Aktivitas Gunung Merapi Sepekan: Terjadi Guguran Lava Sebanyak 34 Kali
Info Terkini | 2022-08-07 13:42:43Yogyakarta - Kondisi Gunung Merapi selama sepekan ini teramati telah terjadi guguran lava sebanyak 34 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.
Dalam akun instagram @bpptkg disebutkan selama sepekan, terhitung dari tanggal 29 Juli hingga 4 Agustus 2022, pada kubah barat daya dan kubah tengah tidak teramati adanya pertumbuhan kubah. Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 m3, dan kubah tengah sebesar 2.796.000 m3.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan," ujar Kepala BPPTKG , Agus Budi Santoso.
"Pada minggu ini tidak dilaporkan terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," tambahnya.
Dari aktivitas Gunung Merapi selama sepekan, lanjut Agus dapat disimpulkan, bahwa aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelasnya.
Untuk itu dia meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.