Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Jadikan Halal Sebagai Gaya Hidup

Gaya Hidup | Monday, 04 Jul 2022, 22:00 WIB
Illiza Sa'aduddin Djamal Anggota Komisi X DPR RI. (Foto Net)

Perumpamaan seekor lebah yang memakan sari bunga kemudian daripadanya ia mengeluarkan madu yang lezat dan penuh khasiat serta bermanfaat bagi lainnya.

Begitulah pula seorang mukmin yang selalu memperhatikan apa yang dimakannya, dari sumber halal serta baik (halalan tayyiban). Sehingga akan membawa keberkahan atas dirinya.Lebah, jika ia makan ia makan yang baik, jika ia memberi ia memberi yang baik-baik dan jika ia hinggap di atas ranting pohon, ia tidak membuat kerusakan.

Rasulullah Saw, bersabda: "Perumpamaan seorang Mukmin bagaikan lebah, ia tidak makan kecuali yang baik dan tidak memberi kecuali yang baik." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Sebaliknya tidak seperti seekor lalat yang sangat senang hinggap pada tempat-tempat yang kotor dan menikmati makanan busuk. Akibatnya kemanapun ia pergi dan apapun yang disentuh, maka berisiko menularkan penyakit yang ia sertakan.

Sejatinya setiap orang menjadikan aspek halal sebagai gaya hidup (lifestyle). Mulai dari makanan, minuman, apa yang dipakai/digunakan, hulu sampai hilir semuanya mesti chek bersih soal halal.

Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa'aduddin Djamal semasa beliau menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh pernah mengingatkan pelaku usaha di sektor Pariwisata agar mempersiapkan produk atau makanan halal (kuliner) dalam rantai nilai kepariwisataan di Aceh. Bahkan ia juga menjelaskan jika saat ini wisata halal sudah menjadi kebutuhan.

Halal berarti 'diperbolehkan'. Halal itu menggambarkan hal-hal yang diperbolehkan berdasarkan hukum Islam. Diantaranya mengenai makanan dan minuman, halal bisa juga merujuk pada objek atau aktivitas.

Dewasa ini banyak orang yang mulai menerapkan prinsip halal dalam kehidupan. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memperhatikan aspek halal adalah elemen mendasar untuk mengembangkan ekosistem halal secara lebih luas.

Mereka mulai meninggalkan minuman keras yang mengandung alkohol, berhenti menikmati kehidupan malam dengan pesta-pesta memabukkan. Dan lebih menyukai makanan yang sehat dan halal, hidup seimbang dunia/akhirat, bahkan tren hijrah semakin digandrungi. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image