Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sriamalia Wulandari

Gadis Pengintai

Info Terkini | Thursday, 25 Nov 2021, 16:21 WIB

Judul : Selena

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2020

Presensi : Sri Amalia Wulandari 202110410311122

Dimensi Buku : panjang 20 cm dan tebal 2cm

ISBN :9786020639512

Novel ini mengisahkan tentang Selena si gadis yatim piatu yang berasal dari Distrik Sabit Enam, yaitu sebuah Distrik kumuh dan paling tertinggal di Klan Bulan, yang mana mayoritas penduduknya adalah kalangan dengan ekonomi sulit. Orang tua Selena telah tiada sejak ia masih berusia 15 tahun. Ayahnya meninggal karena sakit keras dan ibunya meninggal tepat satu tahun setelah kepergian ayahnya. Selena menjadi yatim piatu sejak hari itu. Dengan membawa sedikit uang belas kasihan yang jumlahnya tak seberapa dari tetangganya itulah Selena berangkat menuju kota Tishri, dimana rumah pamannya berada. Ibunya menuliskan surat wasiat untuk Selena. Di surat itu tertulis alamat lengkap ‘Raf’,paman Selena. Selama tinggal di rumah paman Raf, Selena dipaksa bekerja menjadi pegawai konstruksi oleh pamannya. Paman Raf memegang prinsip aneh, ‘siapa pun yang tinggal dirumahnya wajib bekerja’, tidak terkecuali kelima anaknya dan bahkan istrinya.

Selena beradaptasi dengan cukup baik di lingkungan konstruksi, ia begitu cepat akrab dengan ‘teman’ kerja nya di lorong bawah tanah. Karirnya pun meningkat pesat, yang semula hanya mengangkat bongkahan batu besar dan mengangkat kotak makan dari kapsul, berkat kemampuan melihatnya dan daya ingatnya yang istimewa, kini Selena mampu memahami hal – hal yang bahkan professor sekalipun sulit memahami nya. Sebab kemampuannya itulah Selena diangkat menjadi asisten Aq, tugasnya membantu Aq dalam memilih titik untuk di bor. Tiga tahun Selena bekerja di konstruksi itu, hingga akhirnya dia manginjak usia 18 tahun. Selena telah dewasa. Ia bebas memilih jalan hidupnya sendiri, dan ia telah memutuskan untuk mendaftar di Akademik Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT).

Akademik Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT) melaksanakan tiga tahapan seleksi, Selena lulus di dua tahapan awal, yaitu tahap kemampuan otak dan kekuatan fisik, namun ia gagal di tahap terakhir, yaitu teknik bertarung. Teknik bertarung Selena sangat payah. Teknik teleportasi nya tidak begitu baik, teknik menghilangnya pun tidak mampu menghilangkan seluruh bagian tubuhnya, juga teknik pukulan berdentum, bunyinya keras seperti kentut gajah namun merobek selembar kertas saja ia tak mampu. Ditengah keputus – asaan yang di rasakan Selena, bagaikan pelita di kegelapan Tamus tiba – tiba muncul dari dalam cermin. Ia memberi harapan baru pada Selena. Mengembalikan semangat Selena yang nyaris padam terhantam kenyataan. Berkat pengaruh dari Tamus, Semangat Selena kembali menggebu – gebu, bahkan Tamus membantu membuka kekuatan Selena yang selama ini terkunci. Kini Selena memiliki kekuatan super yang melebihi anak seusianya.

Setelah diberi kemampuan teknik bertarung dan tekad yang kuat, Selena nekat mendatangi Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT) di hari yang telah ia rencanakan. Selena tidak menyangka bahwa hari itu bertepatan dengan acara Inaugurasi Mahasiswa Baru, Selena memasuki aula, dan dihadang oleh beberapa orang senior di ABTT, namun Selena menghiraukannya, ia terus memaksa masuk, hingga beberapa senior ikut turun tangan untuk mengusir Selena, segera saja kekacauan dan kegaduhan terjadi memenuhi seluruh ruangan aula tersebut. Selena kewalahan bertahan dari serangan para seniornya, hingga akhirnya dua mahasiswa baru datang membantu Selena melindungi diri juga membalas serangan bertubi dari seniornya. Kekacauan semakin membesar, sebagian bingung, sebagiannya lagi menikmati itu layaknya sebuah pertunjukan yang menyenangkan. Tak ingin keadaan menjadi semakin buruk lagi, Master Ox pun turun tangan, ia menunjukkan teknik luarbiasa yang belum pernah dilihat Selena selama hidupnya. Teknik membekukan kaki menggunakan balok es. Selena dan kedua mahasiswa baru segera diminta menuju ruang kerja Master Ox untuk diadili. Disitulah Selena baru mengetahui kedua orang yang menjadi ‘pahlawan mendadaknya’ bernama Mata dan Task. Setelah percakapan dan perundingan panjang antara Master Ox dengan dosen lainnya, ahirnya Selena resmi di terima menjadi Mahasiswa di ABTT.

Berbagai macam lika – liku kehidupan dijalani Selena dengan hati senang dan semangat yang kuat. Ambisinya yang kuat dan tekadnya yang bulat berhasil menjadi pedoman dan penguat bagi Selena, ia berhasil bertahan dan meneruskan pendidikannya hingga lulus di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi. juga Tamus si sosok misterius yang selama ini di anggap sebagai penolong bagi nya ternyata adalah sosok jahat yang akan membahayakan dirinya di kemudian hari.

Novel ini bermanfaat untuuk membangun karakter pembaca agar bisa menjadi seseorang yang tidak mudah menyerah, tekun, rajin, berani bermimpi tinggi serta berani bertanggung jawab atas segala resiko terkait suatu hal yang sudah kita putuskan.

Novel ini cocok untuk usia remaja hingga dewasa, mulai dari laki – laki hingga perempuan. Karena genrenya yang menarik yaitu fiksi sains. Dari segi cerita, novel ini sangat menginspirasi para pembaca juga sekaligus dapat menghibur karena juga terdapat beberapa selipan momen jenaka antara Selena dengan Mata juga Task, juga beberapa momen – momen menegangkan dan mendebarkan mereka bertiga. Juga alurnya yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan usia yang ada, juga bahasanya yang cukup mudah dipahami dan sampulnya yang berwarna hijau membuat buku ini menjadi jauh lebih menarik dan tampak mewah.

Dibandingakn dengan novel karya Tere Liye yang lain, novel ini memiliki konflik yang kurang menantang, juga tidak adanya puncak, sebab novel ini merupakan karya yang dibuat serial dan akan berlanjut ke novel berikutnya yaitu ‘Nebula’. Novel ini cocok menjadi selingan untuk mengisi waktu senggang dikala liburan maupun dikala pandemic Covid – 19 saat ini.

(*Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi UMM)

Nama : Sri Amalia Wulandari

Tempat, Tanggal lahir : Pekanbaru, 19 Juni 2002

Alamat : Batu, Jawa Timur

Email : [email protected]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image