Trader Saham Sukses Vs Trader Saham Gagal
Eduaksi | 2021-11-10 14:56:50Yang membedakan trader sukses dengan trader gagal itu salah satunya bukan melulu pada kemampuan analisisnya, melainkan juga dimensi psikologi terkait dengan kemampuan mengendalikan dan menjaga emosinya, karena yang namanya market itu pada dasarnya tidak bisa ditebak.
Sehebat apapun analisis yang dibuat, tak satu pun pakar yang berani memberikan jaminan kepastian cuan. Ini fakta yang terjadi pasar saham.
Seorang trader yang memiliki analisis yang tajam tidak menjamin tradingnya menghasilkan cuan besar. Pasalnya, ada faktor lain memengaruhinya. Faktor tersebut adalah emosi.
Emosi bisa saja menghambat jalan trading meraih cuan. Emosi bisa mengarahkan trader pada pilihan yang salah. Ujung-ujungnya bukan keuntungan yang didapatkan, melainkan kerugian.
Oleh sebab itu, sebagai seorang trader yang sudah memiliki kemampuan analisis yang tajam, sebaiknya juga bisa disiplin dalam emosi. Dengan begitu ia menjadi trader yang benar-benar displin, bukannya menjadi trader yang emosional.
Sebagai trader saham yang disiplin tentu wajib disiplin dalam arti menjaga, mengendalikan dan mengontrol emosinya. Menjaga emosi sama artinya dengan menaati aturan sistem trading yang telah dibuat dan berupaya secara rasional dengan akal budi tidak membiarkan emosi menguasai diri saat tradingnya dijalankan.
Market yang fluktuatif, opini orang lain, celoteh rekomendasi artis hingga publik figur tentu tak akan berpengaruh pada sistem trading yang dijalankan di tengah trading saham yang saat ini sudah sangat mudah secara online, semisal dengan aplikasi IPOT besutan Indo Premier Sekuritas. Trading saham dengan modal awal yang sudah sangat terjangkau, yakni cukup dengan Rp100.000,- sudah mudah dilakukan dengan smartphone di genggaman tangan.
Selanjutnya, misal market sedang bearish, tentu sebagai trader harus mau menerima fakta kalau saham yang ditransaksikan berpotensi mendatangkan kerugian. Begitu juga saat saham dengan bullish maka ada baiknya sadar diri untuk tidak rakus dan konsisten dengan sistem trading yang telah dibua.
Selain rakus, ada emosi lain yang perlu diwaspadai yakni takut. Kedua emosi ini jika tidak dkontrol dengan baik maka bisa mendatangkan masalah yang ujung-ujungnya kerugian, karena semakin emosional maka trading justru tidak mendatangkan cuan.
Secara lebih konkret, kalau trader yang disiplin bersandarkan pada sistem yang trading yang dibuat maka trader yang emosional lebih banyak mengedepankan emosi. Dengan kata lain semakin emosi menguasai maka tradingnya makin agresif, beda halnya yang disiplin maka bisa memanajemen risiko. So, trader sukses atau gagal itu pilihan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.