Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Ikhwan Abdul Asyir

Upaya Menjawab Tantangan Kampus

Eduaksi | Sunday, 14 Nov 2021, 23:04 WIB
Sebelah kiri, Muhamad Ikhwan A.A, Alumni IAIN Purwokerto, Sekarang Aktif di Al Wasath Institute, menetap di Ciputat, Tangse

Kampus dan Perannya, Sejauh mana?

Perguruan tinggi selain bertanggung jawab menghadirkan lulusan sarjana bukan hanya memiliki arti arti administratif belaka, dimana kampus menghasilkan lulusan bergelar yang banyak, tapi juga harus menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menjadi berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Artinya, secara prinsip kampus dan optimalisasi perannya menjadi kunci penentu sejauh mana tempat kumpul intelektual ini bersumbangsih di dinamika yang ada. Kampus atau perguruan tinggi secara normatif memiliki tanggung jawab tri dharma perguruan tinggi, dimana dalam penyelenggaraannya, seluruh elemen yang terlibat di perguruan tinggi mengemban tanggung jawab tersebut. Tri dharma perguruan tinggi sendiri diambil dari bahasa sansekerta. “Tri” yang artinya tiga dan “Dharma” yang artinya kewajiban. Jika dijabarkan secara istilah tri dharma perguruan tinggi adalah suatu asas yang dipegang oleh setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia.

Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya dikenal dengan istilah sederhana Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat. Secara langsung elemen yang terlibat bertanggung jawab mewujudkan kewajiban ini adalah seluruh sivitas akademika, sivitas akademika lebih jelas tergambar dalam undang-undang adalah komunitas yang memiliki tradisi ilmiah dengan mengembangkan budaya akademik, sivitas akademik ini adalah dosen dan mahasiswa. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. (UU No 12 thn 2012).

Tantangan Perguruan Tinggi/ Kampus

Sebagaimana peran dan posisinya, kampus atau penyelenggara pendidikan tinggi selalu memiliki misi besar membawa kearah mana laju bangsa dan negara ini, melalui penyelenggaraan pendidikan di kampus - kampus ini harapan akan kemajuan ilmu dan teknologi serta pemberdayaan masyarakat yang bersifat berkelanjutan dapat dicapai. Lebih jauh berbicara mengenai peran kampus, di zaman global dewasa ini, kampus tentu adalah instrumen yang mampu meningkatkan daya saing bangsa dan negara kita di mata dunia, dimana daya saing di segala bidang ini bisa terwujud melalui kampus yang senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan berkarakter sesuai jati diri bangsa kita.

Gedung Kemendikbudristek. Jl. Jend. Sudirman, RT.5/RW.1, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190

Melalui hal demikian, unsur yang terlibat dalam desain penyelenggaraan pendidikan tentu perlu menyadari betul peran dan posisinya, kemudian berbagai pihak ini perlu membangun kerja sama guna mencapainya. Kerja - kerja kolektif semacam komunikasi yang baik, koordinasi yang terarah, sampai pendampingan penyelenggaraan pendidikan agar sesuai dengan pedoman yang ada antar berbagai belah pihak misalnya menjadi hal wajib yang dilakukan. Adapun sedikit pandangan penulis mengenai upaya menjawab berbagai tantangan kampus atau perguruan tinggi diantaranya adalah :

Pertama, reaktualisasi penyelenggaraan pendidikan tinggi, sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, kampus harus mampu melakukan reaktualisasi penyelenggaraannya, dimana hal ini diperlukan agar setiap kampus atau perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya mampu bersaing secara nasional untuk menghasilkan lulusan yang terbaik, tapi juga mampu bersaing secara global, semangat semacam ini perlu di bangun melalui pemenuhan sarana maupun prasarana yang memadai di kampus. Percepatan peningkatan mutu kualitas kampus, tenaga pengajar, maupun peserta didik tentunya jadi fokus utama tranformasi ke arah yang lebih baik lagi. Dalam mencapai hal tersebut tentu diperlukan unsur kebijakan pihak pemerintah yang mendukung, salah satunya adalah melalui optimalisasi biaya pendidikan tinggi di Indonesia, realokasi peningkatan anggaran untuk pendidikan tinggi nyatanya menjadi langkah strategis yang dilakukan pemerintah. Kemendikbudristek melalui program Merdeka Belajar episode 6 transformasi biaya pendidikan di tingkat perguruan tinggi, perbaikan penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia mulai dilakukan secara faktual. Selain itu, Program peningkatan alokasi dana pendidikan tinggi dalam konteks kinerja tentu menjadi angin segar untuk mencapai target mutu kualitas yang di perlukan.

Kedua, memperluas kesempatan berkuliah. Di masyarakat kita, kesempatan berkuliah masih menjadi hal yang tidak sepenuhnya mudah untuk digapai, apalagi untuk kalangan ekonomi menengah kebawah, kuliah seakan menjadi hal utopis yang sukar untuk dilakukan, padahal dilihat dari tujuan penyelenggaraanya, kesempatan kuliah menjadi hal harusnya lebih merata dan luas lagi, kesan dan pandangan bahwa kuliah hanya untuk kalangan menengah ke atas perlu di jawab secara gamblang. Upaya menghadirkan perluasan beasiswa kuliah bagi siswa/i yang memiliki minat melanjutkan studinya di perguruan tinggi tentu sangat perlu dilakukan. Misalnya melalui program KIP kuliah yang dimuat dalam program merdeka belajar episode 9 dan perluasan beasiswa lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) pada merdeka belajar episode 10 menjadikan kesempatan memangku kuliah semakin luas dan mudah di akses. Dengan semakin luasnya kesempatan kuliah, upaya mewujudkan keadilan dalam penyelenggaraan pendidikan bisa diraih, dimana siapapun mampu dan diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan tinggi di bangku kuliah, bayangan kuliah hanya mampu dinikmati oleh segelintir golongan yang menengah atas akan lambat laut terkikis waktu. Perluasan beasiswa ini juga tentu menjadi penyemangat para siswa yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studinya.

Ketiga, peningkatan kapasitas skill, hal ini penting dilakukan agar dalam penyelenggaraannya pendidikan tinggi tidak hanya fokus pada konsentrasi memunculkan para lulusan yang cakap secara intelektual belaka, melainkan dalam menghasilkan lulusannya, perguruan tinggi juga membekali dengan kecakapan skill yang Implementatif di kehidupan masyarakat, output kecakapan skill ini memberikan ruang para lulusan kampus mampu bersaing di dunia profesional kerja maupun memberikan gambaran bagiamana langkah yang harus dilakukan pasca kehidupannya di kampus selesai. Kemendikbudristek menyadari betul bahwa kecakapan semacam ini untuk perlu disiapkan, kampus merdeka menjadi jawaban yang diambil guna menjawab tantangan tersebut, melalui program ini setiap pihak kampus atau penyelenggara pendidikan tinggi maupun peserta didik perguruan tinggi diberikan kesempatan yang makin luas untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Selain itu, pengalaman yang didapat melalui program magang di perusahaan besar untuk mahasiswa memperluas pengalaman yang relevan di lapangan, selanjutnya melalui kesempatan ini pula nantinya setelah lulus, para alumni kampus menjadi lebih kritis dan mampu berinovasi dalam menyikapi berbagai persolan yang ada. Lebih jauh di medeka belajar episode 11 yakni Kampus Mereka Vokasi, pematangan dan pembaharuan skema pendanaan kampus Vokasi akan mempercepat terwujudnya pendidikan tinggi Vokasi berstandar industri, artinya mutu pendidikan tinggi Vokasi akan mengarah ke jalan yang lebih baik lagi.

Semoga, berbagai kebijakan dan program yang ada harus tetap diimbangi dengan evaluasi kinerja yang berlangsung, semoga apa yang kemudian dicanangkan dan diimplementasikan mampu menjawab kebutuhan dan tantangan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang ada. Terakhir, sosialisasi yang massif terkait berbagai kebijakan yang dilakukan harus mampu tersebar ke seluruh lapisan dimensi masyarakat dan stekholder lainya, agar kebijakan dan aturan yang ada mampu menjadi role yang berjalan sebagaimana mestinya.

Semoga Allah mengampuni kita semua, Wallahu a'lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image