Menakar eSport Sebagai Cabang Olahraga Masa Depan Pemuda Indonesia
Olahraga | 2022-07-22 06:27:03Selama kurun waktu 5 tahun kebelakang, animo masyarakat terhadap Esport semakin beranjak naik. Sebagai contoh, hasil penelusuran melalui Google Trend menunjukkan bahwa pada bulan Agustus 2018 minat masyarakat terhadap eSport melonjak tajam.
Adalah League of Legends, Arena of Valor, Clash Royale, Starcraft 2, Hearthstone, dan Pro Evolution Soccer yang menjadi game yang dipertandingkan saat Asian Games 2018, sehingga masyarakat luas mulai memperbincangkan maupun banyak pemuda kita yang berminat dalam permainan elektronik ini.
Pengertian eSport itu Apa?
Merujuk pada penjelasan Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia yaitu Bapak Bambang Sunarwibowo, Esport merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan kemampuan manusia yaitu kecepatan, ketangkasan hingga strategi seperti layaknya olahraga pada umumnya.
Karenanya, di Indonesia sendiri pada 20 Januari 2021 telah diresmikan organisasi yang menjadi induk cabang olahraga eSport yaitu ESport Indonesia (ESI), yang berada dalam naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Daya Tarik Esport Bagi Anak Muda Indonesia
Dari penelusuran kepada beberapa teman yang memang berminat pada esport ini, paling tidak ada beberapa hal yang membuat esport menarik bagi para anak muda Indonesia, yaitu:
1. Esport adalah olahraga kekinian
Demografi penduduk Indonesia sejak 2016 hingga saat ini 2022 didominasi oleh mereka yang berusia 15 hingga 29 tahun, baik untuk laki-laki dan perempuan.
Pada rentang usia mereka inilah, perkembangan jaman yang semakin didominasi oleh yang berbau teknologi selalu diminati, termasuk dalam bersaing untuk menjadi yang terbaik didalam game Esport.
2. Game Esport Mudah dimainkan
Untuk bisa mudah bermain game Free Fire (FF) misalnya, tidak diperlukan smartphone berbasis Android yang canggih-canggih karena game FF ini bisa jalan pada OS Android 4.4 dengan RAM 1GB saja.
Bahkan untuk pengalaman nge-game FF yang lebih mulus pun, cukup hanya dengan OS Android 7, dengan speed CPU 1,8 GHz dan RAM 3GB, yang mana spesifikasi ini tersedia pada smartphone pada harga yang saat ini sudah terjangkau.
3. Banyak Kompetisi Esport yang Bisa Diikuti
Per tahun 2022 saat untuk ini sudah ada di 514 kabupaten dan kota di Indonesia yang sudah tergabung dalam ESI, dan banyak kesempatan untuk bisa bergabung dalam kompetisi Esport, misalnya pada gelaran acara LEAD National Series (LNS) game Free Fire.
LEAD National Series (LNS) Game Free Fire
Melanjutkan kesuksesan event LEAD by IndiHome pada season 1, saat ini penyedia layanan Fast Internet andalan keluarga Indonesia dari Telkom Group yaitu IndiHome, mempersembahkan acara pada season 2 yaitu LEAD National Series (LNS) khusus untuk Game Free Fire.
Acara ini akan diselenggarakan pada 7 regional wilayah Telkom yaitu mencakup seluruh area Indonesia dengan total hadiah yang sulit untuk dilewatkan, yaitu Rp 100 juta rupiah.
Acara yang diselenggarakan GRATIS alias tanpa dipungut biaya ini akan dimulai dengan pertandingan kualifikasi terlebih dahulu, sebelum melaju ke babak berikutnya hingga ke babak Qualifier secara daring (online).
Menariknya, saat babak Grand Final LNS ini akan diselenggarakan secara luring (offline) sehingga penonton bisa secara langsung melihat bagaimana tim-tim jempolan saling beradu taktik dalam game FF ini.
Pendaftaran acara Lead National Series (LNS) 2022 dibuka sejak 28 Juni hingga 21 Juli 2022, dengan acara puncak yaitu Grand Final pada 4 September 2022. Segera klik pendaftaran LNS 2022 dan kunjungi akun media sosial resmi Instagram LNS 2022 yaitu di IndiHome maupun LEAD by IndiHome ya.
Ayo pemuda Indonesia, buktikan dirimu memiliki mental dan skill yang layak untuk mewakili Indonesia di kancah dunia di masa depan melalui eSport.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.