Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mutiyana Izzaty

Strategi Pemerintah dalam Memperbaiki Krisis Ekonomi

Politik | Thursday, 25 Nov 2021, 20:46 WIB

Sejak awal Maret tahun 2020 silam, dunia dihebohkan dengan adanya wabah virus COVID-19 yang berasal dari China. COVID-19 melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Virus corona ini sempat mereda dan melonjak kembali pada bulan Agustus 2021 dikarenakan masuknya varian virus COVID-19 yang baru yaitu delta, dan virus tersebut lebih ganas dari sebelumnya.

Adanya hal tersebut, membuat pemerintah Indonesia melakukan lockdown(PPKM) hingga berbulan-bulan lamanya untuk mengurangi wabah penyebaran. Lockdown yang terjadi membuat segala aktivitas perekonomian Indonesia lumpuh seketika danmengalami krisis ekonomi nasional. Untuk membangkitkan kembali ekonomi nasional Indonesia ditengah pandemi, pemerintah telah menerbitkan berbagai macam regulasi dengan tajuk tujuan supaya roda ekonomi nasional kembali membaik.

Dilansir dari kementrian koordinator bidang perekonomian RI, Pemerintah berkomitmen menangani COVID-19 dari sisi kesehatan dengan seimbang melalui berbagai pelaksanaan program PEN. Hal tersebut berdampak terhadap permintaan domestik yang tercermin dari konsumsi rumah tangga yang tubuh sebesar 5,93% dan ditunjukkan juga melalui bentuk respon dengan peningkatan kapasitas produksi yang tercermin dari pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 7,54%. Selain itu, permintaan global juga menjadi lebih stimulus, hal ini menjadikan kegiatan ekspor dan impor dengan seimbang tumbuh dengan meljit sebesar 31,78% dan 31,22%.

Tidak berhenti sampai sini, program PEN ini terus dijaga oleh pemerintah RI untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 ini dan akan selalu menjadi instrumen utama dalam penanganan kesehatan serta ekonomi Indonesia. Hal tersebut sudah ditunjukkan pemerintah melalui refocusing APBN dan meningkatkan anggaran program PEN 2021 hingga mencapi Rp.744,77 triliun.

Tidak hanya itu, akselerasi anggaran per 20 Agustus 2021 diupayakan terus menerus dan telah terealisasi sebesar Rp.326,16 triliun. Realisasi anggaran dan program tersebut telah memberikan manfaat untuk pemberian insentif PPh 21 DTP, pemberi kerja, UMKM, dan sebagainya. Pemerintah juga tidak luput mengerahkan AOBN dan PEN untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran melalui pemberian bansos untuk masyarakat.

Menanggapi isu yang diberitakan diatas, dimana dijelaskan bagaimana strategi pemerintah dalam menangani krisis ekonomi dan kesehatan yang dialami Indonesia sudah sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan hasil kerja keras pemerintah melampaui angka yang tinggi dan stabil serta memberi banyak manfaat. Selain itu, pemerintah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat berupa bansos selama PPKM sedang berlangsung. Pemerintah juga tetap konsisten dengan strategi yang dilakukan sehingga hasil perbaikan ekonomi Indonesia bisa membaik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image