Menghapus Email tidak Terpakai Milik Kita Dapat Menyelamatkan Lingkungan, Benarkah?
Info Terkini | 2022-07-21 08:03:47Akhir-akhir ini beredar adanya isu bahwa jika email kita yang tidak terpakai dapat merusak lingkungan, dan dengan menghapus email email kita yang sudah tidak terpakai dapat membuat kita menjadi salah satu orang yang menyelamatkan lingkungan, hal tersebut dipercaya oleh banyak kalangan yang kemudian berbondong-bondong untuk menghapus emailnya yang sudah tidak tercapai, sebelumya dari mana sih kabar tersebut bisa beredar?
Melansir The Guardian, 26 November 2019, sebuah studi pada yang didanai perusahaan energi OVO menyebutkan bahwa warga Inggris mengirim lebih dari 64 juta email tidak penting setiap hari. OVO menyebutkan, jika setiap orang dewasa mengirimkan satu email lebih sedikit dari jumlah yang biasa dikirim setiap hari, maka hal itu dapat mengurangi 16.433 ton emisi karbon tahunan. Jumlah tersebut diklaim setara dengan 81.152 penerbangan dari Inggris ke Madrid atau sama dengan menghilangkan 3.334 mobil diesel dari jalan raya. Mike Berners-Lee, peneliti yang menjadi penasihat OVO dalam riset tersebut, memaparkan alasan email berkontribusi terhadap emisi karbon bumi. Hal tersebut memunculkan berbagai spekulasi bahwa sebenarnya akan lebih baik kalau kita menghapus email kita yang sudah tidak terpakai tersebut.
"Ketika Anda mengetik, komputer Anda menggunakan listrik. Ketika Anda mengirim email lewat internet, jaringan yang digunakan juga membutuhkan listrik," kata Berners-Lee. Selain itu, email yang dikirim juga akan disimpan di penyimpanan awan atau cloud storage. Meski disebut penyimpanan awan, namun cloud storage sesungguhnya adalah mesin-mesin data center yang menyedot listrik dalam jumlah besar. Panas yang dihasilkan dari cloud storage itulah yang diyakini menyumbang emisi karbon yang digadang-gadang dapat merusak lingkungan tersebut.
Lalu dengan menghapus email apakah kita dapat menyelamatkan lingkungan?
Melansir BBC, 19 November 2020, data pada 2019 menunjukkan bahwa emisi karbon tahunan yang dihasilkan Inggris mencapai 435,2 juta ton. Artinya, pengurangan emisi yang dicapai dengan mengurangi jumlah email yang dikirimkan setiap hari hanya berkontribusi menurunkan 0.0037 persen dari total emisi karbon tahunan. Dan angka tersebut hanya dapat dicapai jika setiap warga Inggris sepakat mengurangi jumlah email yang mereka kirim setiap hari. Dari tilik kasus tersebut terlihat bahwa memang benar email dapat menyumbang karbon emisi pada bumi, namun pada kenyataanya penyumbangan tersebut sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya alat elekrtonik lainya yang ada. Menurut Preist, perangkat-perangkat tersebut masih akan tetap menyedot daya, sekalipun tidak digunakan untuk mengirim email.
Maka dapat disimpulkan bahwa isu menghapus email dapat menyelamatkan lingkungan adalah salah. Menurut Preist, masyarakat biasa sebagai konsumen sebaiknya tidak terlalu mengkhawatirkan dampak dari kegiatan-kegiatan kecil mereka terhadap perubahan iklim. Sebagai contoh, raksasa teknologi seperti Google telah memproklamirkan diri carbon-neutral, dengan mendanai proyek-proyek lingkungan untuk mengurangi dampak emisi karbon yang dihasilkan dari layanan mereka, seperti email atau YouTube.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.