Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faridatun Nisa

ANALISIS IKLAN MIE INSTAN INDOMIE MENGGUNAKAN JENIS TINDAK TUTUR DALAM KAJIAN PRAGMATIK

Sastra | Monday, 27 Jun 2022, 13:45 WIB

Penulis :

Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd (Dosen FKIP, Unissula)

Faridatun Nisa (Mahasiswa FKIP, Unissula)

Pragmatik sebagai salah satu bidang ilmu linguistik, mengkhususkan pengkajian pada hubungan antara bahasa dan konteks tuturan. Berkaitan dengan itu, Mey (dalam Rahardi, 2003:12) mendefinisikan pragmatik bahwa “pragmatics is the study of the conditions of human language uses as ther determined by the context of society”, ‘pragmatik adalah studi mengenai kondisikondisi penggunaan bahasa manusia yang ditentukan oleh konteks masyarakat’.

Levinson (dalam Rahardi, 2003:12) berpendapat bahwa pragmatik sebagai studi perihal ilmu bahasa yang mempelajari relasi-relasi antara bahasa dengan konteks tuturannya. Konteks tuturan yang dimaksud telah tergramatisasi dan terkodifikasikan sedemikian rupa, sehingga sama sekali tidak dapat dilepaskan begitu saja dari struktur kebahasaannya.

Salah satu bidang pragmatik yang menonjol adalah tindak tutur. Pragmatik dan tindak tutur mempunyai hubungan yang erat. Hal itu terlihat pada bidang kajiannya. Secara garis besar antara tindak tutur dengan pragmatik membahas tentang makna tuturan yang sesuai konteksnya. Hal itu sesuai dengan, David R dan Dowty (dalam Rahardi, 2003:12), secara singkat menjelaskan bahwa sesungguhnya ilmu bahasa pragmatik adalah telaah terhadap pertuturan langsung maupun tidak langsung, presuposisi, implikatur, entailment, dan percakapan atau kegiatan konversasional antara penutur dan mitra tutur.

Menurut Rahardi (2005) dan Rusminto (2012), terdapat beberapa jenis tindak tutur, yaitu sebagai berikut:

1) Lokusi

Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Makna tuturan yang disampaikan biasanya adalah sebuah fakta atau keadaan yang sebenarnya

2) Ilokusi

Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung makna tersembunyi atau makna lain yang dikehendaki oleh penutur terhadap mitra tutur.

3) Representatif ialah tuturan yang mempunyai jenis makna; menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan, kesaksian, dsb.

4) Asetif (Assertives).

Tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakanya. Misalnya menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, dan mengklaim.

5) Direktif (Directives).

Tindak tutur yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar lawan tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu. Misalnya, memesan, memerintah, memohon, menuntut, dan menasihati.

6) Ekspresif (Expressives).

Tindak tutur yang bentuk tuturan berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, misalnya berterima kasih, memberi selamat, meminta maaf, menyalahkan, memuji, dan berbelasungkawa.

7) Komisif (Commisives).

Tindak tutur yang bentuk tuturannya berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran, misalnya, berjanji, bersumpah, dan menawarkan sesuatu.

8) Deklarasi (Declarations).

Tindak tutur yang bentuk tuturannya berfungsi untuk menghubungkan isi tuturan dengan kenyataannya, misalnya berpasrah, memecat, membaptis, memberi nama, mengangkat, mengucilkan, dan menghukum.

Berikut Teks Iklan Mie Instan Indomie

Pada iklan mi instan indomie yang terdapat pada televisi menampilkan laki-laki dan perempuan sedang duduk di kantin kampus.

Laki-laki 1: Kamu tahu gak datangnya cinta?

Perempuan 1: Dari mana?

Laki-laki 1: Dari mata turun ke hati

Laki-laki 2: (Tiba-tiba datang) Eh kalau pedas datangnya dari mana?

Laki-laki 2: Dari matah turun ke sini (sambil menunjukkan indomie goreng sambal matah)

Narator: Baru nih indomie goreng rasa sambal matah eesss hahh dengan irisan bawang dan cabe indomie goreng sambal marah seger pedesnya bikin semangat.

Analisis Teks Dalam Jenis-Jenis Tindak Tutur

a) Representatif

Pada ucapan Laki-laki 2 “Dari matah turun ke sini (sambil menunjukkan indomie goreng sambal matah)” Kalimat tersebut menunjukkan bahwa penutur menggunakan produk indomie goreng sambal matah.

b) Lokusi

Pada ucapan narator "Baru nih indomie goreng rasa sambal matah eesss hahh dengan irisan bawang dan cabe indomie goreng sambal matah seger pedesnya bikin semangat"

Kalimat tersebut menyatakan dan menginformasikan kepada penonton bahwa indomie goreng rasa sambal matah adalah variasi baru dengan irisan bawang dan cabe yang membuat pedasnya segar dan bikin semangat saat menikmatinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image