Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummu Azka

Pembiasaan Syariat Dianggap Perundungan?

Edukasi | Friday, 05 Aug 2022, 08:40 WIB

By Andi Najma (Pelajar)

Permasalahan generasi di negeri ini sungguh memperihatikan. Fakta muncul dari seorang siswi kelas 10 SMAN 1 Banguntapan Agung Jateng mengaku bahwa dirinya dipaksa berhijab oleh guru BK di sekolah tersebut, padahal sang guru ingin mengenalkan hijab pada si anak dalam bentuk pembinaan. Orang tua siswi tersebut pun mendukung niat baik sang guru BK dengan membelikan anaknya hijab. Namun sang anak merasa tertekan,dan terpojokan dengan hal itu.

Kepala ORI (Obligasi Ritel Indonesia) perwakilan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) Budhi masturi telah memanggil pihak sekolah untuk melakukan klarifikasi. Dan dinyatakan bahwa jika memang terbukti ada pelanggaran berupa pemaksaan agar mengenakan hijab maka akan diterapkan pasal tentang perundungan.

Dari kasus di atas kita tak bisa menutup mata dari opini kekinian yang berkembang, bahwa pembinaan keislaman dianggap sesuatu yang mengganggu dan perundungan pada anak . Mereka yang sepakat dengan hal tersebut beranggapan bahwa pemaksaan hijab pada anak sekolah itu tidak boleh dilakukan oleh suatu sekolah yang menurutnya harus mencermikan kebinekaan .

Inilah fakta generasi (baik pendidik maupun pelajar) hasil didikan kapitalis sehingga merasa bahwa agama merupakan ancaman yang menakutkan untuk hidupnya. Contohnya siswi di atas merasa takut dan depresi. Padahal seharusnya hal tersebut tidak ditampakkan jika seorang muslimah ketika diarahkan pada ajaran agamanya.

Generasi seperti inilah yang diharapkan oleh sistem kapitalisme sekuler, mereka berlepas dari ajaran Islam dan timbul perasaan berontak saat hendak diatur hidupnya oleh Islam. Generasi seperti ini perlu arahan yang baik mulai dari keluarga, sekolah, sampai negara. Karena bagaimanapun generasi muda muslim adalah tumpuan harapan bangsa.

Namun sayang, harapan ini tidak mungkin direalisasikan oleh negara yang menerapkan aturan kapitalisme sekuler.

Karenanya sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, sudah sewajarnya negara mengarahkan pelajar yang beragama Islam untuk taat pada Allah SWT. Cara yang dilakukan tentu dengan membuat aturan agar sekolah menjadi tempat pendidikan yang tak hanya menjadikan para siswanya cerdas secara intelektual, namun menjadikan mereka pribadi muslim yang taat kepada Allah SWT. Wallahua’lam bisshowab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image