Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Haetami

Semua Tentang Hari Akhir

Sastra | Sunday, 03 Jul 2022, 17:08 WIB
Ilustrasi istana Granada (sumber foto; pixabay)

Sadar gak sih, ternyata orang yang mampu menginspirasi jutaan bahkan milyaran manusia, selama ribuan tahun, dipelajari, diteliti, dijadikan biografi hingga ratusan halaman, dirasakan benar manfaatnya, justru mereka yang tak pernah sekalipun memikirkan keinspiratifan dan kehebatan akan dirinya.

Tidak pernah memikirkan punya followers berapa, di like, di share, di repost, dipuja dan puji di kolom komentar. Justru mereka yang memberikan seluruh tenaga, pikiran, waktu, hingga harta bendanya untuk orang lain.

Buya Hamka misalnya, beliau sosok ibu insfirator negeri ini, seluruh hidupnya di persembahkan untuk agama, bangsa dan negara. Keluar masuk penjara karena tidak sejalan dengan lawan politiknya. Cacian dan fitnah sudah menjadi makanan sehari-hari, "Hancur badan di kandung ...... Budi yang baik di kenang juga" begitu petuahnya.

Ia berhasil membuat musuhnya gentar, ketika di minta untuk men-sholatkan zenajah orang yang memasukannya ke dalam penjara, tak ada sedikitpun rasa dendam ataupun benci.

Belajar dari Khalid bin walid, sang inspirator legenda militer yang tak pernah kalah bahkan diberi julukan 'saifullah almashlul', meninggal dalam kesederhanaan sambil menangisi dirinya,

"kenapa aku mati di tempat tidur?".

Atau Umar bin Khattab, inspirator para pemimpin yang mampu mengekspansi Islam hingga ke berbagi penjuru dunia, mati ditikam. Hampir seluruh hidupnya ia habiskan untuk memikirkan orang lain. Ketakutan, khawatir kalau dirinya tidak jadi pemimpin yang baik buat rakyatnya.

Rasulullah SAW sang inspirator segalanya nomor utama justru orang yang paling berat beban jiwa dan raganya. Dicaci maki, dilempari batu, disiram kotoran, diperangi. Namun, "Ummati.. ummati.." begitu kalimat yang terucap di detik-detik akhir hidupnya. Semua selalu tentang orang lain, bukan dirinya.

Orang yang menginspirasi dan punya karya luar biasa, justru mereka yang selalu memberi dan memberi, hingga rontok seluruh tubuhnya. Mereka bergerak, berkarya, beramal, dan bermanfaat hingga habis seluruh umurnya. Nggak pernah sekali pun memikirkan uang, popularitas, jabatan, atau pesona dirinya di mata orang lain. Karena taidak ada yang lebih mereka inginkan dari balasannya dari Allah di hari akhirat kelak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image