Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Edgar A S

Pentingnya Sastra Anak dalam Pembentukan Kecerdasan Bangsa

Sastra | Tuesday, 05 Jul 2022, 16:56 WIB

Malas membaca merupakan salah satu sifat yang menghambat perkembangan pembelajaran anak-anak. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya pintar. Penelitian membuktikan bahwa kecerdasan anak berbanding lurus dengan kemampuan dan minat baca. Karena itu, untuk mencetak anak-anak yang cerdas, minat dan kemahiran baca perlu ditingkatkan.

Upaya peningkatan minat dan kemahiran baca pada anak dapat dilakukan semenjak kecil. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan anak membaca buku sejak usia dini. Suatu hal yang perlu diingat namun sering terlupa adalah anak harus dibacakan buku oleh orang tuanya terlebih dahulu sebelum mereka bisa membaca buku dengan sendirinya. Terkadang orang tua lebih berfokus pada bagaimana cara membuat anaknya bisa membaca dengan terus-menerus memaksakan anaknya membaca tetapi tanpa dibacakan buku sebelumnya. Padahal membacakan buku kepada anak memiliki peran penting terhadap ketertarikan terhadap dunia dan meningkatkan kecerdasannya.

Karena itu, penting sekali membacakan buku kepada anak. Akan tetapi, kualitas kecerdasan anak sangat bergantung pada kualitas buku yang dibacakan padanya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam mencetak anak-anak yang cerdas, sangat dibutuhkan buku anak-anak yang berkualitas tinggi. Karena hal itu, sangat dibutuhkan adanya penerbitan buku anak-anak yang sesuai dengan tumbuh kembang anak.

Buku-buku cerita anak merupakan wujud dari sastra anak. Sastra anak merupakan karya-karya sastra yang ditujukan untuk dinikmati anak-anak. Karena itu, sastra anak harus disesuaikan dengan porsi tumbuh kembang anak sesuai usianya. Pada usia dini, anak-anak harus diberi konten yang menghibur sekaligus mengajarkan pengetahuan. Namun pengetahuan yang diberikan harus bersifat mendasar dan ringan.

Cerita-cerita dalam sastra anak harus mengandung nilai-nilai yang ringan. Hal ini bisa berupa nilai-nilai pengetahuan saintifik, sosial, maupun spiritual. Misalnya cerita-cerita anak-anak mengandung nilai kejujuran, pertemanan, kebahagiaan, kepedulian, dan ketaatan. Hal ini dapat dibawakan melalui cerita-cerita yang menghibur seperti cerita bermain, bersekolah, dan berteman.

Pada akhirnya, masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh kecerdasan anak yang dapat ditelusuri dari keahliannya membaca buku. Karena itu, buku sastra anak sangat diperlukan untuk melatih keahlian membaca. Sastra-sastra anak harus berisi nilai-nilai kehidupan yang ringan dan menyenangkan agar dapat diterima oleh anak-anak yang membaca atau mendengarkannya.

Edgar Allan Stefan. Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2021 Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image