Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ainun Nafisah

Apakah Hubungan Pancasila dan Agama Bertentangan

Agama | Friday, 24 Jun 2022, 18:43 WIB

Dr. Ira Alia Maerani (Dosen fakultas keguruan dan ilmu pendidikan).

Ainun Nafisah (Mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan).

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan bangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta «panca» yang berarti lima dan «sila» yang berarti prinsip atau asas. Sedangkan agama adalah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkunganya.

Pancasila sebagai ideologi negara menjadikan setiap warga negara dengan ideologi pancasila memiliki Hak Asasi Manusia untuk dapat memeluk agama dan menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agama yang dikehendakinya.

Apasih hubungan pancasila dan agama ?

Agama membutuhkan pancasila dalam menyelesaikan keterbatasanya khususnya untuk mempertemukan antar agama untuk menghindari adanya konflik. Dalam dimensi sosiologis agama seringkali memiliki fungsi sebagai pemecah . «cacat» agama ini hanya dapat dijembatani melalui consensus bersama, yaitu dengan pancasila. Sebaliknya pancasila membutuhkan agama untuk mempercaya kedalaman makna hidup.

Pancasila dan agama juga memiliki hubungan mengenai prinsip ketuhanan, pancasila mempunyai prinsip mengedepankan ketuhanan dengan mencantumkan sila pertamanya. Agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa taat kepada Tuhanya.

Hubungan Agama Islam dengan Pancasila
Sila pertama pancasila disebutkan dalam Al-Quran :

والهكم اله واحد. لاالهالاهوالرحمن الرحيم

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan Melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Baqarah:163)

Sila kedua pancasila disebutkan dalam kitab suci Al-Quran :

ان الله يأمر بالعدل والإحسان وايتاء ذالقربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar dapat mengambil pelajaran" (QS. An-Nahl:90)

Sila ketiga pancasila dalam kitab Al-Quran dikatakan :

وماكان الناس الاامة واحدة فختلفوا. ولولاكلمة سبقت من ربك لقضي بينهم فيما فيه يختلفون

"Manusia dahulunya hanyalah satu umat kemudian mereka berselisih. Karena tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah diberi keputusan diantara mereka tentang apa yang mereka per selisih kan itu" (QS. Yunus:19)

Sila keempat pancasila disebutkan dalam kitab suci Al-Quran :

فبما رحمة من الله لنت لهم. ولو كنت فظا غليظاالقلب لانفضوا من حولك، فاعف عنهم والستغفر لهم وشاهرهم فى الامر. فإذا عزمت فتوكل على الله. ان الله يحب المتوكلين .

"Maka disebabkan rahmat dari allah lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadanya" (QS. Al-Imran:159)

Sila kelima pancasila juga disebutkan dalam kitab suci Al-Quran :

يايهاالذين امنواكونوا قوامين لله شهداء بالقسط، ولا يجرمنكم شنان قوم على الا تعدلوا. اعدلوا. هو أقرب للتقوى، والتقواالله. إن الله خبير بما تعملون

" Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Al-Maidah:8)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image