Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Salsabila Tiara q

Faktor Terjadinya Krisis Moneter 1997-1998

Politik | 2022-08-01 16:18:09

Krisis moneter merupakan situasi atau periode krisis keuangan yang menerpa hampir seluruh Asia Timur pada Juli 1997 dan telah berlangsung hampir dua tahun, di mana harga aset mengalami penurunan nilai yang tajam, bisnis dan konsumen tidak dapat membayar hutangnya, dan lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas. berikut merupakan faktor terjadinya krisis moneter 1998:

1) Dianutnya sistim devisa yang terlalu bebas tanpa adanya pengawasan yang memadai.

Indonesia menganut rezim devisa bebas dengan rupiah yang konvertibel, sehingga membuka peluang yang sebesarbesarnya untuk orang bermain di pasar valas. Masyarakat bebas membuka rekening valas di dalam negeri atau di luar negeri.

2) Tingkat depresiasi rupiah yang relatif rendah.

Penyebab nilai rupiah menjadi overvalued adalah nilai tukar nyatanya yang masih relatif rendah, ditambah dengan kenaikan pendapatan penduduk dalam nilai US dollar yang naiknya relatif lebih cepat dari kenaikan pendapatan nyata dalam Rupiah. . Akibatnya harga barang impor menjadi relatif murah dan produk dalam negeri relatif mahal, sehingga masyarakat memilih barang impor yang kualitasnya lebih baik.

3) Kebijakan fiskal dan moneter tidak konsisten dalam suatu sistim nilai tukar dengan pita batas intervensi.

Hal ini menyebabkan apresiasi nyata dari nilai tukar rupiah dan mengundang tindakan spekulasi ketika sistim batas intervensi ini dihapus pada tanggal 14 Agustus 1997. Ketidak mampuan pemerintah menangani krisis menimbulkan krisis kepercayaan dan mengurangi kesediaan investor asing untuk memberi bantuan finansial dengan cepat.

4) IMF tidak membantu sepenuh hati dan terus menunda pengucuran dana bantuan yang dijanjikannya dengan alasan pemerintah tidak melaksanakan 50 butir kesepakatan dengan baik.

Banyak negara sahabat yang menjanjikan akan membantu Indonesia ikut menunda mengucurkan bantuannya dan menunggu signal dari IMF, padahal keadaan perekonomian Indonesia makin lama makin tambah terpuruk. . IMF sendiri dinilai banyak pihak telah gagal menerapkan program reformasinya di Indonesia dan malah telah mempertajam dan memperpanjang krisis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image