Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Devitasari_ 171

Menjadi Biasa-Biasa Itu tidak Apa-Apa

Sastra | Thursday, 25 Nov 2021, 20:47 WIB

Judul : Love your self

Penulis : dr.jiemi ardian, Sp.Kj

Penerbit : yrama widya

Tahun terbit : 2021

Kota terbit : bandung

Jumlah halaman : xii + 244 halaman

Presensi : Devitasari/171/D

Buku yang ditulis oleh dr.jiemin ardian ini merupakan sebuah buku yang berisi tentang kesehatan mental, melawan sigma terhadap kesehatan mental,merawat kesejahteraan batin,dan mengajak kembali kepada kebahagiaan.Didalam dunia yang begitu cepat,begitu banyak tuntutan,begitu banyak tekanan,begitu banyak hal yang menjadikan kita mungkin saja merasa kelelahan.

Kita para pembaca tidak bisa memilih tantang apa yang sudah terjadi, tidak pula bisa memilih akan apa yang diluar kendali , namun kita mampu memilih respons kita. Bukan membiarkan perasaan ini hanya sekedar mengalir, namun juga memilih. Memilih apa yang baik, apa yang benar, karena kita adalah apa yang kita pilih.

Dalam buku ini kita sering diajarkan untuk mengorbankan kebutuhan pribadi demi kebutuhan orang lain. Sehingga pada keadaaan ekstrem, merawat diri sendiri dianggap sebagai tindakan egois. Merawat diri sendiri itu bukan egois, berhenti meromantisasi pengorbanan diri, bahaya kalau diteruskan untuk diri sendiri. Diri kita, sama pentingnya dengan orang lain. Maka rawatlah juga diri kita.

Penulis buku ini menuliskan, peristiwa kehidupan akan datang silih berganti. Akan datang bahagia, tapi juga akan dating kesedihan, kemudian akan datang lagi kebahagiaan dan begitulah seterusnya. Tidak ada yang bertahan selamanya, kebahagiaan tidak akan bertajan selamanya, kesedihan juga tidak akan bertahan selamanya.

Kesedihan adalah respon terhadap kehilangaan, sedih itu norman dirasakan, entah itu karena rasa kehilangan, kecewa, dan menyesal kita bis amerasakan sedih.sedih itu baik, yang tidalk baikitu adalah kita pura pura bahagai, padahal sedih.perasaan bersalah tidak akan menghapus perasaan dimasa lalu.tidak akan yang bisa menghapus perasaan masa lalu kita. Berlama lama menyesali keadaa, tidak akan memperbaiki kenyataan.

Dalam buku ini juga menceritakan dalam era modern yang menjunjung tinggi pencapaian, kita lebih suka meghargai prestasi daripada perjuangan. Saat masyarakat melihat seberapa hebatnya kita, kesabaran pengendalian diri agak terlupakan. Berusaha, temtu hal yang baik. Berprestasi dan mencapai sesuatu yang hebat adalah hal yang sangat keren. Tetapi, mungkin kita juga memerlukan hal lain.

Ketika kita mendapatkan kebaikan secara terus menerus, perlahan kita terbiasa dan menganggapnya tanguung jawab. Kebaikan yang terus menerus didapatkan, bisa membuat kita kehilangan rasa dari kebaikan tersebut. Karena rasa kebaikan menghilang perlahan kita menganggap kebaikan tersebut sebagai tanggung jawab. Hidup tak selamanya berjalan seperti yang kita harapkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image