Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nasrur Rohman

Begini Pesan Singkat Menpora Amali Untuk Timnas Basket Indonesia Saat Tampil di FIBA Asia Cup

Olahraga | Tuesday, 28 Jun 2022, 10:32 WIB

Penulis : Muhamad Nasrur Rohman

Dosen Pengampu : Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd

Tugas ini saya buat untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pragmatik

Abstrak

Penelitian ini mengulas tentang teks berita menggunakan tindak tutur pragmatic. Penelitian ini bertujuan guna memenuhi tugas UAS pragmatic, serta untuk mengetahui tindak tutur yang terdapat dalam teks berita. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan cara mengamati teks berita lalu menentukan teks kallimat tersebut termasuk dalam tindak tutur yang mana. Sumber data penelitian ini adalah teks berita online dan telaah materi pembelajaran.

Kata kunci : tindak tutur, pragmatik.

Pendahuluan

Mempelajari pragmatic pasti tidak luput dengan pembelajaran tindak tutur. Tindak tutur sendiri ada berbagai macam seperti ilokusi, lokusi, dan perlokusi. Penelitian kali ini akan lebih focus pada tindak tutur yang ada dalam teks berita.

Tindak tutur merupakan gejala psikologis dan ditentukan oleh kemampuan berbicara penutur. Karena itu tindak tutur salah satu materi yang asik untuk dikaji. Dengan mengkaji tuturan yang disampaikan penutur kita akan mengetahui apa yang dimaksut peutur, apakah makna yang terkandung dalam tuturannya sama atau mempunyai makna lain.

Penelitian kali ini menganalisis tuturan dalam teks berita seperti dalam teks “Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali kembali melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih, Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi, dan Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022, Junas Miradiarsyah di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).” Yang menunjukkan tindak tutur lokusi dimana maksut dalam tuturannya sama seperti apa yang telah dituturkan.

Pembahasan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali kembali melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih, Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi, dan Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022, Junas Miradiarsyah di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).

Pertemuan tersebut guna membahas persiapan FIBA Asia Cup yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta pada 12 – 24 Juli 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Menpora Amali turut memberikan pesan singkat kepada Timnas Basket Indonesia yang akan berlaga di FIBA Asia Cup 2022.

“Pesannya sih sederhana, mereka harus menang. Sebab, kalau tidak menang, (timnas) tidak main di FIBA World Cup. Kita hanya sebagai penyelenggara (tuan rumah-red), kan menyedihkan,” kata Menpora Amali

Seperti diketahui yang berada di grup A bersama Australia, Jordania dan Arab Saudi setidaknya harus lolos sebagai runner-up grup untuk bisa tampil di World Cup 2023.

Pasalnya dari 16 negara yang tampil di FIBA Asia Cup hanya delapan negara yang masuk ke World Cup 2023

Namun, demikian, Menpora Amali mengaku optimistis karena dirinya diberi keyakinan Ketua Umum dan Sekjen Perbasi.

Sebab, tim nasional yang saat ini melakukan pertandingan uji coba di Australia selama 10 game melawan tim divisi 1 bola basket Australia telah berhasil memenangkan 5 pertandingan dan kalah 3 pertandingan dari 8 laga yang dilakoni.

“Bayangkan dan klub yang dilawan itu adalah divisi 1 Liga Bola Basket Australia. Jadi dari 8 pertandingan menang 5,” ujar Menpora.

Sementara itu, Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi mengungkapkan, bahwa Menpora Amali menekankan kepada pihaknya untuk tidak hanya sukses menyelenggarakan kegiatan. Namun juga sukses prestasi.

“Sukses prestasi memang jadi catatan dari bapak Menpora kepada kami. Dan ini kami tindaklanjuti secara serius sekali,” kata Nirmala Dewi.

Setelah berhasil menyumbangkan emas di SEA Games Vietnam 2021, pihaknya kemudian melakukan latih tanding di Australia dengan melawan tim divisi 1 Australia, dari 8 pertandingan Indonesia berhasil memenangkan 5 dan kalah 3 pertandingan.

“Ini satu semangat tentu buat kita satu tanda baik dan hari ini adalah pertandingan terakhir sebelum mereka kembali ke sini. Setelah kembali mereka akan recovery, kemudian akan mengikuti qualifiers dengan dua negara lagi,” pungkasnya.

Tindak tutur lokusi

Teks diatas kebanyakan merupakan tindak tutur lokusi. Lokusi adalah tindak tutur yang dimana penutur menuturkan pernyataan.

“Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali kembali melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih, Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi, dan Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022, Junas Miradiarsyah di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).”

Dari teks tersebut dapat dilihat bahwa penutur menyatakan suatu yang maknanya sesuai apa yang telah dituturkan kepada mitra tutur.

Tindak tutur ilokusi

Ilokusi adalah tindak tutur yang mempunyai maksut dan fungsi daya ajar.

“Pesannya sih sederhana, mereka harus menang. Sebab, kalau tidak menang, (timnas) tidak main di FIBA World Cup. Kita hanya sebagai penyelenggara (tuan rumah-red), kan menyedihkan,”

Teks diatas merupakan gambaran tindak tutur ilokusi karena mengandung maksut untuk timnas agar menang, dan mengandung daya ajar sebagai acuan untuk timnas menang.

Dari teks tersebut juga terdapat tindak tutur perlokusi, karena mengandung pemengaruhan dalam tuturannya.

Penutup

Berdasarkan analisis diatas bisa kita lihat bebera tindak tutur yang ada di teks berita yang sudah ada. Yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Ada banyak lagi tindak tutur yang belom ada dalam teks tersebut, seperti macam” tindak tutur direktif. Macam” tindak tutur memiliki beberapa perbedaan tersendiri, meski terkadang sulit untuk membedakannya. Dengan itu kita dapat lebih teliti dalam mengamati setiap tuturan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image