Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kusumaningrum

Analisis Pragmatik Tindak Tutur Pada Novel Melodylan Karya Asri Aci

Sastra | Saturday, 02 Jul 2022, 20:14 WIB

Penulis 1 : Kusumaningrum

Penulis 2 : Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd.

Pragmatik merupakan cabang linguistik yang menekuni ikatan antara konteks luar bahasa serta iktikad tuturan lewat pengertian terhadap suasana penuturannya. Dalam linguistik, pragmatik ialah salah satu bagian dari semiotika. Prinsip- prinsip di dalam pragmatik meliputi sintesis antara riset, iktikad serta tuturan. Sedangkan aspek yang dilibatkan dalam pragmatik yakni faktor bahasa, penutur bahasa serta penaksir bahasa. Pragmatik mengkaji arti kontekstual ataupun arti situasional bersumber pada latar tempat, latar waktu, partisipan, tujuan topik serta media komunikasi.

Acuan dalam analisis arti pada komunikasi lisan di dalam pragmatik memakai teori tindak tutur. Teori pragmatik digunakan salah satunya selaku metode buat memperhitungkan tujuan tertentu di dalam karya sastra berisi nilai ataupun ajaran yang diperuntukan kepada pembaca. Tidak hanya itu, pragmatik pula mengkaji tentang wacana.

Tindak tutur ataupun tindak ucap merupakan ujaran yang dicoba oleh penutur, yang tuturannya itu bisa dimengerti oleh mitra tutur, dengan metode memandang suasana tempat serta area pada dikala melaksanakan tuturan. Tiap komunikasi penutur serta mitra tutur, didasari oleh sebagian perihal, ialah: siapa yang berdialog( penutur), siapa mitrabicara( petutur), serta hasil dari ujaran( akibat). Sebab itu, kita wajib mengenali serta menguasai 3 tipe tindak tutur, ialah: tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, serta tindak tutur perlokusi.

Novel merupakan bagian dari karya seorang yang terbuat buat menghibur seluruh orang, lewat media komunikasi yang dapat kita dengar serta dapat kita amati. Dalam Novel kita bisa belajar banyak perihal, sebab film mempunyai nilai moral, fasilitas data, serta pembelajaran. Seluruh yang dinaikan dalam Novel nyaris seluruhnya tentang kehidupan warga, mulai dari kanak- kanak sampai orang berusia. Dalam cerita novel diangkat sebab memingingat banyaknya taman memiliki pemikiran sendiri, namun meski cuma diterbitkan novel mempunyai totalitas cerita yang hendak dinaikan jadi suatu karya yang eank untuk dibaca.

Bahasa mempunyai kedudukan yang istimewa dalam kehidupan tiap hari. Lewat bahasa seorang bisa mengantarkan pikirannya kepada orang lain. Bahasa pula dapat diungkapkan secara lisan serta tulisan. Dengan bahasa pula orang lain dapat mengenali latar balik seorang dari metode orang tersebut berbicara. Komunikasi merupakan proses kala seorang, sebagian orang, sekelompok orang, menjadikan data selaku pemersatu. Komunikasi biasanya secara lisan ataupun verbal yang dapat dipahami penutur serta petutur. Dimana penutur serta petutur wajib silih bekerja sama biar silih paham iktikad tuturan dari satu sama lain.

Dalam suatu obrolan, prinsip kerjasama diharapkan bisa dipatuhi oleh tiap partisipan. Ketidakpatuhan terhadap prinsip kerjasama bisa terjalin. Salah satu wujud ketidakpatuhan tersebut merupakan pelanggaran terhadap prinsip kerjasama. Pelanggaran ini terjalin sebab terdapatnya implikasi- implikasi tertentu yang hendak dicapai oleh penuturnya. Implikasi yang diartikan berhubungan dengan implikasi arti tidak langsung/ arti tersirat, yang dalam ilmu pragmatik diketahui dengan sebutan implikatur konversasional. Tuturan secara tidak langsung tersebut, biasa diucap implikatur obrolan.

Memiliki implikatur pula biasa ditemui dalam suatu kutipan novel. Novel banyak diminati oleh golongan anak muda, berusia, sampai orangtua pada dikala ini. Novel merupakan salah satu tipe karya sastra yang terkenal dalam warga sebab komunikasi yang luas serta imajinasi yang menarik. Pembaca seolah- oleh masuk ke dalam imajinasi pengarang. Perihal tersebut sebab penyusunan novel memakai tokoh, latar, alur, sudut pandang, serta tema yang terbuat oleh pengarang. Diksi yang dipakai dalam diskusi ataupun monolog tidak kalah berartinya buat membangun dan menghidupkan cerita dalam karya. Diskusi tokoh dalam novel sama dengan diskusi dalam kehidupan tiap hari. Dalam melaksanakan obrolan, penutur kerap melanggar prinsip kerjasama demi kesopanan serta suatu yang melatar belakanginya. Bahasa yang ada pada novel baik berbentuk naratif, monolog, ataupun diskusi umumnya memiliki pesan yang mau di informasikan oleh pengarang. Hingga dari itu, kalimatkalimat yang ada bisa novel sebagian mempunyai iktikad tertentu yang mau di informasikan oleh pengarang kepada pembaca. Kalimat- kalimat tersirat tersebut dalam ilmu bahasa diucap implikatur. Salah satu novel yang di dalamnya tercantum implikatur merupakan novel Melodylan karya Asri Aci.

Hasil temuan implikatur percakapan pada novel Melodylan, ada tiga jenis implikatur percakapan yaitu implikatur percakapan umum, immplikatur percakapan khusus, dan implikatur percakapan berskala. Levinson, (1991) menerangkan bahwa implikatur percakapan muncul dalam suatu tindak percakapan oleh karena itu sifatnya temporer (terjadi saat berlangsungnya tindak percakapan), dan non-konvensional (sesuatu yang diimplikasikan tidak mempunyai relasi langsung dengan tuturan yang diucapkan). Implikatur percakapan yang telah diklasifikasi oleh penulis dalam novel Melodylan karya Asri Aci disajikan berdasarkan jenis dan maknanya dengan menggunakan kajian teoretis yang disampaikan para ahli.

Implikatur Percakapan Umum Dalam Novel Melodylan Karya Asri Aci

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

1

Konteks fisik percakapan tersebut Bella pulang dari rumah sakit, saat itu masih jam sekolah dan dia melihat Alana di rumah.

Bella : “Alana kok ada di rumah

Ma, gak sekolah dia?”

Novia : “Tadi gak enak badan, dianterin temannya.”

Melodylan:

Aci, 2017:6162

Tuturan Novia mengandung implikatur percakapan. Tuturan Novia “Tadi gak enak badan, dianterin temennya” mengandung makna bahwa Alana tadinya pergi ke sekolah, tapi karena sakit teman Alana mengantarnya pulang. Tuturan ini mengandung implikatur percakapan umum karena tuturan tidak memerlukan konteks untuk menginterpretasikan maksud tuturan.

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

2

Konteks pecakapan tersebut Zean menghampiri Melody ke sekolah Melody. Zean adalah teman dari seseorang dari masa lalunya, seseorang yang selama ini Melody hindari. Zean bercerita

Melody : “Lo gak kasih tau gue pindah ke sini sama mereka kan?”

Zean : “Bukan gue ada di pihak lo, cuma gue gak mau ikut campur lagi atas masalah lo.”

Melodylan:

Aci, 2017:72

bagaimana Dave sangat kehilangan Melody setelah kepindahannya. Begitu pula dengan Tina yang selalu menanyai dimana Melody.

Tuturan ini mengandung implikatur percakapan umum karena tuturan dapat diinterpretasikan hanya dengan mengamati struktur kata yang dipakai penutur. Tuturan Zean “Bukan gue ada di pihak lo, cuma gue gak mau ikut campur lagi atas masalah lo” mengandung makna bahwa Zean tidak akan memberitahu mereka karena ia sudah tidak mau ikut campur dengan urusan mereka. Zean juga mengatakan bahwa ia tidak berada dipihak Melody.

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

3

Konteks percakapan tersebut adalah Melody, Bella, dan Dylan pulang bersama karena mereka tidak sengaja bertemu di supermarket.

Dylan : “Bel, duduk di depan.”

Bella : “Hari ini lo sopir gue dan Melody. Lagian, Melody kan cewek ketiga yang jadi temen lo selain gue dan

Anna.”

Melodylan:

Aci, 2017:99

Tuturan Bella mengandung implikatur percakapan. Tuturan Bella mengandung makna bahwa Bella tidak duduk di depan, ditandai pada kalimat, ‘hari ini lo sopir gue dan Melody’ yang artinya Bella dan Melody duduk dibelakang dan Dylan sendiri di depan sebagai sopir yang berarti mengemudikan mobil. Tuturan ini mengandung implikatur percakapan umum karena tidak memerlukan konteks untuk menginterpretasikan maksud tuturan.

Implikatur Percakapan Khusus Dalam Novel Melodylan Karya Asri Aci

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

1

Konteks fisik dalam percakapan tersebut yaitu Yugo membuat Melody menangis, kemudian Yugo mengirim foto Melody dan dikirim ke Dylan, tidak menunggu lama Dylan sudah datang ke Kantin.

Yugo : “Lo ke sini karena cewek ini kan?”

Dylan : “Dia gak tau apa-apa, kalau lo emang ada masalah sama gue, selesein sama gue.” Yugo : “Lo naksir sama cewek ini, Lan?”

Dylan : “Jangan buat gue

main kasar sama lo di sini.”

Melodylan:

Aci, 2017:34

Tuturan Dylan mengandung implikatur percakapan. Yugo berpikir bahwa Dylan datang ke kantin karena Dylan memiliki hubungan dengan Melody. Dapat dilihat pada kutipan percakapan berikut, “Lo naksir sama cewek ini, Lan?” mengandung makna bahwa Dylan datang ke sana tidak mungkin jika tidak ada apa-apa antara Dylan dan Melody.

Sedangkan pernyataan Dylan, “Jangan buat gue main kasar sama lo di sini” mengandung makna bahwa Dylan tidak mau menjawab pertanyaan Yugo. Dylan hanya ingin Yugo tidak menggangu Melody karena ia tidak ada sangkut pautnya dengan masalah mereka. Tuturan ini mengandung implikatur khusus karena pendengar mengasumsikan informasi secara lokal (artinya sebatas lingkup percakapan).

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

2

Konteks percakapan tersebut adalah Dylan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, saat dibelokan ke rumah Melody Dylan terus lurus. Melody menepuk bahu Dylan berulang kali, meminta Dylan untuk mengurangi kecepatan motor itu dan menanyakan perihal kenapa tidak ke arah rumahnya.

Melody : “Kok lurus, rumah aku kan belok kanan, Kak?” Dylan : “Gue tau. Gue laper.”

Melody : “Kak Dylan bilangnya hanya mau nganterin aku pulang aja kan, gak makan.”

Dylan : “Emang sih, tapi gue laper, sekalian nemanin gue makan ya.”

Melodylan:

Aci, 2017:52

Tuturan Dylan mengandung implikatur percakapan. Tuturan Dylan mengandung makna bahwa Dylan akan mampir ke tempat makan terlebih dahulu untuk mengisi perut. Dylan tahu Melody paham dengan kalimat itu bahwa ia akan membawa Melody ke tempat makan terlebih dahulu. Tuturan tersebut mengandung implikatur percakapan khusus karena selalu membutuhkan konteks untuk menginterpretasikan maksud tuturan. Jenis implikatur ini lebih mengacu pada konteks yang melatarbelakangi percakapan.

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

3

Konteks fisik dalam percakapan tersebut adalah sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan Melody, lalu pintu mobil terbuka dan dia melihat Dylan turun dari mobil bersama Bella. Dylan dan Bella masuk ke supermarket. Saat itu hujan turun dan membuat Melody harus berteduh di supermarket.

Dylan : “Ngapain lo di sini?”

Melody : “Emangnya di sini

ngapain lagi? Upacara bendera?”

Melodylan:

Aci, 2017:97

Tuturan Melody mengandung implikatur percakapan. Melody tidak menjawab pertanyaan Dylan melainkan balik bertanya, “Emangnya di sini ngapain lagi? Upacara bendera?”. Kalimat tersebut mengandung makna yakni bahwa Melody meyakini Dylan tahu apa yang ia lakukan di sana. Pertanyaan tersebut tidak butuh jawaban melainkan sebagai jawaban bahwa di supermarket berarti membeli sesuatu dan tidak mungkin upacara bendera. Tuturan tersebut termasuk ke dalam implikatur percakapan khusus karena selalu membutuhkan konteks untuk menginterpretasikan maksud tuturan.

Implikatur Percakapan Berskala Dalam Novel Melodylan Karya Asri Aci

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

1

Konteks percakapan tersebut adalah Bella baru saja pulang dari rumah sakit selesai cek up.

Alana : “Obatnya nambah banyak, Kak?”

Bella : “Ini kebanyakan hanya vitamin supaya gue kuat.”

Melodylan:

Aci, 2017:61

Tuturan Alana mengandung implikatur percakapan. Kalimat “Obatnya nambah banyak, Kak?” ini mengandung implikatur pada kata “nambah banyak” yang berarti sebelumnya obat Bella telah banyak. Tuturan ini termasuk ke dalam implikatur percakapan berskala dengan ditandain kata “banyak”.

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

2

Konteks dalam percakapan tersebut adalah Dylan menghampiri Melody yang sedang duduk sendiri dan duduk disampingnya. Melody buru-buru akan pergi, tapi Dylan menahannya dan memberi isyarat supaya tetap berada di tempatnya. Dylan bertanya alasan Melody selalu menghindarinya dan mereka menjadi bertukar cerita sampai Melody menceritakan masa lalunya.

Melody : “Dia jadiin gue

taruhan.”

Dylan : “Taruhan yang sering dilakukan oleh Geru, Liam, sama Arsen?” Melody : “Bukan.”

Melody : “Kami teman dari kecil, dan kami pacaran.” (Melody menghela nafasnya perlahan), “dia baik sama aku, dia sayang sama aku, tapi karena dia punya gengsi yang tinggi, dia ngecewain dan nyakitin aku.”

Dylan : “Maksudnya?”

Melodylan:

Aci, 2017:142-

143

Tuturan Dylan mengandung implikatur percakapan. Tuturan Dylan bermakna bahwa Dylan berpikir Melody dijadikan taruhan seperti yang sering dilakukan temannya ternyata bukan. Kata “sering” bermakna dilakukan lebih dari sekali, berkali-kali, dan manjadi keterusan.Tuturan ini mengandung implikatur percakapan berskala yang ditandain dengan kata “sering”.

No Data

Konteks

Percakapan

Sumber

3

Konteks yang terdapat pada percakapan tersebut adalah pintu kamar Bella terbuka dan menampilkan Fathur. Di sana Fathur datang membawa oleh-oleh buahbuahan. Akhir-akhir ini Fathur selalu datang menjenguk Bella. setelah Dylan keluar, barulah Fathur mendekat ke arah tempat tidur Bella

Fathur : “Gimana keadaan lo?” Bella : “Udah baikan asal

ngeliat lo.”

Fathur : “Iya, gue selalu ada di sini buat lo.”

Bella : “Lo gak akan ninggalin gue?”

Fathur : “Ada yang gak bisa diubah di dunia ini. Lo temen gue, dan kalau gue bisa buat lo lebih baik kenapa enggak? Jangan terlalu bergantung sama seseorang, Bella. Lo harus sembuh karena motivasi diri lo sendiri, buka karena gue atau

Dylan.”

Melodylan:

Aci, 2017:241

Tuturan Fathur mengandung implikatur percakapan. Tuturan, “Iya, gue selalu ada di sini buat lo” bermakna bahwa Fathur khawatir terhadap Bella, ia bermaksud menenangkan

Bella dan memberinya semangat. Kata “selalu” bermakna selamanya, terus-menerus, tidak pernah tidak. Kalimat Fathur bermakna bahwa ia akan terus di sisi Bella kapan pun Bella menginginkan Fathur di sampingnya. Tuturan ini mengandung implikatur percakapan berskala yang ditandain dengan kata “selalu”.

Sumber

Panamba, M. L. (2021). Tindak Ilokusi Dalam Film Melodylan Karya Fajar Nugros . ejournal.unsrat.ac.id.

Grice, H.P. (1975). Logic and Conversation dalam Davis S; Pragmatics: A Reader. New York: Oxford University Press.

Levinson, S.C. (1991). Pragmatics. Terjemahan oleh: Mulayana. London: Cambridge: CUP.

Rohmadi, M. (2010). Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka.

Rustono. (1999). Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Wati, A. K. (2011). Implikatur dalam Film “La Vie En Rose” Analisis Pragmatik. Skripsi. Makassar: Jurusan Sastra Prancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.

Yule, G. (1996). Pragmatics. Terjemahan oleh: Wahyuni. New York: Oxford University Press.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image