Manajemen Keuangan Bank Syariah
Eduaksi | Monday, 20 Jun 2022, 00:52 WIBDosen : Dr. Aris Murtie / Dr. Aji Erlangga, SE, Ak, CA, Msi
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9
1. Cahyo Triharyanto
2. Didin Khoerudin
3. Hendra Setiawan
4. Yuni’ah 2061101081
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB)
AHMAD DAHLAN
Jl. Ir. H. Juanda No. 77, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan (15419)
23. X-Bank reported an ROE of 15% and an ROA of 1%. How well capitalized is this
bank?
(Translate )
X-Bank melaporkan ROE sebesar 15% dan ROA sebesar 1%. Seberapa baik bank ini
dikapitalisasi?
Rumus ROE (Return On Equity) atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Rasio Pengambilan Ekuitas adalah Rasio Profitabilitas yang mengukur suatu
kemampuan pada sebuah perusahaan, untuk menghasilkan laba dari investasi
pemegang saham dari perusahaan tersebut. Dari sisi lain, Rumus ROE ini difungsikan
sebagai seberapa banyak keuntungan yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan
dari setiap satu Rupiah yang diinvestasikan oleh para pemegang saham pada
perusahaan tersebut, dan biasanya ROE dinyatakan dengan persentase (%).
Contoh: Apabila suatu perusahaan mendapatkan Rp.1.000.000, dari ekuitas pemegang
saham, maka dapat menghasilkan Rp.1.000.000 dari laba bersih, tetapi ini terjadi bila
ROE dengan rasio 100%.
Return On Equity (ROE) merupakan pengukuran penting bagi calon investor
baru, karena investor tersebut dapat mengetahui seberapa efisiennya sebuah
perusahaan menggunakan uang yang di investasikan tersebut untuk menghasilkan
laba bersih. ROE (Return On Equity) juga dapat dijadikan sebagai indikator, untuk
menilai seberapa efektifnya sebuah perusahaan memanagementkan untuk
menggunakan pembiayaan ekuitas untuk mendanai suatu operasional pada perusahaan
dalam mensukseskan perusahaannya tersebut.
Cara Menghitung & Rumus ROE
Berikut ini adalah Rumus-rumus ROE berserta kasus-kasus cara menghitung Return
On Equity (ROE), yang dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Rasio
Pengembalian Ekuitas.
- Rumus ROE (Return On Equity)
Rasio Return On Equity (ROE) dihitung dengan cara membagi laba bersih pada
ekuitas pemegang saham tersebut. Berikut adalah Rumus ROE :
Return On Equity (ROE) = Laba bersih setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham.
Pada umumnya Return on Equity (ROE) ini dihitung sebagai pemegang saham biasa
(Common Shareholders). Pada hal ini Dividen Preferen tidak termasuk dalam
perhitungan, karena jenis dividen ini tidak tersedia untuk para pemegang saham biasa,
dan dividen preferen dikeluarkan dari perhitungan laba bersih (Net Income).
Mengukur Urgensi Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) ini melukiskan dengan baik untuk mengukur sejauh
mana sebuah perusahaan dalam menggunakan setiap rupiah yang mereka dapatkan.
Oleh karena itu seorang investor harus selalu menelusuri sebuah pasar perlu untuk
mendapatkan perusahaan yang bisa mendulang angka ROE yang baik & masuk akal.
Contohnya apabila ada perusahaan yang mempunyai catatan ROE 7%. Tentu saja
perusahaan dengan ROE 7% ini akan kurang menarik bagi investor, jadi wajar saja
karena deposito di Indonesia berada pada kisaran angka tersebut. Para investor akan
berfikir, buat apa memilih sebuah investasi yang beresiko tinggi apabila return yang
diperoleh tak lebih baik dari instrument investasi tersebut yaitu Deposito, Sukuk &
Obligasi lainnya.
Return On Equity (ROE) & Nilai Book Value
Return On Equity (ROE) juga digunakan sebagai timbal balik suatu hasil yang
nyata terhadap modal yang di investasikan oleh para investor. Return On Equity
(ROE) dapat dihitung dari Laba Bersih Per Saham (LBPS) kemudian dibagi dengan
Book Value, karena ROE besar akan meningkatkan book value yang besar pula,
artinya meningkatkan nilai sebuah investasi meskipun harga pada saham tersebut di
pasaran sedang mengalami penurunan nilai. Namun pada perhitungan nyata terhadap
book value adalah menurut pada harga saham yang investor beli.
Return On Equity (ROE) & Return On Asset (ROA)
Return On Equity secara halus memperlihatkan suatu efesiensis sebuah
perusahaan dalam menggunakan modalnya, namun ROE tidak melibatkan sebuah
hutang terhadap perhitungan pada efisiensi tersebut, sehingga perusahaan dengan
hutang yang besar akan terlepas dari indikator ini. Karena itu banyak para investor
yang tidak menggunakan Return On Equity (ROE), dan lebih menggunakan Return
On Asset (ROA) sebagai indikatornya.
Sebab ROA memperlihatkan sebuah efisiensi suatu perusahaan dalam
menggunakan seluruh aset & juga termasuk hutang-hutang pada perusahaan tersebut
ROA adalah indikator untuk menunjukkan seberapa untuk sebuah perusahaan
dibandingkan dengan total asetnya. Rumus ROA akan memberi gambar bagi manajer,
investor, atau analis mengenai seberapa efisien manajemen perusahaan dalam
menggunakan aset untuk menghasilkan pendapatan.
Dalam hal ini, melalui ROA, bisa terlihat kemampuan perusahaan berdasarkan
penghasilannya di masa lalu. Sehingga, hal tersebut bisa dimanfaatkan diperiode
sebelumnya. Berbeda dengan Return on Equity (ROE), ROA tidak tidak memasukkan
komponen utang perusahaan.
ROA dihitung dengan membagi pendapatan bersih perusahaan dengan total
aset. Dengan demikian, rumus ROA bisa dipahami sebagai berikut: Return on Assets
= Pendapatan Bersih (Pendapatan setelah pajak)/Total Aset Berdasarkan penjelasan di
atas, bisa dikatakan baik atau buruknya manajemen perusahaan terlihat dari tinggi
atau rendahnya persentase hasil dari perhitungan rumus ROA. Semakin tinggi
persentase yang dihasilkan dari perhitungan ROA, artinya kian efisien pula
penggunaan aset dari perusahaan yang bersangkutan.
Penggunaan ROA
ROA digunakan untuk membandingkan dua perusahaan yang berbeda, namun
memiliki bisnis di subsektor yang sama. Misalnya saja, membandingkan ROA antara
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan PT Unilever Indonesia Tbk
(UNVR). Keduanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang fast moving
consumer goods (FMCG).
ROA adalah indikator untuk menunjukkan seberapa untuk sebuah perusahaan
dibandingkan dengan total asetnya.
Rumus ROA akan memberi gambar bagi manajer, investor, atau analis mengenai
seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan aset untuk
menghasilkan pendapatan.
Dalam hal ini, melalui ROA, bisa terlihat kemampuan perusahaan berdasarkan
penghasilannya di masa lalu. Sehingga, hal tersebut bisa dimanfaatkan diperiode
sebelumnya. Berbeda dengan Return on Equity (ROE), ROA tidak tidak memasukkan
komponen utang perusahaan.
ROA dihitung dengan membagi pendapatan bersih perusahaan dengan total
aset. Dengan demikian, rumus ROA bisa dipahami sebagai berikut:
Return on Assets = Pendapatan Bersih (Pendapatan setelah pajak)/Total Aset
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dikatakan baik atau buruknya manajemen
perusahaan terlihat dari tinggi atau rendahnya persentase hasil dari perhitungan rumus
ROA. Semakin tinggi persentase yang dihasilkan dari perhitungan ROA, artinya kian
efisien pula penggunaan aset dari perusahaan yang bersangkutan.
ROE X-Bank sebesar 15% berarti peusahaan menghasilkan laba bersih senilah 15%
dari total modal yang dimiliki. Dan tingkat pengembalian laba bersih perusahaan
terhadap seluruh asset yang dimiliki sebesar 1%. Jadi X-Bank baik untuk di
kapitalisasi karena mereka menghasilkan lebih banyak dari dua kali lebih tinggi
kembali.
24. suppose that you are the manager of a bank whose $100 Billion of assets have an
average duration of four years and whose $90 billion of liabilities have an average
duration of six years. Conduct a duration analysis for the bank, and show what will
happen to the net worth of the bank if interest rates rise by 2 percentage points. What
action could you take to reduce the bank’s interest-rate risk?
Dik :
Aset = 100M dengan durasi rata-rata 4 tahun
Kewajiban = 90M dengan durasi rata-rata 6 tahun
Modal bank 10% = 10% x 100M
` = 10M
Kenaikan suku bunga 2%
Jawaban:
nilai pasar aset bank 1= -2% x 4 = 8%
nilai pasar liabilitas 1= -2% x 6 = 12%
dengan kenaikan bunga sebesar 2% terjadi penurunan pada nilai pasar asset 8% dari
asset 100M yaitu sebesar 8M. Dan penurunan pada nilai pasar liabilitas 12% dari
asset 90M yaitu sebesar 10.8M. Hasil bersihnya adalah bahwa kekayaan bersih (nilai
pasar aset dikurangi kewajiban) telah meningkat sebesar $ 2.8M, atau 2.8% dari total
nilai aset asli.
Tindakan yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko suku bunga bank adalah
dengan mempersingkat durasi aset bank untuk meningkatkan sensitivitas atau bisa
memperpanjang durasi kewajiban. Dengan penyesuaian aset bank ini dan
kewajiban, pendapatan bank tidak akan terlalu terpengaruh oleh perubahan suku
bunga.
ROE X-Bank sebesar 15% berarti peusahaan menghasilkan laba bersih senilah 15%
dari total modal yang dimiliki. Dan tingkat pengembalian laba bersih perusahaan
terhadap seluruh asset yang dimiliki sebesar 1%.
25. Suppose that you are the manager of a bank that has $15 million of fixed-rate
assets, $30 million of rate-sensitive assets, $25 million of fixed-rate liabilities, and
$20 million of rate-sensitive liabilities. Conduct a gap analysis for the bank, and show
what will happen to bank profits if interest rates rise by 5 percentage points. What
actions could you take to reduce the bank’s interest-rate risk?
Jawaban: Kesenjangan pendapatan aset bank meningkat sebesar $1.5 juta di dapat
dari (kenaikan persentase 5% x aset yang sensitif terhadap suku bunga $30),
sedangkan pembayaran kewajiban meningkat sebesar $1 juta (kenaikan persentase 5%
x kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga $20), keuntungan bank naik sebesar
$0.5juta. Jadi dapat di analisis ketika suku bunga naik 5% maka kesenjangan
keuntungan bank naik menjadi $0.5juta. Dan tindakan yang dapat Anda ambil untuk
mengurangi risiko suku bunga bank adalah dengan mempersingkat durasi aset bank
untuk meningkatkan sensitivitas atau bisa memperpanjang durasi kewajiban. Dengan
penyesuaian aset bank ini dan kewajiban, pendapatan bank tidak akan terlalu
terpengaruh oleh perubahan suku bunga.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.