Menengok Jejak Peradaban di Gedong Songo

Melancong  

Candi Gedong Songo merupakan kompleks candi yang terletak di daerah Bandungan, Kabupaten Semarang. Lokasinya yang terletak di lereng Gunung Ungaran itu memiliki udara relatif sejuk, cocok untuk pelarian sejenak dari menyengatnya matahari Kota Semarang. Sejak lama Candi Gedong Songo menyimpan legenda hingga sejarah yang belum sepenuhnya terungkap.

Belum ditemukannya prasasti yang menyebut tentang keberadaan Candi Gedong Songo, membuat info bangunan kuno tersebut masih minim. Para ahli menyebutkan, jika menilik dari tata letak candi yang berada di atas perbukitan dan juga arsitektur bangunannya, Gedong Songo adalah candi bercorak Hindu Syiwa dan diduga dibangun pada masa dinasti Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno.

Di dalam kompleks Candi Gedong Songo, terdapat sembilan bangunan candi. Dalam bahasa jawa, gedong berarti bangunan (gedung) dan songo adalah sembilan. Keberadaan candi-candi tersebut diungkap pertama kali oleh Thomas Stamford Raffles sekitar tahun 1804. Pada saat itu, Raffles hanya menyebutkan ada tujuh bangunan candi, sehingga menyebutnya sebagai Gedong Pitu. Pada rentang tahun 1908 – 1911, ditemukan dua bangunan candi lagi oleh dua arkeolog Belanda, Van Stein Callenfels dan Knebel. Sejak itu nama kompleks candi berubah menjadi Gedong Songo.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bangunan-bangunan candi tersusun rapi di atas bukit-bukit di sekitar lereng Ungaran. Ada lima candi yang dapat dikunjungi masyarakat, sedangkan keempat lainnya masih berupa puing yang belum tersusun rapi, sehingga masih ditutup. Untuk mengunjungi setiap candi, pengunjung harus memiliki fisik prima. Jalan menanjak dengan medan beragam; dari paving block sampai berbatu, dapat menguras tenaga. Untungnya pihak pengelola sudah memfasilitasi pengunjung dengan jalur pendakian yang nyaman. Selama menapaki jalanan terjalnya, rasa lelah terbayarkan oleh pemandangan alam menawan dari Gunung Ungaran.

Letak candi yang ada di perbukitan, juga menjadi simbol kepercayaan umat Hindu pada masa itu, karenagunung adalah tempat tinggal para dewa. Mereka percaya bahwa dengan beribadat di tempat tinggi, seperti gunung, akan lebih dekat ke Kahyangan. Semakin tinggi letaknya, juga berarti tempat tersebut semakin suci.

Kawasan Candi Gedong Songo juga dikaitkan dengan legenda cerita pewayangan. Salah satu versi kisah pewayangan menyebutkan, bahwa dalam usahanya membantu Rama menyelamatkan Sinta, Hanoman berperang melawan Rahwana atau disebut juga Dasamuka. Namun karena Rahwana memiliki kesaktian Panca Sonya, maka ia tidak bisa mati. Setiap kali terbunuh, dia selalu bangkit lagi.

Nah, untuk mencegah Rahwana bangkit kembali, Hanoman menimpakan Gunug Ungrungan (yang kemudian diyakini sebagai Gunung Ungaran) ke atas tubuh Dasamuka. Kawah yang ada di dalam kompleks candi dipercaya sebagai “kuburan” dari Rahwana. Konon kawah tersebut diawasi oleh Hanoman yang bertapa di Bukit Telomoyo. (AR Meinanda)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Calakan artinya cerdas dalam bahasa Sunda. Media Calakan ini diharapkan mencerdaskan para pembacanya khususnya terkait informasi-informasi yang berman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image