Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thresia Antiq

Aktivitas Sederhana Saat Liburan Untuk Mengasah Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

Gaya Hidup | Monday, 27 Jun 2022, 17:14 WIB

Masa tumbuh kembang memegang peranan yang penting dalam membentuk kecerdasan anak. Kemampuan motorik merupakan salah satu aspek dalam perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan. Kemampuan motorik adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan otot-otot dalam tubuh anak. Motorik anak dibagi menjadi dua, yakni motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok otot-otot besar dalam aktivitas yang lebih aktif, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak. Gerakan motorik kasar anak meliputi merangkak, berlari, melompat, melempar, dan menangkap bola. Sedangkan motorik halus adalah gerakan motorik anak yang melibatkan otot-otot kecil dalam tubuh anak, seperti tangan, jari, dan pergelangan tangan. Gerakan motorik halus anak, antara lain mencoret kertas, menggambar, menggoyangkan jempol, dan menyusun balok menjadi menara.

Perkembangan motorik anak dari satu tahap ke tahap selanjutnya dapat diasah melalui aktivitas sederhana yang dapat membuat otak anak lebih cerdas. Orang tua tentu akan bangga ketika anak berhasil melakukan hal yang sebelumnya ia belum bisa lakukan. Motorik anak yang terasah sejak dini akan memudahkannya beraktivitas dan bersosialisasi di kemudian hari. Kemampuan motorik halus dan kasar terasah ketika anak bermain, berlari, makan, melempar, ataupun melangsungkan aktivitas lainnya.

Saat liburan, orang tua bisa mengajak anak mengasah motoriknya melalui beberapa aktivitas sederhana. Ada beragam kegiatan yang bisa orang tua lakukan untuk meningkatkan perkembangan motorik anak. Beberapa kegiatan yang bisa dicoba untuk mengisi liburan sekaligus mengasah kemampuan motorik anak antara lain :

1). Main pasir di pantai

Hamparan pasir di pantai bisa menjadi media permainan untuk buah hati. Ember kecil dan sekop bisa menemani anak bermain pasir. Beri kesempatan si kecil mengeksplorasi pasir pada jari-jarinya, tangan dan kakinya. Kemudian, ajaklah ia bermain seperti mengambil pasir dengan sekop, menuang pasir ke ember, lalu mengayaknya. Selain menyenangkan dengan menikmati suasana laut, kegiatan ini dapat mengasah kemampuan motorik anak.

2). Bermain bola

Selain bermain pasir, orang tua bisa mengajak anak untuk memicu perkembangan motorik dengan bermain bola. Saat bermain bola, si kecil termotivasi untuk bergerak lebih aktif. Dengan menangkap, mengejar, dan menendang bola, anak akan melatih motorik kasarnya. Anak yang terbiasa aktif menggerakkan organ tubuhnya dapat meningkatkan kekuatan ototnya.

3). Bermain plastisin (playdough)

Pada usianya, anak cenderung penasaran untuk mengeksplorasi dan membuat beragam hal. Ia bisa mengekspresikan kreasinya melalui warna-warni plastisin. Orang tua bisa mengajaknya untuk membuat beragam kreasi bentuk, misalnya pelangi atau hewan kesukaannya dengan plastisin. Saat membentuk plastisin, anak akan menambah pengalamannya dalam membentuk sesuatu dengan jari-jari tangannya. Dengan demikian, sambil bermain, ia mengasah kemampuan motorik halusnya. Perkembangan motorik halus anak juga meningkatkan kemampuannya dalam mengontrol dan mengoordinasikan tubuhnya.

Kegiatan-kegiatan sederhana tersebut sebenarnya dapat dilakukan kapan aja. Namun, akan lebih menyenangkan ketika orang tua mengisi waktu liburnya dengan bermain bersama anak sekaligus mengasah kemampuan motorik anak juga untuk meningkatkan kecerdasan anak. Peran orang tua akan sangat penting dalam menciptakan generasi cemerlang di masa depan yang dapat dimulai sejak masa tumbuh kembang anak. Quality time bersama anak adalah waktu berharga yang tidak dapat diulang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image