Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Saham Nyangkut Makin Dalam, Begini Tip Cerdasnya

Bisnis | Friday, 15 Jul 2022, 17:32 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan kondisi ekonomi global. Harga-harga saham pun kembali berguguran. Ekonomi dunia menghadapi persoalan serius terkait kontraksi akibat pandemi yang masih tahap pemulihan sudah ditambah dengan inflasi hingga perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan berbagai efek negatif justru makin menimbulkan kompleksitas ekonomi suatu negara.

Terlebih perang Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu dan hingga kini belum ada tanda-tanda akan berakhir justru makin menyebabkan berbagai efek negatif di berbagai negara, dimana harga-harga energi yang makin melonjak tajam.

Krisis energi jadi salah satu tantangan cukup serius yang mengancam arah pemulihan ekonomi global. Harga bahan bakar minyak yang makin melejit berpotensi menggenjot kerawanan pangan. Tak ayal, inflasi di berbagai negara pun meningkat.

Perang Rusia vs Ukraina ini benar-benar melejitkan harga komoditas energi yang berdampak pada peningkatan inflasi di berbagai negara. Kelangkaan bahan bakar sedang berlangsung di seluruh dunia.

Tragisnya akibat krisis saat ini, sebanyak 60 persen negara miskin dan berpenghasilan rendah terancam bangkrut akibat lonjakan utang. Selanjutnya, kebijakan moneter diperketat lebih agresif sehingga berdampak pada aliran modal asing keluar dari negara-negara berkembang.

Kondisi yang demikian ini menjadi sentimen negatif untuk pergerakan pasar saham di Indonesia. Saham-saham pun volatile. Menariknya ekonomi Indonesial Survei Bloomberg terbaru mendapai risiko resesi Indonesia hanya 3 persen. Negara yang paling tidak mungkin mengalami resesi ekonomi dengan probabilitas 0%, disusul Indonesia sebesar 3%, Filipina 8%, serta Thailand dan Vietnam sebesar 10%

Berkaca dari peristiwa ini, lantas apa yang harus dilakukan saat saham yang dimiliki nyangkut makin dalam? Berhubung kondisi ekonomi Indonesia cukup kuat maka sebaiknya saham-saham yang dimiliki direview sudah sejauh mana level kerugiannya.

Cek apa angka kerugian itu sudah menyentuh dan menerobos batas yang sanggup ditanggung sebagaimana diterapkan dalam strategi investasinya. Jika sudah menyentuh atau bahkan menerobos batas yang ditetapkan maka bisa lakukan cut loss biar tidak makin dalam kerugiannya.

Namun sebelum melakukan cut loss, analisis yang komprehensif dari sisi fundamental dan teknikal wajib dilakukan. Analisis yang demikian penting dilakukan untuk melihat potensi cuan ke depan. Toh, analisis komprehensif sudah bisa dilakukan dengan mudah, semisal untuk keperluan ini, aplikasi investasi dan trading saham IPOT milik Indo Premier Sekuritas menawarkan data-data komprehensif untuk melakukan analisis fundamental dan chart untuk analisis teknikal juga komplit. Analisis fundamental dan teknikal bisa dengan cepat dilakukan.

Selanjutnya sebagai investor yang bijak dengan kondisi psikologi seimbang pastinya nggak gampang takut (fear) dengan harga-harga saham yang sedang anjlok. Jika analisis yang komprehensif mengkonfirmasi bahwa saham-saham tersebut ke depan justru mendatangkan cuan maka saham-saham yang sedang turun itu layak diakumulasi lagi. Alhasil, potensi cuan ke depan makin besar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image