Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bangkit Pandu wibowo

Djuliono, Pria Pendengar Musik Keroncong yang Menolong Korban Tersesat di Gunung Slamet

Edukasi | 2022-08-06 23:55:39

Berkendara santai menikmati pemandangan dengan motor Vespa klasiknya, Djuliono akrap disapa, rehat sejenak dari rutinitasnya sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan di Search and Rescue (SAR) kota Tegal, Jawa Tengah.

Pria kelahiran Tegal, 17 Juli 1964 ini telah sembilan tahun bergelut dengan berbagai musibah dan penyelamatan manusia yang terjadi di Indonesia. Salah satu yang paling berkesan bagi dirinya ialah kala turut serta dalam pencarian korban tersesat di sekitaran Gunung Slamet.

“Saya tidak tahu kenapa tersesat, padahal hanya ingin mencari kayu bakar saja,” ujar Djuliono saat meniru ucapan korban yang berhasil diselamatkannya.

Rasa kemanusiaan dan kepedulian yang dimilikinya, membuat Djuliono merasa terpanggil untuk berkecimpung di SAR. “Menurut saya manusia harus saling menolong satu sama lain. Sejak muda dulu saya merasa gelisah kalau menyaksikan orang lain kesusahan. Alhamdulillah saya senang berada di rutinitas yang saya jalani saat ini.”

Selain menjabat sebagai Kabid Pencegahan SAR, sejak pandemi Covid -19 menginjakkan kaki di Indonesia, Djuliono yang menyukai musik Keroncong ini turut aktif sebagai Satuan Tugas (Satgas) yang membantu para korban pandemi di daerah tempat ia tinggal.

Sembari asyik mengotak-atik kuda besi tua miliknya, Djuliono dengan tangan berlumur oli dan perkakas bengkel di sekitarnya, ia berpesan kepada para anak muda saat ini agar menanamkan kepedulian dan jangan acuh pada manusia di sekitarnya.

“Saya senang mendengar music Keroncong dan hewan-hewan, tapi saya lebih senang melihat orang lain terbebas dari kesusahan yang dialaminya,” pungkas Djuliono. (Bangkit)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image