Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ivatul Maula

Desa Tanggap Iklim, Wujud Desa Sukseskan SDGS 13

Eduaksi | Wednesday, 27 Jul 2022, 01:09 WIB
Dokumentasi Lokakarya / Kredit Foto: PPK Ormawa REESA

Himpunan profesi Resources and Environmental Economics Student Association (REESA) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) mengadakan lokakarya pengembangan desa cibanteng hijau melalui aktivitas rendah karbon berbasis masyarakat dalam mewujudkan desa tanggap iklim. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid pada hari Senin, 25 Juli 2022 di zoom dan aula kantor Desa Cibanteng, Ciampea, Bogor.

Kegiatan lokakarya ini dihadiri oleh Kepala Desa Cibanteng Bapak Warso, S.Sos., M.M , Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Ibu Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si, Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Bapak Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr, Dosen pembimbing Ibu Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc juga perwakilan dari dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Ibu Ir. Mintarti,M.Si dan Dr. Ir. Yannefri Bakhtiar, M.Si. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri para ketua RW, ketua RT, ibu-ibu PKK, ibu-ibu Kader Posyandu, dan juga ketua BUMDes Cibanteng.

REESA sebagai himpunan profesi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM-IPB University mendapatkan amanah dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Kemendikbudristek melalui serangkaian pembinaan yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas ormawa agar menjadi organisasi kemahasiswaan yang kompeten khususnya melalui program pengabdian masyarakat. Melalui program ini REESA ingin membuat Desa Cibanteng menjadi desa tanggap iklim. "Program Penguatan Kapasitas Ormawa harapannya dapat menjadi sambungan untuk mahasiswa belajar bersama masyarakat khususnya dalam meningkatkan kepedulian kepada lingkungan" ujar ketua PPK Ormawa REESA Aditya Handoyo Putra.

Kepala Desa Cibanteng mendukung penuh kegiatan PPK Ormawa REESA ini. “Sampah ini tugas kita bersama dalam menyelesaikannya. Yuk kita dukung dan ikuti kegiatan adik-adik mahasiswa dalam mengelola sampah, mengurangi sampah, dan berbagai program yang ada di PPK Ormawa,” ujar Bapak Warso, S.Sos, M.M. Dalam sambutannya, Pak Warso juga menambahkan bahwa program pengabdian masyarakat IPB kalau bisa dapat merambah di lingkar kecamatan bukan hanya berfokus di desa lingkar kampus.

Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc sebagai dosen pembimbing kegiatan PPK Ormawa ini berharap melalui program ini Desa Cibanteng akan menjadi Desa tanggap iklim. Kegiatan mahasiswa Departemen ESL ini melanjutkan program pertama yaitu Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang menjadikan Cibanteng menjadi Desa Cibanteng Hijau. Ir. Mintarti, M.Si selaku perwakilan LPPM IPB University berpesan kepada para tamu undangan untuk bersama masyarakat menyukseskan program yang dilaksanakan PPK Ormawa REESA dengan mengikuti dan memviralkan kegiatan di sosial media yang dimiliki. Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si juga mendorong semua warga Desa Cibanteng dapat bersama-sama mewujudkan Desa Cibanteng sebagai Kampung Iklim.

Untuk mewujudkan program Desa Cibanteng Tanggap Iklim tersebut ada beberapa kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan yaitu membuat kegiatan yang berbasis lingkungan di 2 lingkungan RW yaitu RW 8 dan 10 sebagai pusat percontohan untuk diikuti oleh RW-RW lain. Kegiatan tersebut antara lain kelola limbah organik menjadi pupuk, kelola limbah anorganik menjadi produk seperti bantal ecobrick, karikatur dari sampah plastik. Tak hanya berkaitan dengan sampah pada program ini juga akan dilaksanakan kegiatan penghijauan wilayah dengan penanaman pohon, urban farming untuk penanaman tanaman produktif seperti cabai dan sayuran di lingkungan rumah. Dalam skala besar melalui kegiatan ini juga akan diberikan penyuluhan pertanian dan rumah tangga tanggap iklim. “Program tahun lalu PHP2D REESA yang penanaman kopi di RW 10 dalam waktu 9 bulan sudah mulai berbunga, harapannya pada program kampung iklim ini RW-RW lain dapat mencontoh program penghijauan kopi di tempatnya masing-masing,” ujar Pak Andi Rohman Kurniadi sebagai perwakilan warga Desa Cibanteng.

Tanggapan Pak Andi sebagai Perwakilan Warga/ Kredit Foto: PPK Ormawa REESA

Pada jangka panjang diharapkan melalui kegiatan yang dilaksanakan di desa tanggap iklim ini dapat mendukung Indonesia untuk menurunkan tingkat emisi dan juga mendukung Sustainable Development Goals (SDG's) no 13 (Climate Action) yaitu Desa Tanggap Iklim.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image