Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Ternyata Pengangguran Milenial Tinggi, Kok Bisa?

Eduaksi | 2021-11-20 20:52:51
Dokumentasi Pribadi

Sandiaga Salahuddin Uno dalam sebuah kesempatan pernah berujar, selagi muda harus mampu ciptakan peluang-peluang. Harapannya, anak muda menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sukses. Karena itu, masa depan negeri ini ada di anak muda. The Future is now. Diprediksi, Indonesia akan menjadi ekonomi nomor tujuh terbesar ditahun 2030. Sekitar 10 tahun dari sekarang.

“Kita akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karenanya, mari kita memulai usaha, menggagas kegiatan positif, sehingga ekonomi tak dikuasai pihak lain. Sekali lagi, kuncinya ada di tangan anak muda dengan menyatakan kesiapannya menjadi enterpreneur,” ujar Sandi.

Sandi menjelaskan, Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas usia produktif (dibawah 30 tahun). Tercatat, ada 83 juta millenial. Dengan jumlah itu, harus ada satu lokomotif yang membawa ekonomi Indonesia sukses. Terlebih, 34 % populasi Indonesia anak muda, generasinya produktif, bebas cara berpikirnya, inovatif, optimis, dan selalui menyikapi sesuatu dengan positif.

“Bicara generasi muda ke depan, Gerakan wirausaha muda bisa menjadi solusi, dimana kuota makanannya, sinyal nafasnya. Kita punya PR besar, entreprenuer jumlahnya masih 3%, dan itu pun karena by accident, bukan opputunity (peluang). Itu dilakukan karena keterpaksaan, tidak mampu medapatkan lapangan kerja. Karena itu kita harus mengubah ekosistem. Karena itu manfaatkan peluang yang ada.

“Seperti diketahui, 99,9 % usaha itu berasal dari UKM, dan 97 % lapangan kerja diciptakan oleh UKM. Namun, sangat disayangkan belum ada keberpihakan untuk anak muda dana menciptakan lapangan kerja. Keluhan UKM itu biasanya, perizinan dipesulit.

Saat ini ada 61% pengangguran dari kalangan anak muda, 17-24 tahun. Saya pernah di PHK th 1997, bahkan saya mengalami susah mencari lapangan kerja. Akhirnya saya diberi peluang usaha, diawali dengan sebab “kecelakaan” , yakni sebagai konsultan keuangan untuk mencari solusi, lalu berkembang menjadi investasi. Alhamdulillah ada 30.000 karyawan di seluruh Indonesia. Yo can do it, yes we can.”

Terpenting, lanjut Sandi, bangun silaturahim atau networking untuk mengenal satu sama lain, tengok kiri- kanan, depan- belakang. Maka, teman kita menjadi aset. “Karena itu. Bertemanlah dengan teman yang membawa aura postif. Jangan berteman dengan kawan yang suka galau, nyinyir, baper, karena itu sangat menular.”

Sandi memberi tips untuk menciptakan entrepeneur muda dengan 7 P, yakni Pendaftaran, Pelatihan, Pedampingan, Perizinan, Pemasaran, Permodalan, dan Laporan Keuangan.

“Pendampingan misalnya, sangat diperlukan bagi pengusaha yang sedang jatuh. Pendampingan disini bukan birokrat atau aparatur sipil, tapi pengusaha sukses. Begitu juga soal perizinan, mengingat banyak di daerah yang mengeluhkan sulitnya mendapat izin usaha,” ungkap Sandi. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image