Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Ikhwan Abdul Asyir

Muktamar IMM XIX di Kendari Merayakan Kebhinekaan, Menyemai Persatuan

Politik | Friday, 22 Oct 2021, 18:57 WIB
Penulis : Muhamad Ikhwan Abdul Asyir adalah Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Kab. Banyumas 2019-2020, sekarang aktif sebagai Manajer Program Al Wasath Institute. sumber : Instagram/muhamad_ikhwan_a_a

Muktamar Ikatan Mahasiwa Muhammdiyah (IMM) sebagai ajang Musyawarah tertinggi baru saja dilangsungkan mulai hari ini di Kendari Sulawesi Utara, acara yang merupakan hajat seluruh anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini adalah puncak periodesasi kepemimpinan di tingkat pusat dengan rentan waktu penyelenggaraan dua tahun sekali. Selain sebagai ajang Penentuan Ketua sekaligus jajaran struktural baru IMM ditingkat pusat, Muktamar IMM ini adalah momentum relfeksi serta pembaharuan seputar posisi maupun gerakan IMM secara menyeluruh, pesertanya pun tak tanggung tanggung yakni seluruh perwakilan anggota IMM seluruh Indonesia dari tingkat Pimpinan Cabang sampai Pusat.

Muktamar IMM XIX Kendari yang dilaksanakan di hotel Clara 21-23 Oktober ini berlangsung ramai ini mengangkat tema "Merayakan Kebhinekaan" tema yang menarik dan cukup hangat diperbincangkan dengan realitas semangat persatuan yang selalu ramai dengan kaitannya keindonesiaan. Secara sederhana tema yang diusung sangat kental dengan nuasa kondisi dan posisi bangsa kita, bangsa yang dikenal dengan berbagai keberagamannya, keberagaman yang terdiri dari budaya, ethis, suku, agama bahkan bahasa ini disamping merupakan ciri khas yang melekat dan tertanam dengan kehidupan kita ini merupakan anugerah yang patut bersama sama kita syukuri.

Flyer Muktamar IMM XIX di Kendari. sumber : DPP IMM

Menjaga keberagaman adalah meyakini dan mengimani hadirnya keberagaman sebagai Sunnahtullah, ini merupakan sesuatu yang Tuhan ciptakan agar kita mampu menghormati dan mengayomi satu sama lain, bukan justru menjadikan alasan perbedaan ini dengan selalu mengkotak kotakan posisi dan peran kita masing masing serta pada akhirnya menciptakan manusia yang merasa paling baik sendiri. Menjaga dan Menghormati keberagaman juga mestinya menjadi nilai kewajiban yang melekat ke dalam pribadi bangsa Indonesia, sebab hal ini sesuai dengan falsafah bangsa kita "Bhinneka Tunggal Ika", falsafah yang dalam bahasa keseharian kita lafalkan dengan berbeda beda tapi tetap satu jua ini mengajarkan kita bahwa betapa pentingnya keberagaman yang ada hendaknya kita balut dengan semangat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara Indonesia.

IMM sebagai organisasi menyadari betul bahwa Keberagaman adalah harkat dan martabat yang perlu diruwat sedemikian rupa dengan cara cara yang rupawan, salah satu caranya adalah dengan mengusung isu besar ini sebagai Tema Utama di Forum musyawarahnya. Upaya pengangkatan tema ini pun menjadi sejogyanya di barengi dengan langkah langkah strategis optimalisasi IMM dalam menyebarkan gerakan serta pengaruhnya di lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan sampai justru tema yang di usung seolah olah menjadi hanya asupan kopong belaka yang diangkat karena ingin meramaikan ajang rutinan kepentingan internal organisasi yang dilangsungkan hanya dengan modal antusiasme dan seremonial belaka.

DPP IMM perlu tampil sebagai Tauladan

Hal utama yang tidak kalah penting selain pengangkatan tema seputar kebhinekaan yang diusung adalah DPP IMM sebagai puncak kepemimpinan organisasi mahasiswa di bawah naungan Muhammadiyah ini adalah wujud nyata keseriusan DPP IMM dalam menganalisis, mengkonsep serta menggerakkan peran sentralnya dalam isu isu keberagaman yang ada, sebagai contoh kecil misalnya di ajang muktamar ini, DPP IMM harus mampu menyediakan ruang seluas-luasnya dalam persoalan penyediaan ruang dialektika yang penuh dengan keberagaman pola pikir masing masing anggota IMM seluruh Indonesia ini, artinya ajang dialektika yang ada harus menjawab berbagai keresahan dan menampung sebanyak banyaknya aspirasi yang dilontarkan maupun tersampaikan oleh seluruh perwakilan anggota IMM seluruh Indonesia ini. Ruang dialektika ini harusnya mampu terbebas dari kepentingan sektoral, karena menjadi sangat disayangkan dan percuma nantinya kalau ajang ini hanya jadi batu loncatan berbagai kepentingan yang bersifat pragmatis maupun politis termasuk kepentingan pemilihan ketua umum DPP IMM yang akan dilakukan. Sekali dan perlu ditekankan Forum Pusat ini jangan sampai hanya menjadi ajang yang memamerkan seberapa pantas dan tidak pantas para calon yang bertarung, tapi serta merta harus mencerminkan ruang ruang intelektual yang rupawan.

Forum di tingkat Pusat IMM perlu menjadi tauladan yang baik bagi seluruh anggota IMM SE Indonesia yang terlibat di dalamnya, bahkan kalau kita bicara soal yang lebih mendalam forum ini perlu dan harus menjadi poros gerakan IMM SE Indonesia yang tersebar sampai tingkat bawah, kalau forum setingkat pusat saja di sajikan dengan tanpa polesan yabg rupawan bdan sarat kepentingan, bukan hal tidak mungkin nantinya bahkan gerakan IMM di tingkat bawah juga akan kental dengan hal yang kurang konstruktif tersebut. Lebih lanjut Forum ini nantinya harus mampu memasang posisi yang membawa IMM terpandang oleh organisasi lainnya, Posisi IMM yang tidak hanya menjadikan slogan anggun dalam moral, unggul dalam intelektual sebatas kalimat yang sering digaungkan melainkan pegangan kader IMM dalam bertindak tanduk menyelenggarakan forumnya, selain itu, Pusat IMM juga perlu menjadikan Forum tertinggi ini agar terlepas dari nuasa - nuasa ketidak kondusifan acara, jangan sampai nantinya akibat ketidakmampuan menerima perbedaan pendapat antar satu dengan lainnya ajang ini justru mempertontonkan keadaan dimana tidak menghormati satu sama lain bahkan bisa saling secara Fisik hanya karena suatu ketidak samaan, situasi semacam ini akan sangat ambigu nantinya dengan tema Merayakan Kebhinekaan yang diambil.

Flyer Muktamar IMM XIX di Kendari. sumber : DPP IMM

Dinamisasi Gerakan IMM

Sebagaimana acara musyawarah tertinggi lainnya, Forum Muktamar IMM XIX perlu mengahasilkan gagasan gagasan yang tidak hanya bersifat teoritis belaka, tapi merupakan rangkaian pola gerakan yang bersifat Implementatif, baik jika dinilai secara internal maupun eksternal. Sebab hal ini berkaitan langsung dengan Harapan Besar Muktamar ini, harapan akan hadirnya wajah IMM yang tidak hanya menyegarkan secara struktural tapi serta merta dengan konsep gerakan yang progresif terhadap isu dan dinamika yang ada. Mengenai keberagaman misalnya, IMM kedepan harus mampu menjawab dan memainkan perannya terhadap setiap kasus kasus semacam intoleransi di tengah bangsa ini, jangan sampai nantinya IMM yang hadir di tengah masyarakat justru hanya mampu tampil dengan menunjukkan keberadaannya tanpa bisa mau dan mampu terlibat penyelesaian masalah yang ada, upaya prefentif semacam menggandeng unsur lain yang kerap kali menjadi sasaran diskriminatif dan penolakan IMM terhadap berbagai saya upaya yang mengarahkan pada intoleransi perlu dan harus IMM lawan. LAWAN!

IMM dan keberpihakan terhadap kaum mustada'fin adalah satu kesatuan yang melekat erat, kedepan wajah baru IMM perlu mengedepankan dan dikuatkan lagi semacam ini. Humanissasi IMM dalam pembelaannya terdahap pihak yang terdzolimi secara langsung harus dilakukan dengan tidak hanya teriakan lantang belaka, tapi di iringi dengan wujud gerakan yang nyata. Wujud gerakan ini bisa tercermin dengan sajian Grand Desain Gerakan Dan Program Kerja IMM yang nantinya akan terumuskan dalam ajang muktamar ini.

lebih lanjut merayakan kebhinekaan yang di angkat IMM sudah semestinya menjadikan IMM hadir di tengah berbagai upaya penjagaan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara ini, IMM kedepan bisa mengahadirkan gerakan yang senantiasa menyemai semangat kesatuan dan persatuan bangsa ini, selain wacana yang dibangun, pembangunan instrument yang dapat mendukung perlu dilakukan. Dalam upaya penjagaan persatuan dan kesatuan ini IMM juga harus bisa mengisinya dengan jalinan kolaborasi berbagai pihak yang berkepentingan mulai dari unsur pemerintah, instansi swasta, organisasi atau masyarakat umum perlu dilakukan.

Pada akhirnya Muktamar IMM yang sedang berlangsung mari bersama - sama kita jadikan ajang perwujudan pengabdian kita dalam berbagai aspek kehidupan, semoga Allah senantiasa menguatkan langkah kita dalam berlomba - lomba dalam menyebarkan kebaikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image