Memaknai Tahun Baru Hijriyah
Gaya Hidup | 2022-07-29 16:56:29Tahun baru Islam ditandai dengan mulainya bulan Muharram. Bulan ini menjadi salah satu dari empat bulan mulia di dalam Islam selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Bulan Muharram juga disebut sebagai syahrullah al Asham yang berarti Bulan Allah yang sunyi. Maka selain dilarang berperang, umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan amalan-amalan baik, salah satunya adalah puasa.
Tahun baru Hijriyah bagi umat Islam memiliki kesan mendalam yang dirayakan setiap tahunnya pada 1 Muharram. Dalam sejarah Islam, Tahun Baru Hijriyah menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada 622 M. Hijrah tersebut memiliki makna penting bagi umat Muslim. Sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW tersebut, Islam menjadi lebih berkembang. Penanggalan Hijriah yang diawali pada 1 Muharram digagas oleh Ali bin Abi Thalib sebagai tanda hijrah Nabi Muhammad
Makna tahun baru Hijriyah 1 Muharram, antara lain:
1. Momen Untuk Merenung dan Muhasabah
Dalam menyongsong tahun baru Islam, seorang mukmin hendaknya semakin menjadi insan yang suka tafakur (berpikir) dan tadzakkur (merenung). Tafakur hisab atau intropeksi artinya mengingat kembali dan menghitung amalan yang telah diperbuat di tahun sebelumya. Setelah itu, lalu merenungi (tadzakkur) akan dosa-dosanya, hingga hatinya menyesal dan beristighfar memohon ampun kepada Allah SWT.
2. Momentum Menuju Kebaikan dan Akhlaq Mulia
Tahun baru islam melahirkan kesadaran untuk senantiasa menuju kebaikan, serta semakin bermanfaat untuk sesama ikhlas demi mendapatkan ridho Allah. Akhlak mulia akan menjadi pendorong untuk dapat terus berbuat baik dan menebar kebaikan kepada banyak orang, yang kemudian hasil kebaikan itu akan kita tuai kembali di kemudian hari.
3. Semangat Perjuangan
Tahun Baru Islam dimaknai sebagai semangat Hijrah Rasul dari Mekah ke Madinah. Nabi Muhammad SAW dan para sahabat begitu gigih dan tak kenal lelah dalam menyebarkan agama Islam, meski menghadapi berbagai rintangan dan cobaan. Nabi Muhammad SAW harus hijrah ke Kota Madinah meninggalkan tanah kelahirannya, saudara, dan harta benda demi memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT.
4. Bulan untuk mencari pahala.
Muharram adalah bulan mulia sehingga bulan ini disebut sebagai ‘bulan Allah’. Bagi umat Muslim, bulan ini dapat dijadikan jalan untuk mendulang pahala. Setiap amal ibadah dan kebaikan yang dilakukan di bulan Muharram akan dilipatgandakan ganjarannya. Amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharram salah satunya adalah puasa. Puasa Muharram dapat dilakukan mulai tanggal 1. Ada juga puasa Tasu’a yang dilaksanakan pada tanggal 9, berikutnya adalah puasa Asyura yang dilakukan pada 10 Muharram. Puasa Asyura sangat dianjurkan karena umat Muslim bisa mendapatkan pengampunan dosa-dosa kecil setahun yang lalu.
" Happy Islamic New Year For All Moslems In The World ! "
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.