Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Umsida Menyapa

Inovasi Peyek Kupang, Mahasiswa Prodi Manajemen Umsida Lolos P2MW Kemendikbud Ristek

Eduaksi | Wednesday, 27 Jul 2022, 10:37 WIB

Inovasikan peyek kupang, kelima mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Muhammad Rizki Alwi Ardana, Handoko Eko Prasetyo, Rahmat Taufiqih, Dwi Maya Rahmawati, Firda Pramesti. Kepada Umsida.ac.id, Selasa (26/7), ketua tim Muhammad Rizki Alwi Ardana menjelaskan produk peyek kupang DJ merupakan usaha dari Handoko yang kemudian ingin dikembangkan melalui program P2MW.

Baca Juga : Kembangkan Bisnis Buket, Mahasiswa Umsida Lolos P2MW

Mahasiswa semester 4 itu mengatakan inovasi ini unik dan cukup berbeda dengan lainnya, karena mengangkat khas Sidoarjo yakni kupang. Selain itu, ia dan tim melihat perkembangan tren makanan di kalangan anak muda lebih condong makanan ringan. “Kebanyakan produk dari kupang itu makanan berat, seperti lontong kupang, lumpia kupang. Kebanyakan orang yang suka kupang jarang, karena teksturnya yang sedikit lebih lembek, makanya kita berinovasi membuat peyek agar renyah,” ujarnya.

Tim lolos pendanaan senilai Rp 14.500.000. Muhammad Rizki menyebut ia dan tim menargetkan tahun 2023 bisa melakukan pemasaran secara merata ke seluruh Sidoarjo lewat Marketplace Shopee dan instagram. Selain itu, ia berniat menciptakan lebih banyak varian produk.

Dosen Pembimbing (Dospem) Bayu Hari Prasojo SSi MPd mengungkapkan akan melakukan pembimbingan dan mengawal agar usaha yang dimiliki oleh mahasiswa bisa berkembang. Ada 3 aspek yang akan dilakukan untuk menunjang usaha tersebut dan menjadi indikator keberhasilan, yakni aspek legalitas produk, diversifikasi produk, dan keberlanjutan usaha menjadi UMKM yang besar. “Jadi pokoknya legalitas itu sampai sertifikasi halal, kalau bisa nanti terpenuhi semuanya,” tuturnya.

Secara bertahap, Bayu Hari Prasojo menargetkan pembimbingan untuk mencapai seluruh indikator keberhasilan tersebut bisa dilakukan selama 6 bulan kedepan. Ia menyebut, program P2MW yang digagas pemerintah kali ini berbeda dengan program lainnya, yakni harus memiliki dampak sosial. “Artinya dari usaha ini harus ada kontribusi ke warga sekitar. Rencananya kalau ini nanti berkembang, kita bisa merekrut tetangga di sekitar, ibu-ibu rumah tangga atau teman-teman yang masih remaja,” ungkapnya.

Keduanya berharap agar melalui usaha ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Tak hanya itu, tersebut Bayu Hari Prasojo juga berharap agar keikutsertaan para mahasiswa ini bisa memotivasi mereka untuk berani mengembangkan wirausahanya. “Saya ibaratkan pendanaan dari Dikti sebagai investor buat kita, tapi tetap ranahnya harus memenuhi luaran yang diminta. Sehingga yang pertama bisa menunjukkan karya mahasiswa Umsida, yang kedua, bisa jadi brand yang memperlihatkan kekhasannya Sidoarjo,” tandasnya. (Shinta Amalia/Etik).

*Humas Umsida

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image