LKS As Salam Srigading Sanden Santuni Anak Yatim dan Lansia Dhuafa
Agama | Monday, 08 Aug 2022, 22:35 WIBMenyambut HUT ke -77 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Memperingati Tahun Baru 1444 H, Lembaga kesejahteraan Sosial (LKS) As Salam dan Jamaah Masjid As Salam Wirosutan Srigading Sanden didukung Pemerintah Kalurahan Srigading memberikan santunan kepada anak 58 yatim dan 30 Lansia Dhuafa bertempat di Serambi Masjid As Salam, Minggu(07/08/2022).
Secara simbolis santunan diberikan oleh Kepala Bagian Kesra, Pambudi Rahman,SIP, didampingi Syuriah MWC NU Sanden KH.Muslih Sukatno, Panewu Anom Sanden Drs. Istadi, MM, Ka Polsek Sanden AKP Haryanto,SH, Danramil, Lurah Srigading Ir.R.Prabawa Suganda,Ketua Panitia H.Riyanto.
H.Riyanto Melaporkan total dana yang terkumpul sejumlah Rp 23.010.000 berasal dari jamaah As Salam serta subsidi Kalurahan Srigading sebesar 2,5 juta rupiah, ditasarufkan kepada 59 anak yatim /piatu dan lansia terlantar 30 orang yang berasal dari Srigading dan sebagian kecil luar Srigading. Untuk
anak yatim per anak menerima uang tunai Rp 390.000, dan tas sekolah buku 1 pak dan bolpoin, sedangkan lansia per orang menerima Rp 200.000
Mewakili Bupati Bantul, Kabag Kesra menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terlaksananya kegiatan tersebut. LKS As-Salam telah ikut membantu menangani masalah kesejahteraan sosial berbarengan dengan Bulan Muharam yang sangat utama.
Tahun Baru Hijriah bisa digunakan untuk refleksi dan evaluasi agar kehidupan lebih baik.
"Kegiatan ini mengandung 3 makna, yaitu sebagai wujud hubungan vertikal makhluk dengan Tuhan, mengembangkan silaturahiim dan berbagi kepada sesama," terang Pambudi membacakan sambutan Bupati.
Kyai Muslih Sukatno menjelaskan bahwa menyantuni anak yatim termasuk perintah Rasulullah Muhammad SAW, Barangsiapa yang mengusap rambut anak yatim di bulan Muharam, Allah SWT akan mengangkat derajat orang tersebut sebanyak rambut yang ada si kepala anak tersebut.
Hal tersebut tidaklah dimaknai sekedar mengusap semata, namun kita harus menyayangi dan memberikan bantuan kepada mereka.
"Yatim/Piatu/Yatim Piatu dan kaum dhuafa adalah mutiara terpendam yang perlu diperhatikan keberadaannya, " tandasnya.
Ada 4 hal yang bisa menolak bala' yaitu: perasaan ikhlas, mengerjakan salat, doanya anak yatim, keberadaan kaum dhuafa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.