepatnya hari sabtu, semua warga SDN Pasirtarasi melaksanakan pendaur ulangan sampah yang telah terkumpul di bak sampah dengan dibimbing oleh wali kelas.

Setiap kelas secara berkelompok mendaur ulang sampah dengan membuat sebuah karya yang sangat menarik, ada yang membuat pot bunga dari botol plastik dengan diwarnai dengan cat.

Kemudian, ada juga yang membuat bunga dari tutup botol, ada yang membuat sapu dari botol Aqua, ada yang membuat bentuk angsa dari sampah kertas yang sudah direndam sebelumnya di dalam air. Bahkan ada yang menggambar dan melukis di potongan kayu yang sudah tidak terpakai kemudian dijadikan talenan dan digambar dengan indahnya.

Semua siswa bekerja dengan senang tanpa ada paksaan, berkolaborasi dengan kelompknya serta menunjukkan kreatifitas sesuai dengan minat dan bakatnya. Berikut dokumentasi kegiatan daur ulang sampah.

Kreativitas siswa SDN Pasirtarasi Bandung Barat

Penulis setelah melaksanakan aksi nyata LISA AMBU ini tentunya sangat senang sekali karena program ini bisa terlaksana dengan baik bahkan sudah konsisten dilakukan. Semua warga sekolah sangat mendukung ikut andil, bahkan terlihat sangat antusias dalam mengarahkan murid dari kelas 1-6 untuk mengikuti program LISA AMBU ini.

Penulis sangat bahagia saat melihat murid bisa bekerjasama dalam kelompok membuat sebuah karya, mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan pengelolaan sampah, bisa mengekspresikan minat dan bakat mereka dan yang paling penting mereka menikmati proses pembelajarannya.

Penulis merasa senang dan kaget ketika melihat anak mengeluarkan ide-ide kreatifnya dan bakat terpendamnya. Penulis juga merasa puas saat murid bisa membuat sebuah karya yang bervariasi serta sangat menarik.

Simpulan

Banyak sekali pembelajaran yang dapat penulis ambil dari kegiatan LISA AMBU. Program ini membukikan bahwa benar setiap anak itu unik setiap anak itu mempunyai kelebihan, bakat dan minat masing-masing.

Kreativitas setiap orang itu berbeda bahkan guru pun belum tentu bisa membuat ide atau karya yang dibuat oleh anak, kegiatan LISA AMBU ini menyadarkan penulis bahwa ide itu bisa datang dari mana saja dan dari siapa saja termasuk murid.

Guru hanya perlu membantu murid mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki dengan memberikan bimbingan. Pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan, semua murid terlibat secara aktif.

Evaluasi yang penulis temukan dari kegiatan ini adalah perlunya sosialisasi kegiatan secara lebih intens kepada pihak yang terlibat, baik itu pihak sekolah, murid kelas lain, termasuk warga sekitar serta kegiatan dilakukan secara berkesinambungan juga konsisten dilakukan. Kegiatan pengarahan serta refleksi harus konsisten dilaksanakan untuk mencapai tujuan, juga sebagai perbaikan ke depannya.

Kegiatan LISA AMBU (Lihat Sampah Ambil Buang) yang dilaksanakan di SDN Pasirtarasi Kec. Cipongkor Barat ini sudah cukup baik dan dilaksanakan dengan konsisten. Semua warga sekolah sangat berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan tersebut dari mulai kepala sekolah, guru, tenaga pendidik sampai kepada siswa baik itu siswa kelas atas (Kelas 4,5 dan 6) dan siswa kelas bawah (Kelas 1,2 dan 3).

Kepedulian mereka terhadap kebersihan lingkungan semakin meningkat dan kreativitas mereka dalam mendaur ulang sampah menjadi sebuah karya atau menjadi sesuatu yang yang bermanfaat semakin terlihat. Setiap kelas yang dihiasi hasil karya siswa yang bervariasi menjadikan kelas nyaman dan indah.

Begitu juga halaman sekolah dengan pajangan dan karya yang dibuat siswa menjadikan sekolah asri dan berwarna. Kolaborasi serta gotong royong antar siswa dan guru sangat terlihat dengan baik kesadaran diri terhadap lingkungan sudah mulai tertanam dan menjadi kebiasaan.

Kegiatan LISA AMBU sudah sangat baik diterapkan bahkan semua warga sekolah sudah sangat berpartisifasi, namun banyak pula warga sekitar sekolah yang masih belum menyadari pentingnya menjaga dan peduli terhadap lingkungan.

Ke depan diharapkan sekolah melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya di lingkungan sekolah akan pentingnya menjaga lingkungan serta mengenalkan dan mengajak mereka untuk berkolaborasi dalam kegiatan LISA AMBU terutama dalam mendaur ulang sampah agar program LISA AMBU tersebut dapat berjalan dengan baik karena adanya dukungan dari warga masyarakat di lingkungan sekolah.

Kemudian pantauan atau monitoring kegiatan LISA AMBU lebih ditingkatkan agar siswa lebih termotivasi untuk membuat karya-karya baru sesuai bakat yang mereka miliki.***

Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun

Profil Penulis:

Siti Zahara Nuraeni, lahir 6 Agustus 1990 di Cipongkor. Tinggal di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Guru kelas di SD Negeri Pasirtarasi Kecamatan Cipongkor sejak 2018. Pengurus PGRI Ranting 7 Kecamatan Cipongkor. Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) kelas 2 di gugus 7 Kecamatan Cipongkor, Ketua Komunitas Praktisi "PANCEG" di SD Negeri Pasirtarasi Kecamatan Cipongkor. Pengurus Muslimat NU Kecamatan Cipongkor. Ketua Yayasan Islam Syifa Qolbi Cisatong. Pengasuh Pondok Pesantren Al Amanah Saraya Kecamatan Cipongkor. Pengasuh Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Darul Maad Cipongkor. Sering menjadi juri Pentas PAI SD dan even-even keagamaan serta juri FLS2N tingkat SD.

Email:[email protected] Fb:Siti Zahara Nuraeni IG: @zahara_lala

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image