Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abu Ubaidillah

Gavle, Tradisi Bakar Kambing Raksasa Saat Natal di Swedia

Wisata | Saturday, 30 Oct 2021, 14:30 WIB

Setiap negara memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan Natal yang jatuh setiap tanggal 25 Desember. Mulai dari menghias pohon cemara, menikmati jamuan makan malam, sampai tukar kado antara anggota keluarga dan teman.

Tapi beberapa negara memiliki tradisi yang unik dan berbeda, sehingga membuat para wisatawan tertarik untuk menyemarakkannya. Salah satu tradisi unik pada malam perayaan Natal adalah tradisi Gavle.

Tradisi Gavle Saat Natal di Swedia

doapengasih" />
Sumber gambar: doapengasih

Tradisi ini dilakukan di kota kecil bernama Gavle, masyarakat setempat memiliki tradisi merangkai replika kambing raksasa setinggi 43 kaki atau lebih dari 13 meter. Replika kambing tersebut terbuat dari berbagai macam bahan, seperti sedotan, daun pinus, dan lainnnya.

Pada malam perayaan Natal, kambign raksasa tersebut dibakar di tengah keramaian dan disaksikan ratusan orang. Masyarakat setempat maupun wisatawan pun tertarik untuk melihat tradisi yang hanya berlangsung setahun sekali ini.

Apa Makna Tradisi Gavle di Swedia?

Gavlebocken: Shutterstock

Sebenarnya, tradisi awal masyarakat Gavle adalah kambing raksasa tersebut tidak dibakar. Kambing menjadi simbol Natal ala Suku Scandinavia. Di Gavle, kambing yang dibuat diberi nama Gavlebocken.

Tapi, ada saja insiden yang menyebabkan replika itu terbakar setiap tahunnya. Dalam 50 kali perayaan ulang tahun Kota Gavle, Gavlebocken dibakar sebanyak 35 kali sampai benar-benar hangus.

Pada tahun 2001 misalnya, turis asal Amerika Serikat sengaja membakar Gavlebocken karena mengira replika kambing raksasa tersebut sudah waktunya dibakar. Namun dia kemudian didenda sebesar USD 10 ribu atau lebih dari Rp 100 juta.

Saking seringnya kambing replika tersebut terbakar, banyak yang mengira bahwa pembakaran adalah bagian dari tradisi Gavle. Maka dari itu tidak heran bila Gavlebocken sering dibakar menjelang perayaan Natal.

Tidak heran pula, selain menyanyikan lagu Natal, perayaan tradisi unik di Kota Gavle ini sangat dinantikan masyarakat setempat. Bahkan perayaan tersebut menjadi salah satu tradisi Natal paling unik di dunia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image