Aku Boleh Ngutang?
Sastra | Thursday, 25 Aug 2022, 18:47 WIBRamai-ramai orang tua membisikkan anaknya: nak, jangan kau ikut gaya hidupmu. Itu takkan pernah ada unjungnya.
Ngutang bukan jalan untuk memenuhi gayamu, nak. Ngutang tak bisa memberi nyawa teman yang sudah benci. Ngutang tak bisa mengangkat derajat manusia secara ekonomi. Ngutang tak akan bisa menjawab kebutuhanmu, nak.
Perempuan glamor tiba-tiba datang, memamerkan kualitas, keaslian, dan harga barang yang ia miliki. Tasku ori, bajuku ori, lipstrikku ori, sampai sempak pun harus ia pamerkan.
Semua temannya percaya, dan bangga berteman dengannya. Namun, dalam senyap suatu sempat, perempuan itu berkata: Aku boleh ngutang?
Ternyata, semuanya yang dia punya hanyalah ngutang. Ngutang--yang tak pernah dibayarnya.
Malang, 2022
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.