Tingkatkan Kualitas Wali Pemasyarakatan, LPKA Klas I Kutoarjo Bersama PKBI Jawa Tengah Adakan Pelati
Info Terkini | 2022-09-01 09:02:32PURWOREJO. Tugas dan tantangan Wali Pemasyarakatan sebagai pendamping sekaligus orang tua kedua bagi Anak Binaan tidaklah ringan. Karakteristik dan latarbelakang keluarga, pendidikan kondisi ekonomi orang tua dan serta lingkungan sosial Anak Binaan ketika belum tersandung masalah hukum menjadi kendala terbesar agar Anak Binaan bisa taat dan patuh terhadap aturan disiplin yang ada.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo, Hari Winarca,Bc.IP,S.Sos,SH,MH saat memberikan sambutan pembukaan pelatihan pola pengasuhan bagi Anak Binaan LPKA Klas I Kutoarjo di Aula hotel Sanjaya Inn, Purworejo, Rabu (31/8/2022).
“Tugas dan fungsi Wali Pemasyarakatan telah diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor M.01.PK.04.10 Tahun 2007 tentang Wali Pemasyarakatan. Dengan aturan tersebut keluh kesah Warga Binaan Pemasyarakatan dewasa di Lapas/Rutan termasuk Anak Binaan di LPKA bisa terselesaikan dengan lebih baik,” jelas alumni Poltekip 25 ini.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan bekerjasama dengan PKBI daerah Jawa Tengah dengan narasumber Ellen Cristiani Nugroho,SH,M.Hum yang merupakan fasilitator nasional dengan latar belakang yang mumpuni, antara lain sebagai dosen, Direktur Eksekutif EIN Institut Semarang, Pendiri dan mentor Habit Trainers Club dan lain sebagainya.Kegiatan pelatihan diiikuti oleh 20 petugas LPKA Kutoarjo yang juga merupakan pengasuh/Wali Pemasyarakatan.
Turut hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut Direktur Eksekutif Daerah PKBI Jawa Tengah, Elisabeth S.A. Widyastuti,S.KM,M.Kes, Ketua PKBI Cabang Purworejo sekaligus Direktur RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo, tim inklusi PKBI Jawa Tengah dan Youth Center “Garempur” Purworejo.
Narasumber Ellen Cristiani Nugroho,SH,M.Hum melatih para Wali Pemasyarakatan dengan sharing, diskusi interaktif disertai praktek simulasi agar lebih memudahkan dalam pemahaman dan penerapan tentang bagaimana menjalin komunikasi dengan Anak Binaan agar respect terhadap aturan disiplin. Pemahaman dasar mengapa Anak Binaan tidak taat aturan atau malah sering melanggar aturan yang ada. Pemahaman tersebut diantaranya pentingnya bisa memahami dan membedakan atara neurotik dengan gangguan karakter, membangun peta realitas, menjaga keseimbangan emosi Anak, merasa paling benar dan tidak mau dikoreksi dan teknik reparenting.
Selain itu, alumni Filsafat Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ini juga mengulas bagaumana cara membangun karakter Anak agar bisa respect dengan aturan disiplin dan arahan para pengasuhnya yaitu habit of obedience, adanya aturan yang jelas, mengutamakan aspek kebenaran daripada enaknya sendiri, kemudian validasi emosi yakni bagaimana menghargai hak Anak untuk perasaan sebagai pribadi secara utuh, tentunya janji bukanlah solusi, melainkan apresiasi dan kejutan positif bisa sebagai alternative untuk diterapkan.
Pelatihan nantinya dalam 3 tahap, meliputi pelatihan awal, penyelesaian tugas-tugas dilanjutkan secara online melalui tugas-tugas secara online dan terakhir refleksi dan evaluasi hasil penugasan yang akan dilaksanakan (13/9) yang akan datang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.